Banda Aceh, InfoMu.co – Ketua Forum Bersama (Forbes) Anggota DPR-RI dan DPD-RI asal Aceh yang juga Anggota Komisi II DPR-RI M. Nasir Djamil hadir sebagai pembicara pada kegiatan diskusi yang bertemakan ‘Menemukenali Akar Masalah dan Solusi Stunting di Aceh‘.
Program Pencegahan Stunting di Aceh Melalui Implementasi Kampus Merdeka Universitas Teuku Umar ini diselenggarakan pada Kamis (8/7/2021) di Kyriad Muraya Hotel, Banda Aceh. Kegiatan tersebut dilaksanakan dengan menerapkan protokol kesehatan.
Turut hadir juga dalam diskusi tersebut, Dirjen Dikti Kemendikbudristek Prof. Nizam, Rektor Universitas Teuku Umar Prof. Jasman, Kepala BKKBN RI, dr. Hasto Wardoyo, Kepala Puslitbang Upaya KesMas, Doddy Izwardy, dan perwakilan Gubernur Aceh dari Kadinkes Aceh dr. Hanif sebagai pembicara.
Dalam kesempatan itu, Nasir menghimbau semua elemen masyarakat Aceh untuk terus bergerak maju berjihad melawan stunting. Menurut dia, sudah menjadi tugas bersama sebagai warga negara menjalankan amanah Konstitusi yang tertuang dalam Pasal 28 B Ayat (2) yang dengan jelas mengatakan bahwa setiap anak berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh, dan berkembang serta berhak atas perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi.
Ia juga menyebutkan, dengan adanya Undang-Undang 23 Tahun 2012 Tentang Perlindungan Kesehatan Anak, masalah stunting yang notabenenya menyerang pada anak-anak harus menjadi tanggung jawab bersama.
“Stunting tidak hanya merujuk kepada panjang dan pendeknya tubuh anak melainkan yang paling mengkhawatirkan adalah panjang dan pendeknya daya pikir anak-anak kita dimasa depan, upaya kita adalah dengan tidak meninggalkan generasi yang lemah baik fisik dan mentalnya sehinga mampu mengisi sumber daya manusia yang kian ketat persaingannya dimasa depan,”ujar Nasir.
Berdasarkan data Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Aceh, sebut Nasir, angka stunting di Aceh sangat mengkhawatirkan. “Provinsi Aceh berada di urutan ke-3 tertinggi penduduk yang mengalami stunting”.
Untuk itu, Politisi PKS ini mengusulkan dibentuk Satuan Tugas (Satgas) penanganan stunting sampai ke desa-desa terpencil. “Apalagi ditengah situasi pandemik Covid-19 diharapkan masyarakat tetap optimis untuk mengurangi resiko anak-anak yang mengalami stunting khususnya di Aceh”.
“Saya mengusulkan dalam rapat anggaran DPR-RI kaitannya dengan stunting ini hendaknya bisa dievalusi kembali sehingga dapat digunakan anggaran tersebut secara maksimal dan dikelola oleh para petinggi desa, untuk mengembangkan program-program kesehatan sehingga stunting ini bisa berkurang jumlahnya dan tumbuhnya kesadaran masyarakat dalam melawan stunting,”pungkasnya. (acehbisnis)

