Sudah ditentukan bahwa Indonesia akan mengeliminasi tuberkulosis pada 2030. Artinya, tinggal sembilan tahun lagi dan sekarang kasus masih tinggi.
Berdasarkan Global TB Report 2021, diperkirakan ada 824.000 kasus TBC di Indonesia, namun pasien TBC yang berhasil ditemukan, diobati, dan dilaporkan ke dalam sistem informasi nasional hanya 393.323 (48%). Masih ada sekitar 52% kasus TBC yang belum ditemukan atau sudah ditemukan namun belum dilaporkan.
Koordinasi YMMA dengan Stake Holder Jejaring DPPM mengambil tema : Optimalisasi pemenuhan Standar Pelayanan Minimal (SPM) terkait layanan TBC di kota Medan diharapkan dapat merumuskan penguatan layanan pada penderita TBC di Sumatera Utara, khususnya Kota Medan.

Penanganan TBC Libatkan 95 Kader
Staf YMMA Sumatera Utara, Muhammad Irsyad yang juga Ketua PD Muhammadiyah Kota Medan itu, menjelaskan target eliminasi TBC di Kota Medan sebesar 18.900 kasus dan angka itu menjadi yang tertinggi di Indonesia. Persoalannya, angka penemuan kasus TBC di Medan masih kecil, yakni sekitar 30 persen dari target yang ditetapkan Kementerian Kesehatan.
YMMA, kata Irsyad menjadi salah satu komunitas yang fokus mendukung program pemerintah dalam mengeliminasi tuberculosis di Indonesia, khususnya Sumatera Utara. YMMA saat ini memiliki 95 orang kader yang bekerja di lapangan untuk mendeteksi penderita, mendampingi pengobatan dan perawatan. 95 kader ini mayoritas adalah kader Aisyiyah yang ada di akar rumput, jelas Muhammad Irsyad.
Untuk menyukseskan program eliminasi TBC itu, YMMA juga melakukan sinergi dengan hampir seratus klinik dan rumah sakit pemerintah dan swasta. Jelas Irsyad, Pemuda Muhammadiyah menjadi bagian dari mendukung program YMMA dalam mengentaskan tuberculosis.

Target Eliminasi TBC Kota Medan 19.800 Kasus
Sementara itu, Dinas Kesehatan Kota Medan yang diwakili oleh Kepala Seksi P2P Edy Yusuf SKM menjelaskan, program eliminasi TBC di Medan relatif masih kecil. Dari 18.900 target kasus, maka pencapaian baru sekitar 7.200 kasus. Kendala yang dihadapi adalah pandemi covid19 yang melanda negeri ini sejak tahun 2020 dan 2021 lalu menghambat kerja relawan di lapangan dalam menemukan kasus baru.
Kata Edy Yusuf, setelah pandemi anda tanda-tanda pencapaian target terus membaik. Diharapkan dengan sinergi semua pihak dan pelayanan yang lebih baik, target dapat dicapai dalam delapan tahun ke depan. ” Memang target yang dipatok untuk Kota Medan sangat tinggi, yakni 19.800 kasus, target ini tertinggi secara nasional,” jelas Edy Yusuf.
Edy Yusuf juga menegaskan selain eliminasi tuberculosis, Dinas Kesehatan Kota Medan juga fokus pada program eliminasi HIV-Aids, Sipilis dan hepatitis. Tiga jenis penyakit diluar tuberculosis itu menjadi bagian dari program eliminsi di tahun 2030. ” ini menjadi PR berat yang harus dituntaskan pemerintah,” kata Edy Yusuf.
Pemerintah dalam hal ini Dinas Kesehatan Kota Medan telah melakukan banyak aktifitas dalam mengeliminasi penyakit menular itu baik kerja internal maupun eksternal. Peran masyarakat melalui banyak komunitas diharapkan dapat menjadi kunci suksesnya. (Syaifulh)

