• Beranda
  • Kabar
    • Persyarikatan
    • Peristiwa
    • Ekonomi
    • Info LazisMu
    • InfoMU tv
  • Literasi
    • Kampus
    • Tarjih
    • Taman Pustaka
    • Jelajah Bumi Para Rasul
    • Majelis Pustaka & Informasi
    • Taman Pustaka
  • Kolom
    • Khutbah
    • Opini
  • Kesehatan
    • Lingkungan
    • Halal Center
  • Muktamar
    • Muktamar 48
    • Road To Muktamar 49
  • Pendidikan
    • umsu
    • Sekolah
  • Redaksi
Infomu
  • Beranda
  • Kabar
    • Persyarikatan
    • Peristiwa
    • Ekonomi
    • Info LazisMu
    • InfoMU tv
  • Literasi
    • Kampus
    • Tarjih
    • Taman Pustaka
    • Jelajah Bumi Para Rasul
    • Majelis Pustaka & Informasi
    • Taman Pustaka
  • Kolom
    • Khutbah
    • Opini
  • Kesehatan
    • Lingkungan
    • Halal Center
  • Muktamar
    • Muktamar 48
    • Road To Muktamar 49
  • Pendidikan
    • umsu
    • Sekolah
  • Redaksi
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Kabar
    • Persyarikatan
    • Peristiwa
    • Ekonomi
    • Info LazisMu
    • InfoMU tv
  • Literasi
    • Kampus
    • Tarjih
    • Taman Pustaka
    • Jelajah Bumi Para Rasul
    • Majelis Pustaka & Informasi
    • Taman Pustaka
  • Kolom
    • Khutbah
    • Opini
  • Kesehatan
    • Lingkungan
    • Halal Center
  • Muktamar
    • Muktamar 48
    • Road To Muktamar 49
  • Pendidikan
    • umsu
    • Sekolah
  • Redaksi
No Result
View All Result
Infomu
No Result
View All Result
Pengajaran Euro 2020 Bagi Teman-teman Persyarikatan

Mundzirin

Pengajaran Euro 2020 Bagi Teman-teman Persyarikatan

Syaiful Hadi by Syaiful Hadi
13 Juli 2021
in Kolom
86
Pengajaran Euro 2020 Bagi Teman-teman Persyarikatan

Oleh: Mundzirin (Kuala Lumpur)

Pertandingan final Euro 2020 antara Italia vs Inggris baru saja tersaji di Stadion Wembley, Senin (12/07/21) dini hari.

Itali berjaya menjulang piala bergengsi itu setelah berhasil menundukan Inggris 3-2 yang di tentukan lewat adu penalti setelah skor sama kuat 1-1 90 menit dan extra time.

Pertandingan sangat rancak dan menghiburkan, namun dibalik itu juga pasti ada rasa tegang, berdebar di hati penyokong Inggris dan Itali yang menyaksikan jalanya pertandingan itu.

Sehari sebelum menjelang berlansungnya laga akhir desas desus komentar para penyokong  tim yang dibela menghangatkan suasana    penantian laga akhir yang di tunggu tunggu. Kita lihat komentar dari penyokong Inggris dan Itali:

Darsun (Kepong) “England kali dibarisi pemain2 muda dan berbakat.
Bermain di depan supporter sndiri bisa jdi kelebihan namun bisa berbalik jdi bumerang.More pressure.
Italy akan bermain plong, nothing to lose.
Lagian dlm sepak bola,Italy termasuk terlahir sbg negara juara.
Mereka akan matang in the right time ,in the right moment .
Sangat sulit siapapun mengalahkanya”

Syaiful Arifin (Pandan):  “Tetap Itali bermental juara!!!”

Moh. Mufid (Pandan): “Sukar dipredeksi hati masih jaguh itali tpi england ada sporter + wasit”

Mundzirin (Kepong):  “Sepak Bola adalah permainan berpasukan. Tidak bisa hanya mengandalkan nama besar Ronaldo (Portugal) tanpa ada kesefahaman, apalagi saling melagakan ego.
Timnas England kali ini mempunyai pakeT untuk menafikan Itali”

Bambang (Kampung Baru): “Saya pasti kali ini italy akan melibas inggris tk kira berapa skor yg mesti  itali juara…”

Khoiri (Klang Lama): “Meskipun hujan membasahi stadion Wembley timnas Inggris kali ini champion,
Dalam lm hal bola sepak ini Inggris Boloku”

Apapun komentarya yg nyata Itali sudah bergelar juara. Sepak bola adalah permainan bepasukan, dimana setiap posisi harus padu digerakan, saling mengisi  menutupi kelemahan, mempertahankan gawang agar tidak dibobol sembari itu terus bergerak maju demi kemenangan, kejayaan.

Pelajaran yang bisa diambil dari sepak bola. Dalam konteks persyarikatan atau konteks berMuhammadiyah bagaimana kita mengaktualisasikan semangat silaturrahmi dan kebersamaan itu dalam persyarikatan dan menggerakan organisasi secara bersama-sama.

Muhammadiyah mampu bertahan dari periode ke periode karna penghayatan makna berorganisasi dari semua warga persyarikatan.

Ada hal banyak kemungkinan yang berbeda, namun ketika perbedaan itu diketemukan, maka semua harus ikhlas mengikuti mufakat yang diambil secara kolektif. Kolegial dan tersistem dalam organisasi. Dan itulah yang menjadi kekuatan Muhammadiyah.

Kuala Lumpur 12/7/2021

Penulis,  Mundzirin, Pengurus PCIM Kuala Lumpur

Bagikan ini:

  • Klik untuk membagikan di Facebook(Membuka di jendela yang baru) Facebook
  • Klik untuk berbagi di WhatsApp(Membuka di jendela yang baru) WhatsApp
  • Klik untuk berbagi di Telegram(Membuka di jendela yang baru) Telegram
  • Klik untuk mengirimkan email tautan ke teman(Membuka di jendela yang baru) Surat elektronik
  • Klik untuk berbagi di Linkedln(Membuka di jendela yang baru) LinkedIn
  • Klik untuk mencetak(Membuka di jendela yang baru) Cetak
Tags: euro 2020PCIM
Previous Post

SDIT Muhammadiyah Biruen Sambut Siswa Baru dengan Tema Kemerdekaan

Next Post

Cuaca Sumatera Utara Memburuk, Waspada Hujan Lebat

Next Post
Cuaca Sumatera Utara Memburuk, Waspada Hujan Lebat

Cuaca Sumatera Utara Memburuk, Waspada Hujan Lebat

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  • Beranda
  • Kabar
  • Literasi
  • Kolom
  • Kesehatan
  • Muktamar
  • Pendidikan
  • Redaksi
Call us: +1 234 JEG THEME

© 2025 JNews - Premium WordPress news & magazine theme by Jegtheme.

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Kabar
    • Persyarikatan
    • Peristiwa
    • Ekonomi
    • Info LazisMu
    • InfoMU tv
  • Literasi
    • Kampus
    • Tarjih
    • Taman Pustaka
    • Jelajah Bumi Para Rasul
    • Majelis Pustaka & Informasi
    • Taman Pustaka
  • Kolom
    • Khutbah
    • Opini
  • Kesehatan
    • Lingkungan
    • Halal Center
  • Muktamar
    • Muktamar 48
    • Road To Muktamar 49
  • Pendidikan
    • umsu
    • Sekolah
  • Redaksi

© 2025 JNews - Premium WordPress news & magazine theme by Jegtheme.