Muhammadiyah Bangun SMK Hingga Ke Daerah 3T
Medan, infoMu.co – Muhammadiyah saat ini sedang melakukan upaya untuk mendirikan sekolah di daerah 3T (Terdepan, Terpencil dan Tertinggal) yang merupakan daerah yang paling terluar pada wilayah Indonesia.
Menurut Dr. Kasiyarno, M.Hum., mantan rektor Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta, daerah 3T merupakan daerah terbelakang sehingga perlu didirikan sekolah, terutama Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)
“Karena daerah tiga T selama ini kami lihat, merupakan daerah yang terbelakang, termasuk dalam pendidikanya. Maka daerah tiga T ini perlu didirikan sekolah-sekolah termasuk sekolah menengah kejuaran. Sehingga mereka memiliki kemampuan. Begitu keluar dari sekolah mereka memiliki skill untuk masuk di dunia industri atau siap bekerja,” katanya.
Dr Kasiyarno mengatakan, Muhammadiyah memiliki pendidikan kejuruan setingkat SLTA atau SMK. Di pendidikan kejuruan, Muhammadiyah berusaha sekali untuk memberikan proses pendidikan yang tidak hanya pada orientasi kelembagaan. Akan tetapi berorientasi pada pembelajaran.
“Juga inovasi industri. Jadi kami berharap di sekolah-sekolah Muhammadiyah, bisa mendidik siswa-siswa atau unit sekolah. Juga punya kreasi dalam menciptakan lembaga-lembaga, dalam arti unit bisnis yang ada,” ujarnya.
Kasiyarno melanjutkan, misalnya bisnis terkait penjemputan anak, kantin, dan toko buku. Ini harus didorong.
“Kemudian inovasi bidang pembelajaran, kami usahakan para guru memiliki inovasi-inovasi dalam pembelajaran. Sehingga tidak membosankan,” terangnya.
Lebih lanjut, di era digital ini tentu guru-guru harus belajar keras untuk menguasai teknologi digital. Biar lebih memudahkan dalam mendesain materi dan pembelajaran.
“Sehingga menarik buat siswa. Bahkan siswa diajari mengakses informasi lewat internet. Jadi pembelajaran menarik. Suasananya menjadi hidup. Tidak hanya teacher center, tetapi student center larning,” katanya.

