Medan, InfoMu.co – Mahasiswa memilik peran yang besar dan strategis sebagai penerus estafeta perjuangan bangsa ini ke depan, karenanya sangat penting untuk mempersiapkan mahasiswa tidak hanya kemampuan skill dan akademis nya tapi juga wawasan kebangsaan yang mumpuni. Sehingga tidak hanya cerdas tapi juga memiliki nasionalisme dan cinta tanah air yang tinggi untuk bekal membangun bangsa ini.
Demikian di tegaskan H. Muhammd Nuh, M.SP dihadapan mahasiswa dan civitas akademika Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Ar Raudhatul Hasanah di GOR kampus tersebut di Jl. Jamin Ginting KM. 12 Simpang Selayang Medan Tuntungan pada Sabtu, (13/11).
Dalam acara yang bertajuk Sosialisasi Empat Pilar MPR-RI tersebut, selaku anggota DPD RI dapil Sumatera Utara bekerja sama dengan Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Ar-Raudlatul Hasanah Medan, H. Muhammad Nuh, M.SP menyampaikan urgensi Sosialisasi Empat Pilar MPR RI ini sebagai wadah mahasiswa untuk menerima wawasan dan pembekalan tentang wawasan kebangsaan yang tidak didapatkan dalam bangku kuliah. Terlebih STIT Ar Raudhatul Hasanah sebagai lembaga yang berafiliasi ke Pesantren menjadi pusat pembinaan dan pembentukan generasi bangsa ke depan. Karenanya H. Muhammad Nuh, M.SP menegaskan bahwa Empat Pilar kebangsaan yakni Pancasila, UUD NRI 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika harus di fahami oleh mahasiswa dan diamalkan sebagai pedoman dasar kehidupan berbangsa dan bernegara.
Dalam paparannya, Senator Nuh menyampaikan, bahwa sebagai mahasiswa berbasis pesantren tidak perlu khawatir apalagi mempertentangkan Empat Pilar kebangsaan ini dengan ajaran-ajaran Islam dalam Al Quran dan Hadits, karena sejatinya Pancasila sendiri merupakan nilai-nilai yang ambil dari ajaran Islam karena di godok oleh para ulama-ulama bangsa ini. Namun demikian mahasiswa tetap harus kritis dalam mencermati dinamika pilar-pilar MPR-RI tersebut. Istilah harga mati yang sering terdengar bukan berarti mematikan daya kritis dan nalar mengkajinya.
“Saya menyerukan agar mahasiswa-mahasiswi STIT Ar-Raudlatul Hasanah untuk terus menyemarakkan pengkajian dan penelaahan terhadap perkembangan dan perubahan yang terjadi. Sebab mahasiswa yang akan menggantikan posisi para legislatif ke depan,” ujar M Nuh.
Sebagaimana cita-cita pendiri bangsa ungkapnya, Indonesia ini harus tetap berdiri agar terus diperjuangkan. Perdebatan dan silang pendapat akan selalu terjadi seperti dalam sejarah awal mula Pancasila, Undang-Undang maupun bentuk Negara.
Kekokohan ilmu, daya kritis dan nalar mahasiswa ungkapnya harus terus dikembangkan. Nuh menyeru mahasiswa untuk menggelar diskusi-diskusi ilmiah dan jangan pernah sungkan mengundang angota-anggota MPR-RI yang secara langsung berkegiatan terkait itu. (*)