• Beranda
  • Kabar
    • Persyarikatan
    • Peristiwa
    • Ekonomi
    • Info LazisMu
    • InfoMU tv
  • Literasi
    • Kampus
    • Tarjih
    • Taman Pustaka
    • Jelajah Bumi Para Rasul
    • Majelis Pustaka & Informasi
    • Taman Pustaka
  • Kolom
    • Khutbah
    • Opini
  • Kesehatan
    • Lingkungan
    • Halal Center
  • Muktamar
    • Muktamar 48
    • Road To Muktamar 49
  • Pendidikan
    • umsu
    • Sekolah
  • Redaksi
Infomu
  • Beranda
  • Kabar
    • Persyarikatan
    • Peristiwa
    • Ekonomi
    • Info LazisMu
    • InfoMU tv
  • Literasi
    • Kampus
    • Tarjih
    • Taman Pustaka
    • Jelajah Bumi Para Rasul
    • Majelis Pustaka & Informasi
    • Taman Pustaka
  • Kolom
    • Khutbah
    • Opini
  • Kesehatan
    • Lingkungan
    • Halal Center
  • Muktamar
    • Muktamar 48
    • Road To Muktamar 49
  • Pendidikan
    • umsu
    • Sekolah
  • Redaksi
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Kabar
    • Persyarikatan
    • Peristiwa
    • Ekonomi
    • Info LazisMu
    • InfoMU tv
  • Literasi
    • Kampus
    • Tarjih
    • Taman Pustaka
    • Jelajah Bumi Para Rasul
    • Majelis Pustaka & Informasi
    • Taman Pustaka
  • Kolom
    • Khutbah
    • Opini
  • Kesehatan
    • Lingkungan
    • Halal Center
  • Muktamar
    • Muktamar 48
    • Road To Muktamar 49
  • Pendidikan
    • umsu
    • Sekolah
  • Redaksi
No Result
View All Result
Infomu
No Result
View All Result
Perlu Rumusan Dakwah Baru di Pendidikan Muhammadiyah

Perlu Rumusan Dakwah Baru di Pendidikan Muhammadiyah

Syaiful Hadi by Syaiful Hadi
28 Juli 2024
in Pendidikan
0

Sidoarjo, InfoMu.co – Kemajemukan atau pluralitas merupakan sebuah keniscayaan, karena dalam Al Qur’an juga telah menyebutkan perbedaan dan berbagai macam varian manusia.

Merujuk pemahaman itu, menurut Prof. Munir Mulkhan, Guru Besar Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) dalam Kajian Kamisan Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah Kamis (25/7), pluralitas akan ada sampai kiamat.

Kenyataan itu jika dikaitkan dengan tujuan Muhammadiyah, maka tujuan Muhammadiyah tidak ingin memaksa seluruh umat manusia memeluk agama Islam, melainkan ingin mewujudkan masyarakat Islam yang sebenar-benarnya.

“Harus disadari bahwa keberagaman, pluralitas warga dunia ini akan tetap seperti itu, sampai akhir zaman. Karena itu maka perlu perumusan ulang yang lebih fungsional tentang tujuan dan dakwah,” katanya.

Perumusan ulang yang lebih fungsional ini diharapkan Munir supaya para agen dakwah Persyarikatan Muhammadiyah tidak selalu merasa gagal. Selain itu, melalui perumusan ulang akan didapatkan pola dakwah yang sesuai kebutuhan zaman.

Oleh karenanya, kesadaran pluralitas ini harus hidup di warga persyarikatan. Dalam Risalah Islam Berkemajuan (RIB), terkait dengan pluralitas terdapat lima pokok hak dan kewajiban manusia terhadap lainnya yang berbeda dengan dirinya.

Kelima hak dan kewajiban itu meliputi memberikan kebebasan untuk beragama, hak untuk hidup, hak untuk menjaga akal – untuk mengembangkan ilmu pengetahuan, hak melanjutkan keturunan, serta hak untuk perlindungan harta.

“Dengan demikian amal usaha pendidikan Muhammadiyah menjangkau semua peserta didik dari beragam suku, bangsa, ras, dan agama. Sikap inklusif tersebut merujuk pada filsafat pendidikan Muhammadiyah. Ini merujuk Keputusan Muktamar Jogja tahun 2010,” ungkapnya.

Filsafat Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) pendidikan, imbuhnya, mengedepankan kualitas, keterbukaan, ilmu pengetahuan, dan rasionalitas. Dalam RIB, semangat Islam Berkemajuan di sistem pendidikan Muhammadiyah itu mengajak umat untuk secara positif menyikapi kemajuan. (muhammadiyah.or.id)

Bagikan ini:

  • Klik untuk membagikan di Facebook(Membuka di jendela yang baru) Facebook
  • Klik untuk berbagi di WhatsApp(Membuka di jendela yang baru) WhatsApp
  • Klik untuk berbagi di Telegram(Membuka di jendela yang baru) Telegram
  • Klik untuk mengirimkan email tautan ke teman(Membuka di jendela yang baru) Surat elektronik
  • Klik untuk berbagi di Linkedln(Membuka di jendela yang baru) LinkedIn
  • Klik untuk mencetak(Membuka di jendela yang baru) Cetak
Tags: MUNIR MULKANpendidikan
Previous Post

Penulisan Sejarah Muhammadiyah Lokal Harus Terus Digaungkan

Next Post

Muhammadiyah: Pertambangan Penuh Pertimbangan

Next Post
Anak Muda Muhammadiyah Desak PP Muhammadiyah Tolak Tawaran Konsesi Tambang

Muhammadiyah: Pertambangan Penuh Pertimbangan

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  • Beranda
  • Kabar
  • Literasi
  • Kolom
  • Kesehatan
  • Muktamar
  • Pendidikan
  • Redaksi
Call us: +1 234 JEG THEME

© 2025 JNews - Premium WordPress news & magazine theme by Jegtheme.

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Kabar
    • Persyarikatan
    • Peristiwa
    • Ekonomi
    • Info LazisMu
    • InfoMU tv
  • Literasi
    • Kampus
    • Tarjih
    • Taman Pustaka
    • Jelajah Bumi Para Rasul
    • Majelis Pustaka & Informasi
    • Taman Pustaka
  • Kolom
    • Khutbah
    • Opini
  • Kesehatan
    • Lingkungan
    • Halal Center
  • Muktamar
    • Muktamar 48
    • Road To Muktamar 49
  • Pendidikan
    • umsu
    • Sekolah
  • Redaksi

© 2025 JNews - Premium WordPress news & magazine theme by Jegtheme.