• Beranda
  • Kabar
    • Persyarikatan
    • Peristiwa
    • Ekonomi
    • Info LazisMu
    • InfoMU tv
  • Literasi
    • Kampus
    • Tarjih
    • Taman Pustaka
    • Jelajah Bumi Para Rasul
    • Majelis Pustaka & Informasi
    • Taman Pustaka
  • Kolom
    • Khutbah
    • Opini
  • Kesehatan
    • Lingkungan
    • Halal Center
  • Muktamar
    • Muktamar 48
    • Road To Muktamar 49
  • Pendidikan
    • umsu
    • Sekolah
  • Redaksi
Infomu
  • Beranda
  • Kabar
    • Persyarikatan
    • Peristiwa
    • Ekonomi
    • Info LazisMu
    • InfoMU tv
  • Literasi
    • Kampus
    • Tarjih
    • Taman Pustaka
    • Jelajah Bumi Para Rasul
    • Majelis Pustaka & Informasi
    • Taman Pustaka
  • Kolom
    • Khutbah
    • Opini
  • Kesehatan
    • Lingkungan
    • Halal Center
  • Muktamar
    • Muktamar 48
    • Road To Muktamar 49
  • Pendidikan
    • umsu
    • Sekolah
  • Redaksi
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Kabar
    • Persyarikatan
    • Peristiwa
    • Ekonomi
    • Info LazisMu
    • InfoMU tv
  • Literasi
    • Kampus
    • Tarjih
    • Taman Pustaka
    • Jelajah Bumi Para Rasul
    • Majelis Pustaka & Informasi
    • Taman Pustaka
  • Kolom
    • Khutbah
    • Opini
  • Kesehatan
    • Lingkungan
    • Halal Center
  • Muktamar
    • Muktamar 48
    • Road To Muktamar 49
  • Pendidikan
    • umsu
    • Sekolah
  • Redaksi
No Result
View All Result
Infomu
No Result
View All Result
Muhammadiyah Bersikap: Kalau Terus Import yang Beli Beras Petani Siapa ?

Muhammadiyah Bersikap: Kalau Terus Import yang Beli Beras Petani Siapa ?

Syaiful Hadi by Syaiful Hadi
22 Maret 2021
in Ekonomi, Kabar
86

 

Solo. InfoMu.co – Pimpinan Pusat Muhammadiyah akhirnya buka suara soal wacana impor beras yang kembali dikeluarkan oleh pemerintah. Mereka heran, mengapa para pejabat tidak kompak dalam membuat kebijakan.

Diketahui, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, dan Direktur Utama Bulog Budi Waseso tidak memiliki satu suara soal wacana impor beras.

Airlangga Hartarto sempat menyatakan jika pemerintah berencana mengimpor beras sebanyak satu hingga satu setengah juta ton.

Kebijakan tersebut, menurut Airlangga, ditujukan agar ketersediaan dan harga beras dalam negeri dapat terjaga dengan baik.

Sebaliknya, dalam keterangan terpisah. Muhammad Lutfi menyatakan jika pemerintah tidak akan melakukan impor beras pada masa panen raya.

Menurutnya, kebijakan tersebut justru dapat merugikan dan menghancurkan harga beras yang dimiliki oleh petani.

Muhammadiyah menyayangkan sengkarut yang terjadi di tubuh internal pemerintah. Menurutnya, lambatnya pemerintah menetapkan kebijakan, akan kembali kepada rakyat kecil.

Pimpinan Pusat Muhammadiyah Anwar Abbas mengatakan hal tersebut menggambarkan buruknya koordinasi, bahkan di level pejabat pemerintah pusat sekalipun.

“Saya melihat masalah ini adalah cerminan dari buruknya koordinasi antar para pejabat negara di negeri ini, sehingga informasi yang mereka miliki tidak sama serta kepentingan dan sudut pandang yang mereka pakai dan pergunakan juga berbeda-beda, sehingga yang menjadi korban dalam hal ini adalah rakyat,” ujar Anwar Abbas pada Ahad, 21 Maret 2021.

Pimpinan Pusat Muhammadiyah itu juga menyinggung konstitusi pasal 33 UUD 1945. Sikap pemerintah hari ini, berbalik sebagaimana yang tercantum dalam pasal tersebut.

Tidak konsistennya koordinasi para pejabat, adalah bentuk tidak hadirnya pemerintah dalam melindungi dan mensejahterakan rakyat.

Kesimpulan tersebut sebagai dasar Muhammadiyah, yang menyangkan betul polemik dalam wacana impor beras.

Anwar Abbas juga menyinggung, jika ketersediaan beras domestik tidak sesuai dengan spesifikasi yang telah ditentukan. Baginya, hal tersebut juga merupakan kelalaian pemerintah.

Muhammadiyah kembali mengingatkan nasihat Presiden Joko Widodo yang menginginkan produk-produk dalam negeri dapat dimaksimalkan. Menurutnya, kebijakan impor beras para pejabat, tidak selaras dengan keinginan atasannya tersebut.

“Kalau alasannya kualitas produk beras kita tidak memenuhi standar yang ada, lalu siapa yang akan membeli beras rakyat?” tanya Anwar Abbas. (*)

Bagikan ini:

  • Klik untuk membagikan di Facebook(Membuka di jendela yang baru) Facebook
  • Klik untuk berbagi di WhatsApp(Membuka di jendela yang baru) WhatsApp
  • Klik untuk berbagi di Telegram(Membuka di jendela yang baru) Telegram
  • Klik untuk mengirimkan email tautan ke teman(Membuka di jendela yang baru) Surat elektronik
  • Klik untuk berbagi di Linkedln(Membuka di jendela yang baru) LinkedIn
  • Klik untuk mencetak(Membuka di jendela yang baru) Cetak
Tags: import berasmuhammadiyah
Previous Post

LazisMu Kota Medan Kali Ini Membantu Pedagang Mi Balap

Next Post

Melawan Radikalisme Korupsi di Masa Paceklik Pandemi Covid-19

Next Post
Ini Tanggapan Muhammadiyah atas Hasil Investigasi Komnas HAM tentang Tewasnya Anggota FPI

Melawan Radikalisme Korupsi di Masa Paceklik Pandemi Covid-19

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  • Beranda
  • Kabar
  • Literasi
  • Kolom
  • Kesehatan
  • Muktamar
  • Pendidikan
  • Redaksi
Call us: +1 234 JEG THEME

© 2025 JNews - Premium WordPress news & magazine theme by Jegtheme.

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Kabar
    • Persyarikatan
    • Peristiwa
    • Ekonomi
    • Info LazisMu
    • InfoMU tv
  • Literasi
    • Kampus
    • Tarjih
    • Taman Pustaka
    • Jelajah Bumi Para Rasul
    • Majelis Pustaka & Informasi
    • Taman Pustaka
  • Kolom
    • Khutbah
    • Opini
  • Kesehatan
    • Lingkungan
    • Halal Center
  • Muktamar
    • Muktamar 48
    • Road To Muktamar 49
  • Pendidikan
    • umsu
    • Sekolah
  • Redaksi

© 2025 JNews - Premium WordPress news & magazine theme by Jegtheme.