Oase Pencerahan : Merayap di Punggung Bumi
Oleh Muhammad Qorib
*Wakil Ketua PWM Sumut* *dan Dekan FAI UMSU*
Para Sahabatku, rupa-rupa pola dan style kehidupan dihidangkan Allah. Tidak saja untuk kita nikmati namun juga cermin untuk mengaca diri.
Allah menyuruh kita melihat keatas agar tertanam jiwa kuat untuk mengikuti kompetisi secara fair dan berkeadaban.
Allah juga menyuruh kita melihat ke bawah untuk merenung, bahwa diri kita jauh lebih beruntung ketimbang saudara-saudara kita.
Karenanya akan lahir rasa syukur.
Syukur mengandung dua makna hakiki, yaitu membuka nikmat Allah secara produktif dan menggunakan nikmat itu untuk kebaikan bersama.
Para Sahabat, jangan pernah mengeluh. Karena keluhan menunjukkan jiwa kita tak berdaulat dan menjadikan kita pengemis rasa.
Marwah menjadi rendah dan hidup tak dipandang orang.
Petarung yang kalah di medan juang jauh lebih bermartabat daripada pemenang yang alergi dengan kompetisi.
Sedikit kita syukuri menjadi gizi imani yang bernilai tinggi ketimbang banyak namun membuat kita lupa ilahi dan menodai jaringan kemanusiaan yang telah dibina selama ini.
Bersyukurlah dengan apa yang Allah beri, satu ketika Allah akan melipat gandakan pemberian itu.
Merayaplah di punggung bumi. Di sana Allah bentangkan jutaan pembelajaran.
Insya Allah…..
*Para Sahabat,*
*Pakai masker*
*Jaga jarak*
*Cuci tangan*

