Pendidikan Anak hingga Remaja dalam Perspektif Al-Qur’an
Oleh: Dian Setyorini,SE.,MM
Anak-anak adalah amanah dari Allah yang dianugerahkan kepada manusia. Dalam QS. At-Tahrim: 6, Allah berfirman: "Wahai orang-orang yang beriman! Peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka…” Ayat ini menegaskan bahwa orang tua memiliki tanggung jawab besar dalam mendidik anak-anak mereka agar terhindar dari perilaku menyimpang yang dapat menjerumuskan ke dalam keburukan. Pendidikan adalah pilar utama dalam pembentukan pribadi dan peradaban. Dalam Islam, pendidikan tidak hanya menyentuh aspek intelektual, tetapi juga pembentukan akhlak, spiritualitas, dan tanggung jawab sosial. Al-Qur’an memberikan perhatian besar terhadap pendidikan anak-anak dan remaja, bahkan sejak mereka belum lahir ke dunia.
1. Pendidikan Dimulai dari Keluarga
Keluarga adalah sekolah pertama bagi anak. Peran ayah dan ibu sangat menentukan arah perkembangan anak. Allah SWT berfirman dalam:
Surah At-Tahrim ayat 6:
ا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا قُوا أَنفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا وَقُودُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ
” Wahai orang-orang yang beriman! Peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu…"
(QS. At-Tahrim: 6) Ayat ini mengandung perintah penting bahwa orang tua harus berperan dalam menyelamatkan anak-anaknya dari keburukan, dengan membimbing mereka ke jalan yang benar.
2. Tauhid Sebagai Dasar Pendidikan
Tauhid, atau pengesaan Allah, adalah dasar dari segala pendidikan dalam Islam. Ini terlihat jelas dalam nasihat Luqman kepada anaknya.
Surah Luqman ayat 13:
وَإِذْ قَالَ لُقْمَانُ لِابْنِهِ وَهُوَ يَعِظُهُ يَا بُنَيَّ لَا تُشْرِكْ بِاللَّهِ ۖ إِنَّ الشِّرْكَ لَظُلْمٌ عَظِيمٌ
” Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, ketika dia memberi pelajaran kepadanya, 'Wahai anakku! Janganlah engkau mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar. ” (QS. Luqman: 13)
Nasihat ini adalah pendidikan paling fundamental: menanamkan keyakinan hanya kepada Allah, menjauhkan anak dari kesyirikan dan keburukan.
3. Pentingnya Akhlak dan Etika
Pendidikan anak dan remaja tidak cukup hanya dengan pengetahuan. Al-Qur’an menekankan pentingnya adab dan akhlak. Luqman, sebagai sosok bijak, mengajarkan akhlak kepada anaknya. Surah Luqman ayat 17–19:
يَا بُنَيَّ أَقِمِ الصَّلَاةَ وَأْمُرْ بِالْمَعْرُوفِ وَانْهَ عَنِ الْمُنكَرِ وَاصْبِرْ عَلَىٰ مَا أَصَابَكَ ۖ إِنَّ ذَٰلِكَ مِنْ عَزْمِ الْأُمُورِ
” Wahai anakku! Dirikanlah salat, dan suruhlah (manusia) berbuat yang makruf, dan cegahlah dari yang mungkar, serta bersabarlah terhadap apa yang menimpamu.Sesungguhnya yang demikian itu termasuk perkara yang penting” (QS. Luqman: 17)
وَلَا تُصَعِّرْ خَدَّكَ لِلنَّاسِ وَلَا تَمْشِ فِي الْأَرْضِ مَرَحًا ۖ إِنَّ اللَّهَ لَا يُحِبُّ كُلَّ مُخْتَالٍ فَخُورٍ
” Dan janganlah kamu memalingkan wajah dari manusia (karena sombong), dan jangan berjalan di bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang yang sombong lagi membanggakan diri” (QS. Luqman: 18)
وَاقْصِدْ فِي مَشْيِكَ وَاغْضُضْ مِن صَوْتِكَ ۚ إِنَّ أَنكَرَ الْأَصْوَاتِ لَصَوْتُ الْحَمِيرِ
” Dan sederhanalah dalam berjalanmu dan lunakkanlah suaramu. Sesungguhnya seburuk-buruk suara ialah suara keledai” (QS. Luqman: 19)
Artinya akhlak seperti rendah hati, tidak sombong, sabar, dan berani menegakkan kebenaran sangat penting ditanamkan sejak usia dini.
4. Remaja dalam Ujian Kehidupan
Remaja adalah usia penuh ujian dan pencarian jati diri. Al-Qur’an memberikan teladan melalui kisah Nabi Yusuf AS. Surah Yusuf ayat 24:
كَذَٰلِكَ لِنَصْرِفَ عَنْهُ السُّوءَ وَالْفَحْشَاءَ ۚ إِنَّهُ مِنْ عِبَادِنَا الْمُخْلَصِينَ
” Demikianlah, agar Kami memalingkan darinya kejahatan dan kekejian. Sesungguhnya dia termasuk hamba Kami yang terpilih” (QS. Yusuf: 24)
Yusuf mampu menjaga diri dari godaan karena pendidikan iman yang kuat sejak kecil. Remaja yang ditanamkan nilai iman dan malu akan lebih mampu menghadapi tantangan zaman.
5. Peran Sosial: Lingkungan yang Mendidik
Lingkungan berperan penting dalam pendidikan. Al-Qur’an mengecam masyarakat yang tidak peduli terhadap pendidikan sosial anak-anak, terutama yang lemah dan terpinggirkan. Surah Al-Ma’un ayat 1–3:
أَرَأَيْتَ الَّذِي يُكَذِّبُ بِالدِّينِ، فَذَٰلِكَ الَّذِي يَدُعُّ الْيَتِيمَ، وَلَا يَحُضُّ عَلَىٰ طَعَامِ الْمِسْكِينِ
” Tahukah kamu orang yang mendustakan agama? Maka itulah orang yang menghardik anak yatim, dan tidak menganjurkan memberi makan orang miskin”. (QS. Al-Ma’un: 1–3)
Ayat ini menekankan bahwa pendidikan juga harus menyentuh aspek sosial dan empati. Anak-anak perlu diajarkan untuk lebih peduli, berbagi, dan memperjuangkan kebaikan di tengah Masyarakat dengan Tingkat perekonomian yang berbeda.
Penutup:
Pendidikan Qur’ani untuk Generasi Rabbani: Mendidik anak dan remaja bukanlah tugas ringan. Namun, dengan bimbingan Al-Qur’an, kita memiliki panduan sempurna. Pendidikan harus mencakup:
Tauhid dan ibadah
Akhlak dan etika
Kecerdasan emosional
Keteladanan orang tua
Dukungan lingkungan dan masyarakat
Di tengah derasnya arus digital dan globalisasi, pendidikan Qur’ani menjadi kompas yang menuntun generasi muda untuk tetap teguh dalam iman, cerdas dalam berpikir, dan bijak dalam bertindak. Mari kembali pada Al-Qur’an. Karena di sanalah, pendidikan sejati bermula. (***)
*** Penulis, Dian Setyorini SE MM, adalah Wakil Sekretaris PAUDDASMEN PDA Kota Medan

