Medan, infoMu.co – Sebanyak 80 Persen guru di Kota Medan sudah menjalani vaksinasi Covid-19 sehingga dapat menjadi salah satu catatan bahwa Kota Medan sudah siap untuk memulai pembelajaran tatap muka.
Wali Kota Medan Bobby Nasution mengungkapkan bahwa Pemerintah Kota (Pemko) Medan akan terus mempersiapkan segala kebutuhan untuk pembelajaran tatap muka. Vaksinasi menjadi salah satu syarat kesiapan selain sarana dan prasarana pendukung lainnya.
“Ada lebih dari 20.000 guru di Kota Medan dan vaksinasinya sudah mencapai 80%, tetapi sebagian kecil belum tahap kedua. Kita akan membuka vaksinasi massal untuk mempercepat ini, termasuk vaksinasi pelajar,” katanya dalam Rapat Koordinasi Persiapan Pembelajaran Secara Tatap Muka di Sekolah, di Aula Tengku Rizal Nurdin, Jalan Jenderal Sudirman Nomor 41, Medan, Jumat (6/11).
Bobby menjelaskan bahwa kesiapan daerah dalam memulai pembelajaran tatap muka harus disertai sejumlah indikator yang diberikan oleh tim khusus ke masing-masing daerah. Sehingga daerah dapat membenahi seluruh kebutuhan pembelajaran tatap muka dengan baik.
“Kami berharap ada indikator yang menilai layak atau tidak untuk memulai pembelajaran tatap muka. Medan secara khusus siap memulai program belajar tatap muka ini. Namun harus ada indikator itu yang mengatakan siap atau tidak,” jelasnya.
Hal yang sama juga diungkapkan Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Deliserdang Citra Effendi Capah. Dia mengatakan bahwa sekolah-sekolah Kabupaten Deliserdang telah menyiapkan sarana-prasarana PTM terbatas. Vaksinasi guru Deliserdang juga sudah mencapai 82%. Selain itu, berdasarkan survei hampir seluruh orang tua/wali siswa setuju dilakukan PTM.
“Vaksinasi guru sudah mencapai 82%, kalau sekolah-sekolah hampir semua sudah siap untuk sarpras, ketentuan dari SKB empat menteri. Orang-orang tua siswa setelah kami survey sekitar 99% setuju sekolah tatap muka,” kata Citra.
Sementara Inke Nadia D. Lubis dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Cabang Sumut menilai pembukaan sekolah tatap muka di Sumut memiliki risiko tinggi terjadinya lonjakan kasus Covid-19. “Risikonya cukup besar. Mereka bisa menularkan ke orang tua dan guru yang sudah cukup tua atau yang masih bayi. Ini resikonya besar, belum lagi saat ini kita kasus Covid-19 sedang naik-naiknya,” pungkas Inke.

