Selasa, 24 Juni 2025
  • Tentang Kami
  • Redaksi
Infomu
  • Beranda
  • Kabar
  • Peristiwa
  • Persyarikatan
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Literasi
  • Kolom
  • Kesehatan
  • Muktamar 48
  • Redaksi
No Result
View All Result
Infomu
  • Beranda
  • Kabar
  • Peristiwa
  • Persyarikatan
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Literasi
  • Kolom
  • Kesehatan
  • Muktamar 48
  • Redaksi
No Result
View All Result
Morning News
No Result
View All Result
Home Ekonomi

Panasonic PHK 10.000 Karyawan Global: Ancaman Baru Industri Elektronik Dunia

Syaiful Hadi by Syaiful Hadi
11 Mei 2025
in Ekonomi
A A
0
SHARES
20
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Jakarta, InfoMu.co – Raksasa elektronik asal Jepang yang selama ini dikenal sebagai pemasok baterai kendaraan listrik Tesla, mengumumkan langkah mengejutkan: pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 10.000 karyawan secara global. Kebijakan ini menjadi bagian dari restrukturisasi besar-besaran yang dijalankan perusahaan untuk menjaga profitabilitas di tengah tekanan ekonomi dan perubahan tren pasar.

Melalui brand yang dikenal secara luas sebagai Panasonic, perusahaan asal Osaka ini merupakan manufaktur kelas dunia di bidang elektronik untuk kebutuhan konsumen dan bisnis. Di Asia Pasifik, Panasonic hadir sejak 1961 dengan mendirikan pabrik pertama di Thailand, dan kini beroperasi di lebih dari 80 negara, termasuk Indonesia.

Di Tanah Air, Panasonic Gobel Indonesia memiliki sejarah panjang sejak tahun 1954, ketika Drs. H. Thayeb Moh. Gobel memperkenalkan radio ‘tjawang’, lalu TV pertama pada 1962, serta brand National yang berganti nama menjadi Panasonic pada 2004. Kini, Panasonic masih menjadi merek terkemuka untuk produk elektronik rumah tangga dan solusi sistem industri yang menjawab kebutuhan lokal, dari AC, kulkas, mesin cuci, hingga perangkat perawatan pribadi dan solusi B2B.

Langkah pemangkasan ini menyasar sekitar 4 persen dari total tenaga kerja Panasonic yang mencapai 230.000 orang di seluruh dunia. PHK akan dilakukan dalam tahun fiskal berjalan hingga Maret 2026, dengan 5.000 karyawan terdampak di Jepang dan 5.000 lainnya di berbagai negara, sesuai aturan ketenagakerjaan setempat. “Kami akan meninjau kembali efisiensi operasional, khususnya di departemen penjualan dan nonproduksi,” kata Panasonic dalam pernyataan resmi seperti dilansir CNBC, Jumat (9/5/2025).

Panasonic menyatakan, reformasi ini ditujukan untuk mengatasi “masalah struktural” yang selama ini membebani bisnis, mulai dari turunnya permintaan kendaraan listrik (EV) hingga tekanan harga global. Perusahaan menargetkan kenaikan keuntungan hingga 150 miliar yen, atau sekitar 1 miliar dolar AS, melalui program efisiensi ini.

Rapor Merah Panasonic

Dalam laporan keuangan yang dirilis bersamaan, raksasa elektronik asal Jepang ini mencatat penurunan laba bersih sebesar 17,5% menjadi 366 miliar yen untuk tahun fiskal yang berakhir pada 31 Maret 2025. Perusahaan juga memperkirakan penurunan laba bersih sebesar 15% untuk tahun mendatang, seiring penjualan yang juga diprediksi turun 8%.

CEO Panasonic Holdings, Yuki Kusumi, sempat mengisyaratkan langkah PHK ini dalam wawancara bersama Nikkei pada April lalu. Ia menyebutkan bahwa efisiensi tenaga kerja menjadi keharusan jika Panasonic ingin tetap bersaing di level global.

“PHK diperlukan agar kami bisa bersaing secara kompetitif dengan perusahaan lain,” ujar Kusumi. Ia menambahkan bahwa perusahaan selama ini mengalami pertumbuhan jumlah pegawai selama masa ekspansi, dan kini saatnya melakukan penyesuaian.

Badai PHK Belum Usai

Keputusan  ini menambah daftar panjang perusahaan teknologi global yang melakukan efisiensi tenaga kerja dalam beberapa bulan terakhir. Sebelumnya, Google, Amazon, hingga Meta juga mengumumkan gelombang PHK demi menjaga keberlanjutan bisnis di tengah volatilitas ekonomi.

Panasonic, yang berbasis di Osaka, kini bukan lagi semata dikenal sebagai produsen televisi dan penanak nasi. Perusahaan ini telah berekspansi ke berbagai sektor, dari otomotif, perumahan, hingga energi terbarukan. Namun perubahan cepat dalam lanskap teknologi dan pasar global menuntut adaptasi radikal.

Ke depan, Panasonic menyatakan akan terus memantau dinamika tarif dagang, terutama dengan Amerika Serikat, dan menyesuaikan strategi untuk meminimalisir risiko jangka pendek maupun panjang. (maklumat)

Bagikan ini:

  • Twitter
  • Facebook
Tags: ekonomipanasonicphk

Dapatkan informasi terupdate dan terkini seputar InfoMu dan jadilah yang pertama

Tidak Setuju
Syaiful Hadi

Syaiful Hadi

Related Posts

Ekonomi

Strategi Pembangunan Ekonomi Hijau : Implementasi Teknologi Ramah Lingkungan dalam UMKM Bata Tradisional

24 Juni 2025
Ekonomi

Negara Ini Terancam Bangkrut karena Gagal Bayar Utang

23 Juni 2025
Ekonomi

Bisnis Kuliner Singapura Kolaps, 307 Restoran Tumbang Tiap Bulan!

20 Juni 2025
Ekonomi

Israel “Dihukum” Investor: Shekel Hancur Lebur-Rial Iran Tahan Banting

15 Juni 2025
Ekonomi

Skandal Guncang Malaysia-China, Lebih dari 2 Juta Orang Kena

14 Juni 2025
Ekonomi

Bank Dunia Beri 4 Peringatan ke Indonesia

14 Juni 2025

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

SD Muhammadiyah 36 Medan Sukses Gelar Raker dan Family Gathering

24 Juni 2025

Mahasiswa Asing Mancanegara Tamatkan Belajar Bahasa Indonesia di UMM

24 Juni 2025

Buku Saku KHGT dalam Tiga Bahasa

24 Juni 2025

MUI Sumut Terbitkan Himbauan Sambut Tahun Baru Islam 1447 H: Serukan Zikir, Doa, dan Peningkatan Amal

24 Juni 2025
Salman Nasution

Muhammadiyah Melebarkan Mata Pada Pertambangan

24 Juni 2025

Majelis Lingkungan Hidup PWM Sumut Kunjungi Tambang Emas Martabe Batangtoru

24 Juni 2025

Strategi Pembangunan Ekonomi Hijau : Implementasi Teknologi Ramah Lingkungan dalam UMKM Bata Tradisional

24 Juni 2025
Infomu

© 2020 infoMU - Media Berkemajuan - Website by webmedan.com

Navigasi

  • Beranda
  • Kabar
  • Peristiwa
  • Persyarikatan
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Literasi
  • Kolom
  • Kesehatan
  • Muktamar 48
  • Redaksi

Follow Us

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Kabar
  • Peristiwa
  • Persyarikatan
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Literasi
  • Kolom
  • Kesehatan
  • Muktamar 48
  • Redaksi

© 2020 infoMU - Media Berkemajuan - Website by webmedan.com