Jakarta, InfoMu.co – Pemerintah Estonia tiba-tiba meminta warga menimbun makanan, air dan obat-obatan. Pemerintah negara Eropa itu juga meminta warga untuk membeli sumber penerangan alternatif.
Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi potensi pemadaman listrik saat Estonia keluar dari sistem energi yang dimilikinya bersama dengan Rusia, Sabtu nanti. Peringatan diumumkan kantor berita Estonia ERR, mengutip Biro Pencegahan Risiko negara itu.
Mengutip RT, Estonia bersama dengan negara tetangga Latvia dan Lithuania, memang bersiap mengalihkan jaringan listriknya ke jaringan Eropa kontinental, yang dikenal dengan nama ENTSO-E. Selama ini negara Baltik itu menggunakan listrik dari jaringan BRELL sejak 2001, yang menghubungkan sistem listrik Belarus, Rusia, Estonia, Latvia, dan Lithuania.
Namun di 2018, anggota NATO dan Uni Eropa (UE) itu memutuskan untuk memisahkan diri. Jaringan listrik akan terhubung ke Eropa melalui Polandia.
Masalah seperti kegagalan kabel atau kebakaran gardu induk dapat muncul secara tak terduga saat menghubungkan ke jaringan listrik Eropa. “Skenario terburuk setelah keluar dari BRELL dapat melibatkan pemadaman listrik yang berlangsung hingga 72 jam,” kata Perdana Menteri Estonia Kristen Michal, dikutip Selasa (4/2/2025).
Negara-negara Baltik telah berulang kali mengklaim bahwa ketergantungan pada jaringan yang dikendalikan Moskow menciptakan ancaman. Apalagi jika Rusia menjadikan pasokan listriknya sebagai senjata dan memutusnya dari jaringan.
“Pemutusan hubungan Estonia dari BRELL tidak akan memengaruhi keamanan energi Rusia,” kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov.
“Rencana ini telah diumumkan sejak lama. Penyedia listrik kami mengambil langkah-langkah untuk memastikan operasi sistem energi terpadu kami yang tidak terputus dan andal,” tambahnya. (cnbc-i)