“Kasus meninggal dunia yang mencapai 30 orang tersebut bukan kasus harian yang terjadi 24 jam terakhir, ada yang kejadiannya awal Agustus 2021,” ujar Saifullah Abdulgani, Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Aceh kepada awak media massa di Banda Aceh, Selasa (7/9).
Kasus-kasus meninggal dunia tersebut, lanjut Juru Bicara yang akrab disapa SAG itu, yang paling baru terjadi kemarin, 6 September 2021, yakni warga Aceh Besar sebanyak dua orang, warga Aceh Tengah, dan Nagan Raya masing-masing satu orang.
Sedangkan 26 orang lainnya meninggal dunia dalam periode waktu 9 Agustus – 5 September 2021, yakni warga Pidie 11 orang, Banda Aceh lima orang, Aceh Besar empat orang, warga Langsa tiga orang, warga Bireuen sebanyak dua orang, dan satu lagi warga Subulussalam.
Sementara itu, SAG memaparkan distribusi pasien Covid-19 yang dinyatakan sembuh mencapai 420 orang, meliputi warga Pidie mencapai 118 orang, Aceh Besar sebanyak 91 orang, Banda Aceh 77 orang, Lhokseumawe 35 orang, dan Aceh Tamiang sebanyak 33 orang.
Kemudian warga Langsa sebanyak 22 orang, Bireuen 17 orang, warga Sabang dan Aceh Barat Daya sama-sama tujuh orang. Selanjutnya warga Pidie Jaya dan Subulussalam masing-masing lima orang. Selanjutnya warga Nagan Raya sebanyak dua orang, dan satu warga Aceh Utara.
SAG juga merinci kasus-kasus baru yang terkonfirmasi positif Covid-19 di Aceh, yakni warga Banda Aceh sebanyak 89 orang, Aceh Tamiang 34 orang, warga Aceh Besar dan Aceh Singkil sama-sama 24 orang. Kemudian warga Pidie 23 orang, Aceh Selatan 14 orang, Bireuen 10 orang, warga Langsa sembilan orang, Aceh Utara delapan orang, dan Pidie Jaya tujuh orang.
Selanjutnya warga Aceh Tengah dan Aceh Barat sama-sama enam orang. Warga Lhokseumawe lima orang, Aceh Jaya dan Aceh Barat Daya masing-masing empat orang. Sedangkan Aceh Timur dan Sabang sama-sama tiga orang. Lebih lanjut Aceh Tenggara dua orang, warga Gayo Lues, Bener Meriah, Nagan Raya, dan Simeulue masing-masing satu orang. (Agusnaidi B)
