Home / Persyarikatan / Milad ke-111, PCM Batahan Berikan Reward dan Penghargaan

Milad ke-111, PCM Batahan Berikan Reward dan Penghargaan

     Batahan, InfoMu.co – Pimpinan Cabang Muhammadiyah Batahan menggelar resepsi milad muhammadiyah ke 111 pada hari Ahad 28 Januari 2024 didepan masjid Taqwa muhammadiyah Sari Kenanga Batahan. Dimulai dengan pawai akbar diiringi oleh pasukan drumband sekolah-sekolah muhammadiyah dan diakhiri dengan tabligh akbar yg disampaikan oleh ustadz Irwansyah Putra, MA, sekretaris PWM. Sumatera Utara.
     Hadir pada kesempatan itu PDM. Madina, unsur Forkopimcam kec. Batahan, dan seluruh Pimpinan Cabang Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah se Pantai Barat, serta seluruh keluarga besar muhammadiyah cabang Batahan.
     Musliadi Sitompul, S.Pd selaku ketua PCM. Batahan didalam pidato milad ke-111 menyampaikan bahwa didalam resepsi milad kali ini PCM Batahan melaksanakan berbagai program, diantaranya memberikan piagam penghargaan kepada ketua-ketua Cabang mulai dari periode pertama yaitu tahun 1963-1975 sampai periode terakhir yaitu tahun 2015-2022 (bagi yang sudah meninggal dunia, diwakili oleh anak atau keluarganya),juga diberikan penghargaan kepada sesepuh Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah serta santunan kepada Anak Yatim yang ada di Perguruan Muhammadiyah Batahan dan termasuk pemberian reward kepada seluruh dewan guru Perguruan muhammadiyah Batahan, mulai dari tingkst SD sampai Madrasah Aliyah.
     Sementara itu, Sukiman, SE Camat Batahan didalam sambutannya menyampaikan agar muhammadiyah Batahan menjaga seluruh aset muhammadiyah yang ada kalau bisa menambah asset tersebut sehingga bisa mandiri dalam menjalankan program-programnya, dan tidak lagi bergantung kepada orang lain. Untuk mengimplementasikan tema milad : “ikhtiar menyelamatkan semesta”, beliau menyampaikan agar muhammadiyah memperkuat amal usaha-amal usaha muhammadiyah, khususnya AUM dibidang Pendidikan, sehingga akan lahir sumber daya manusia yang berkualitas dan dengan begitu akan bisa menjaga dan menyelamatkan semesta. Sebab untuk menyelamatkan semesta ini dibutuhkan kader-kader yang cerdas dan tangguh, maka di AUM lah hal itu bisa diharapkan.
     Dalam agenda puncak resepsi milad muhammadiyah ke-111, tabligh akbar, ustadz Irwansyah Putra, MA menyatakan bahwa thema milad kita ini punya latar pemikiran yang luar biasa. Ikhtiar menyelamatkan semesta, punya kaitan yang sangat ril dengan eksistensi muhammadiyah yang sa’at ini sudah mendunia. Diberbagai negara sudah berdiri PCIM-PCIM, dan ada beberapa negara yang memberikan izin kepada muhammadiyah untuk bisa memiliki lahan atah tanah dinegara tersebut. Misalnya di Australia, di Malaysia dan yang terakhir di Jerman. Dengan begitu maka dakwah muhammadiyah itu sudah mengglobal untuk masyakat dunia, tidak di Indonesia saja. Dan untuk menyelamatkan semesta, muhammadiyah harus memulai dari diri pribadi kita sebagai Pimpinan dan anggota muhammadiyah. Ada 4 hal yang harus kita jaga, yaitu :
     _Pertama_ , jagalah lisan. Sebab dengan lisan yang tidak terjaga bisa menyebabkan rusak semuanya. Dalam kasus ijab qabul sebuah pernikahan saja, hanya dengan kalimat انكحتك(aku nikahkan) dan dijawab oleh pengantin pria dengan kalimat قبلت(aku terima), maka Allah merubah sesuatu yang semula haram bisa menjadi halal. Demikian sebaliknya, hanya dengan kalimat “Aku thalaq/cerai kamu”, bisa merusak tatanan yang sudah dibangun, kemudian hancur berserakan. Jadi betapa pentingnya ikhtiar menjaga lisan ini untuk menyelamatkan semesta.
     _Kedua,_ jadikanlah rumah-rumahmu tempat membangun kebaikan-kebaikan dan keta’atan-keta’atan. Didalam Hadits Rasulullah disebutkan agar selalulah kita membaca Al-qur’an dirumah-rumah kita, agar rumah kita tidak sama dengan kuburan. Namun kenyataan yang ditemukan dilapangan, bukannya Al-qur’an dibacakan dirumah-rumah, malah Al-qur’an dibacakan dikuburan-kuburan.
     _Ketiga,_ tangisilah kesalah-kesalahan mu. Menurut ustadz Irwansyah Putra, MA, pada sa’at ini orang justru bangga terhadap dosa-dosanya. Banyak yang menganggap dosa besar yang dilakukannya justru dianggap biasa. Sehingga jika dia melakukan dosa-dosa besar dianggap tidaklah sebuah dosa besar, tetapi sesuatu yang biada-biada saja. Padahal didalam Islam disebutkan dengan jelas, bahwa sebaik-baik orang Islam ialah orang Islam yang selalu bertaubat.
    _Keempat,_ sebagai Pimpinan, marilah kita selalu tertib dalam berorganisasi. Berpedomanlah pada qaidah-qaidah organisasi, sehingga dengan begitu maka ikhtiar menyelamatkan semesta ini akan bisa kita laksanakan.
     Terakhir, ustadz Irwansyah Putra menginformasikan bahwa perhelatan muktamar ke-49 pada tahun 2027 yang akan datang pelaksanaannya telah resmi diamanahkan di Sumatera Utara yaitu di kota Medan. Tentu kita punya persiapan-persiapan yang ekstra, termasuk UMSU sebagai pusat lokasi Muktamar akan membangun dome (edutorium) yang mempunyai daya tampung 6.500 orang, disamping nuga membangun Tower UMSU 17 lantai. Tentu semua itu adalah dalam upaya kita untuk mewujudkan Sumut menjadi tuan rumah. Sebab salah satu syarat untuk menjadi tuan rumah muktamar itu adalah harus punya gedung milik sendiri dan tidak boleh menggunakan milik pemerintah atau milik yang lain.
      Diakhir acara, panitia mengumumkan hasil Gerakan Amal Shaleh (GAS) yang didapatkan dalam acara resepsi milad ini adalah sebesar Rp.35.450.000,-.yang akan dipergunakan untuk menyiapkan masjid taqwa muhammadiyah Ranting Sari kenanga yang masih terbengkalai, yaitu dilokasi acara resepsi milad ke-111 ini, dengan harapan bisa dioperasionalkan pada bulan Ramadhan yang akan datang ini. Muhammadiyah ke-111, PCM Batahan berikan reward dan berbagai penghargaan.
     Pimpinan Cabang Muhammadiyah Batahan menggelar resepsi milad muhammadiyah ke 111 pada hari Ahad 28 Januari 2024 didepan masjid Taqwa muhammadiyah Sari Kenanga Batahan. Dimulai dengan pawai akbar diiringi oleh pasukan drumband sekolah-sekolah muhammadiyah dan diakhiri dengan tabligh akbar yg disampaikan oleh ustadz Irwansyah Putra, MA, sekretaris PWM. Sumatera Utara.
     Hadir pada kesempatan itu PDM. Madina, unsur Forkopimcam kec. Batahan, dan seluruh Pimpinan Cabang Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah se Pantai Barat, serta seluruh keluarga besar muhammadiyah cabang Batahan.
     Musliadi Sitompul, S.Pd selaku ketua PCM. Batahan didalam pidato milad ke-111 menyampaikan bahwa didalam resepsi milad kali ini PCM Batahan melaksanakan berbagai program, diantaranya memberikan piagam penghargaan kepada ketua-ketua Cabang mulai dari periode pertama yaitu tahun 1963-1975 sampai periode terakhir yaitu tahun 2015-2022 (bagi yang sudah meninggal dunia, diwakili oleh anak atau keluarganya),juga diberikan penghargaan kepada sesepuh Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah serta santunan kepada Anak Yatim yang ada di Perguruan Muhammadiyah Batahan dan termasuk pemberian reward kepada seluruh dewan guru Perguruan muhammadiyah Batahan, mulai dari tingkst SD sampai Madrasah Aliyah.
     Sementara itu, Sukiman, SE Camat Batahan didalam sambutannya menyampaikan agar muhammadiyah Batahan menjaga seluruh aset muhammadiyah yang ada kalau bisa menambah asset tersebut sehingga bisa mandiri dalam menjalankan program-programnya, dan tidak lagi bergantung kepada orang lain. Untuk mengimplementasikan tema milad : “ikhtiar menyelamatkan semesta”, beliau menyampaikan agar muhammadiyah memperkuat amal usaha-amal usaha muhammadiyah, khususnya AUM dibidang Pendidikan, sehingga akan lahir sumber daya manusia yang berkualitas dan dengan begitu akan bisa menjaga dan menyelamatkan semesta. Sebab untuk menyelamatkan semesta ini dibutuhkan kader-kader yang cerdas dan tangguh, maka di AUM lah hal itu bisa diharapkan.
     Dalam agenda puncak resepsi milad muhammadiyah ke-111, tabligh akbar, ustadz Irwansyah Putra, MA menyatakan bahwa thema milad kita ini punya latar pemikiran yang luar biasa. Ikhtiar menyelamatkan semesta, punya kaitan yang sangat ril dengan eksistensi muhammadiyah yang sa’at ini sudah mendunia. Diberbagai negara sudah berdiri PCIM-PCIM, dan ada beberapa negara yang memberikan izin kepada muhammadiyah untuk bisa memiliki lahan atah tanah dinegara tersebut. Misalnya di Australia, di Malaysia dan yang terakhir di Jerman. Dengan begitu maka dakwah muhammadiyah itu sudah mengglobal untuk masyakat dunia, tidak di Indonesia saja. Dan untuk menyelamatkan semesta, muhammadiyah harus memulai dari diri pribadi kita sebagai Pimpinan dan anggota muhammadiyah. Ada 4 hal yang harus kita jaga, yaitu :
     _Pertama_ , jagalah lisan. Sebab dengan lisan yang tidak terjaga bisa menyebabkan rusak semuanya. Dalam kasus ijab qabul sebuah pernikahan saja, hanya dengan kalimat انكحتك(aku nikahkan) dan dijawab oleh pengantin pria dengan kalimat قبلت(aku terima), maka Allah merubah sesuatu yang semula haram bisa menjadi halal. Demikian sebaliknya, hanya dengan kalimat “Aku thalaq/cerai kamu”, bisa merusak tatanan yang sudah dibangun, kemudian hancur berserakan. Jadi betapa pentingnya ikhtiar menjaga lisan ini untuk menyelamatkan semesta.
     _Kedua,_ jadikanlah rumah-rumahmu tempat membangun kebaikan-kebaikan dan keta’atan-keta’atan. Didalam Hadits Rasulullah disebutkan agar selalulah kita membaca Al-qur’an dirumah-rumah kita, agar rumah kita tidak sama dengan kuburan. Namun kenyataan yang ditemukan dilapangan, bukannya Al-qur’an dibacakan dirumah-rumah, malah Al-qur’an dibacakan dikuburan-kuburan.
     _Ketiga,_ tangisilah kesalah-kesalahan mu. Menurut ustadz Irwansyah Putra, MA, pada sa’at ini orang justru bangga terhadap dosa-dosanya. Banyak yang menganggap dosa besar yang dilakukannya justru dianggap biasa. Sehingga jika dia melakukan dosa-dosa besar dianggap tidaklah sebuah dosa besar, tetapi sesuatu yang biada-biada saja. Padahal didalam Islam disebutkan dengan jelas, bahwa sebaik-baik orang Islam ialah orang Islam yang selalu bertaubat.
    _Keempat,_ sebagai Pimpinan, marilah kita selalu tertib dalam berorganisasi. Berpedomanlah pada qaidah-qaidah organisasi, sehingga dengan begitu maka ikhtiar menyelamatkan semesta ini akan bisa kita laksanakan.
     Terakhir, ustadz Irwansyah Putra menginformasikan bahwa perhelatan muktamar ke-49 pada tahun 2027 yang akan datang pelaksanaannya telah resmi diamanahkan di Sumatera Utara yaitu di kota Medan. Tentu kita punya persiapan-persiapan yang ekstra, termasuk UMSU sebagai pusat lokasi Muktamar akan membangun dome (edutorium) yang mempunyai daya tampung 6.500 orang, disamping juga membangun Tower UMSU 17 lantai. Tentu semua itu adalah  upaya kita untuk mewujudkan Sumut menjadi tuan rumah. Sebab salah satu syarat untuk menjadi tuan rumah muktamar itu adalah harus punya gedung milik sendiri dan tidak boleh menggunakan milik pemerintah atau milik yang lain.
      Diakhir acara, panitia mengumumkan hasil Gerakan Amal Shaleh (GAS) yang didapatkan dalam acara resepsi milad ini adalah sebesar Rp.35.450.000,-.yang akan dipergunakan untuk menyiapkan masjid taqwa muhammadiyah Ranting Sari kenanga yang masih terbengkalai, yaitu dilokasi acara resepsi milad ke-111 ini, dengan harapan bisa dioperasikan pada bulan Ramadhan yang akan datang ini. (Talkisman)
Tag:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *