Pariaman, InfoMu.co – Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi bersama Ketua Tim Penggerak (TP) Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Sumut Nawal Edy Rahmayadi menghadiri Pembukaan Musabaqah Tilawatil Quran Nasional (MTQN) XXVIII, Sabtu (14/11) malam, di Stadion Utama Sumatera Barat (Sumbar), Sikabu, Padang Pariaman. MTQ tersebut resmi dibuka oleh Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo secara virtual.
Usai seluruh rangkaian acara pembukaan, Gubernur Edy Rahmayadi menyampaikan, semoga dengan telah dibukanya MTQ tersebut menjadi pendorong semangat untuk membentuk generasi yang cinta Alquran.
“MTQN XXVIII ini telah resmi dibuka oleh Presiden Joko Widodo secara virtual, semoga acara ini tidak hanya menjadi sekedar event, melainkan harus menjadi pendorong semangat untuk membentuk generasi yang cinta Alquran,” harap Edy Rahmayadi.
Terkait pandemi Covid-19, Edy pun memuji penerapan protokol kesehatan pada pelaksanaan pembukaan MTQ, dimana Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumbar tidak menyarankan warganya untuk menyaksikan acara pembukaan secara langsung dan dianjurkan untuk menonton secara virtual.
“MTQN XXVIII kali ini berlangsung di tengah pandemi Covid-19 yang melanda seluruh dunia. Saya kagum dengan penerapan protokol kesehatan yang sudah dilakukan Pemprov Sumbar. Acara dibuat singkat dan padat. Untuk menghindari kerumunan warganya pun dianjurkan untuk menyaksikan pembukaan secara virtual,” tambah Gubernur yang turut didampingi Kepala Biro Humas dan Keprotokolan Setdaprov Sumut Hendra Dermawan Siregar dan Kepala Biro Umum dan Perlengkapan Achmad Fadli.
Selain Gubernur Edy Rahmayadi, juga hadir pada malam pembukaan tersebut, Menteri Agama RI Fachrul Rozi, Gubernur Sumbar Iwan Prayitno, Gubernur Kepulauan Bangka Belitung (Babel) Erzaldi Rosman, Gubernur Maluku Murad Ismail dan Gubernur Kalimantan Timur Isran Noor.
Syara’ Basandi Kitabullah
Gubernur Sumbar Irwan Prayitno dalam laporannya selaku Ketua Umum Panitia MTQ mengatakan bahwa MTQ kali ini merupakan MTQ yang kedua bagi Provinsi Sumbar menjadi tuan rumah, setelah terakhir dilaksanakan pada 37 tahun silam, tepatnya pada tahun 1983.
“Hari ini pembukaan disetting secara luar biasa, dengan pendekatan adat Minang yang berfilosofi Adat Basandi Syara’, Syara’ Basandi Kitabullah (ABS-SBK) dan tentu dengan pendekatan Islam,” jelasnya.
Acara pembukaan pun ditutup dengan parade pawai kafilah dari masing-masing provinsi, yang dibatasi hanya 10 orang peserta dari tiap provinsi. Pada pembukaan tersebut juga ditampilkan pertunjukan kesenian yang berjudul ‘Syahadat Mengangkat Harkat’. Di antara penampilan itu, disajikan cerita turunnya salah satu surah dalam Alquran dan sejarah masuknya Islam di Minangkabau di Bukit Marapalam. (*)

