• Beranda
  • Kabar
    • Persyarikatan
    • Peristiwa
    • Ekonomi
    • Info LazisMu
    • InfoMU tv
  • Literasi
    • Kampus
    • Tarjih
    • Taman Pustaka
    • Jelajah Bumi Para Rasul
    • Majelis Pustaka & Informasi
    • Taman Pustaka
  • Kolom
    • Khutbah
    • Opini
  • Kesehatan
    • Lingkungan
    • Halal Center
  • Muktamar
    • Muktamar 48
    • Road To Muktamar 49
  • Pendidikan
    • umsu
    • Sekolah
  • Redaksi
Infomu
  • Beranda
  • Kabar
    • Persyarikatan
    • Peristiwa
    • Ekonomi
    • Info LazisMu
    • InfoMU tv
  • Literasi
    • Kampus
    • Tarjih
    • Taman Pustaka
    • Jelajah Bumi Para Rasul
    • Majelis Pustaka & Informasi
    • Taman Pustaka
  • Kolom
    • Khutbah
    • Opini
  • Kesehatan
    • Lingkungan
    • Halal Center
  • Muktamar
    • Muktamar 48
    • Road To Muktamar 49
  • Pendidikan
    • umsu
    • Sekolah
  • Redaksi
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Kabar
    • Persyarikatan
    • Peristiwa
    • Ekonomi
    • Info LazisMu
    • InfoMU tv
  • Literasi
    • Kampus
    • Tarjih
    • Taman Pustaka
    • Jelajah Bumi Para Rasul
    • Majelis Pustaka & Informasi
    • Taman Pustaka
  • Kolom
    • Khutbah
    • Opini
  • Kesehatan
    • Lingkungan
    • Halal Center
  • Muktamar
    • Muktamar 48
    • Road To Muktamar 49
  • Pendidikan
    • umsu
    • Sekolah
  • Redaksi
No Result
View All Result
Infomu
No Result
View All Result
Kolom Haedar Nashir: Milenial Indonesia Berbingkai Etika

Haedar Nashir Ketua Umum PP Muhammadiyah

Pelan Tapi Pasti, Persyarikatan Garap Internasionalisasi Muhammadiyah

Haedar Nashir Buka Musyawara PCIM Jerman Raya

Syaiful Hadi by Syaiful Hadi
7 September 2020
in Kabar
86

Jerman, InfoMu.co –  Setelah berhasil membumikan gerakan pencerahan dengan baik di Indonesia selama satu abad, Muhammadiyah di usia abad kedua mulai melangkah untuk menyebarkan gagasan Islam Berkemajuan ke luar negeri.
“Muhammadiyah selalu punya komitmen tinggi bagaimana Indonesia menjadi sesuai dengan yang dicita-citakan para pendiri bangsa sebagai negeri yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil, dan makmur. Tapi juga bisa membawa peran, pesan dan nilai-nilai Keindonesiaan di luar negeri. Artinya PCIM (Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah ) harus menjadi duta Indonesia lewat Muhammadiyah,” ucap Haedar membuka Musyawarah PCIM Jerman Raya, Sabtu (5/9).
Melalui pengabdian para tokoh Muhammadiyah seperti Kiai Dahlan, Nyai Walidah, Soekarno, Ki Bagus Hadikusumo, Soedirman, Djuanda dan lainnya terhadap bangsa sejak Indonesia belum merdeka hingga lahirnya dokumen Negara Pancasila Darul Ahdi Wa Syahadah tahun 2015, Muhammadiyah bagi Haedar sudah selesai memposisikan antara Islam dan Keindonesiaan sehingga tugas Muhammadiyah sekarang adalah membangun Indonesia dan mewujudkan Islam sebagai rahmat ke seluruh alam.
“Membawa misi Keindonesiaan itu sesuatu yang DNA-nya kita Muhammadiyah. Teman-teman PCIM harus belajar dari pemikiran Kiai Dahlan dan Soekarno. Jangan sebaliknya justru konservatif. Itu bukan DNA-nya Muhammadiyah,” pesan Haedar agar warga PCIM banyak mempelajari gagasan para tokoh nasional Muhammadiyah.
Data tahun 2018, Muhammadiyah tercatat memiliki 23 PCIM yang tersebar di lima benua. Di tengah kecenderungan ekstrimitas beragama, Muhammadiyah dalam rangka internasionalisasi nilai Islam Berkemajuan menurut Haedar mulai membangun sekolah Muhammadiyah baik di Australia, Mesir hingga usaha mendirikan Universitas Muhammadiyah di Perlis Malaysia, termasuk menerjemahkan berbagai buku pemikiran Muhammadiyah ke berbagai bahasa.
“Itu yang perlu menjadi komitmen, karena itu PCIM harus menjadi duta Indonesia yang platformnya adalah negara Pancasila Darul Ahdi Wa Syahadah. Kedua, PCIM harus menjadi duta organisasi untuk memajukan dunia,” jelasnya.
Turut menyambut Musyawarah PCIM Jerman Raya, WakilDubes Jerman Raya Yul Edison berpesan agar kader Persyarikatan mampu membawa semangat pembaruan yang penuh dengan kemaslahatan.
“Kami mengharapkan PCIM bisa memberikan kontribusi pemikiran positif bagi kemajuan bangsa dan negara dan kami juga berharap munculnya tokoh-tokoh besar, sebagaimana banyak tokoh Muhammadiyah yang menjadi tokoh nasional,” harapnya. (afn/muhammadiyah.id)

Bagikan ini:

  • Klik untuk membagikan di Facebook(Membuka di jendela yang baru) Facebook
  • Klik untuk berbagi di WhatsApp(Membuka di jendela yang baru) WhatsApp
  • Klik untuk berbagi di Telegram(Membuka di jendela yang baru) Telegram
  • Klik untuk mengirimkan email tautan ke teman(Membuka di jendela yang baru) Surat elektronik
  • Klik untuk berbagi di Linkedln(Membuka di jendela yang baru) LinkedIn
  • Klik untuk mencetak(Membuka di jendela yang baru) Cetak
Tags: haedar nashirinternasionaisasi muhammadiyahmuhammadiyahmuhammadiyah jerman
Previous Post

PDPM DS Ahmad Bayu Nugroho: Pemuda Harus Jadi Solusi Gerakan Al-Ma’un

Next Post

295 Imigran Terdampar lagi, Assalamu’alaikum Saudara Kami dari Rohingya

Next Post
295 Imigran Terdampar lagi, Assalamu’alaikum Saudara Kami dari Rohingya

295 Imigran Terdampar lagi, Assalamu'alaikum Saudara Kami dari Rohingya

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  • Beranda
  • Kabar
  • Literasi
  • Kolom
  • Kesehatan
  • Muktamar
  • Pendidikan
  • Redaksi
Call us: +1 234 JEG THEME

© 2025 JNews - Premium WordPress news & magazine theme by Jegtheme.

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Kabar
    • Persyarikatan
    • Peristiwa
    • Ekonomi
    • Info LazisMu
    • InfoMU tv
  • Literasi
    • Kampus
    • Tarjih
    • Taman Pustaka
    • Jelajah Bumi Para Rasul
    • Majelis Pustaka & Informasi
    • Taman Pustaka
  • Kolom
    • Khutbah
    • Opini
  • Kesehatan
    • Lingkungan
    • Halal Center
  • Muktamar
    • Muktamar 48
    • Road To Muktamar 49
  • Pendidikan
    • umsu
    • Sekolah
  • Redaksi

© 2025 JNews - Premium WordPress news & magazine theme by Jegtheme.