• Beranda
  • Kabar
    • Persyarikatan
    • Peristiwa
    • Ekonomi
    • Info LazisMu
    • InfoMU tv
  • Literasi
    • Kampus
    • Tarjih
    • Taman Pustaka
    • Jelajah Bumi Para Rasul
    • Majelis Pustaka & Informasi
    • Taman Pustaka
  • Kolom
    • Khutbah
    • Opini
  • Kesehatan
    • Lingkungan
    • Halal Center
  • Muktamar
    • Muktamar 48
    • Road To Muktamar 49
  • Pendidikan
    • umsu
    • Sekolah
  • Redaksi
Infomu
  • Beranda
  • Kabar
    • Persyarikatan
    • Peristiwa
    • Ekonomi
    • Info LazisMu
    • InfoMU tv
  • Literasi
    • Kampus
    • Tarjih
    • Taman Pustaka
    • Jelajah Bumi Para Rasul
    • Majelis Pustaka & Informasi
    • Taman Pustaka
  • Kolom
    • Khutbah
    • Opini
  • Kesehatan
    • Lingkungan
    • Halal Center
  • Muktamar
    • Muktamar 48
    • Road To Muktamar 49
  • Pendidikan
    • umsu
    • Sekolah
  • Redaksi
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Kabar
    • Persyarikatan
    • Peristiwa
    • Ekonomi
    • Info LazisMu
    • InfoMU tv
  • Literasi
    • Kampus
    • Tarjih
    • Taman Pustaka
    • Jelajah Bumi Para Rasul
    • Majelis Pustaka & Informasi
    • Taman Pustaka
  • Kolom
    • Khutbah
    • Opini
  • Kesehatan
    • Lingkungan
    • Halal Center
  • Muktamar
    • Muktamar 48
    • Road To Muktamar 49
  • Pendidikan
    • umsu
    • Sekolah
  • Redaksi
No Result
View All Result
Infomu
No Result
View All Result
Menyelusuri Sungai Nil, Sungai Terpanjang Kedua di Dunia, Sumber Kehidupan Warga Mesir

Menyelusuri Sungai Nil, Sungai Terpanjang Kedua di Dunia, Sumber Kehidupan Warga Mesir

Syaiful Hadi by Syaiful Hadi
20 Januari 2023
in Jelajah Bumi Para Rasul
0

Jelajah Bumi Para Rasul dan Nabi (10)

Menyelusuri Sungai Nil, Sungai Terpanjang Kedua di Dunia, Sumber Kehidupan Warga Mesir

Catatan : Syaiful Hadi JL, Jurnalis InfoMu.co

Letih mengelilingi Pasar Khan El-Khalili, kamipun kembali berkumpul ke bus untuk berangkat menuju tepian sungai Nil, sungai yang menjadi sumber kehidupan masyarakat Mesir. Mesir yang memiliki topografi alam bergurun dan bukit batu dengan curah hujan yang relatif sedikit, sangat membutuhkan air sebagai kebutuhan hidup yang utama.

Jamaah Almerah Plaza & Travel, pun merapat di sebuah bandar yang berjarak 7 kilometer dari Pasar Khalili yang akan membawa kami menyelusuri sungai Nil. Cuaca cerah tapi dinginnya sangat terasa sehingga kami harus tetap menggunakan baju berlapis dengan jaket tebal.

Seperti diketahui, Sungai Nil merupakan sungai terpanjang kedua di dunia setelah sungai Amazon di Amerika. Sungai ini terbentang sepanjang 6.650 km atau setara dengan 4.132 mil, sehingga sungai ini membelah tak kurang dari sembilan Negara di dunia, yaitu: Kenya, Ethiopia, Uganda, Zaire, Rwanda, Tanzania, Burundi, Sudan, Sudan Selatan dan Mesir.

Sungai Nil Memberi Kesuburan Tanah di Mesir

Sungai Nil sangat membantu peradaban Mesir selama ribuan tahun. Pasang surut banjir sungai itu membawa lumpur subur, yang membuat sepanjang aliran Sungai Nil jadi ladang tanaman pangan selama ribuan tahun. Jadi, tak mengherankan bila peradaban kuno dibangun sepanjang sungai itu. Beberapa bangunan terbesar, paling rumit dan menarik dibangun pada zaman kuno semisal Kuil Karnak, Lembah Para Raja, kuil buaya di Kom Ombo dan Pulau Philae – pulau di tengah Sungai Nil yang memiliki kuil megah.

Sungai Nil sangat berpengaruh terhadap peradaban bangsa Mesir.  Sebelum dibangunnya bendungan Aswan High Dam pada tahun 1970, air sungai Nil meluap dan membajiri daerah sekitasrnya setiap datangnya musim dingin sekitar bulan agustus. Ketika airnya mulai surut akan menyisakan lumpur tebal dan lembab, lumpur inilah yang akan digunakan para petani untuk bercocok tanam.

Setelah dibangunnya bendungan Aswan High Dam sungai Nil tidak lagi membanjiri negeri mesir. Aliran dari bendungan ini digunakan untuk bertani dan sumber air bersih bagi masyarakat, di bendungan ini pula dibangun pembangkit tenaga listrik untuk mencukupi kebutuhan listrik masyarakat Mesir.

Begitulah pengaruh sungai Nil bagi peradaban bangsa Mesir, pantas saja pepatah arab sampai berkata: ” lau laa nahrunniil lakaanat misr shohraa”, yang artinya: “jikalau sungai Nil tak ada, maka Negeri Mesir hanyalah sebatas gurun pasir”.

Mengutip Britannica, Sungai Nil terdiri dari dua anak sungai, yaitu Nil Putih dan Nil Biru. Nil Putih lebih panjang dari keduanya yang dimulai dari Danau Victoria di Tanzania dan mengalir ke utara hingga mencapai Khartoum dimana dia bertemu Nil Biru. Sementara Nil Biru dimulai di dekat Danau Tana di Ethiopia.

Dalam bahasa Yunani, Nil berarti lembah sungai, sementara dalam bahasa Mesir Kuno, Nil disebut ‘pī atau Iteru. Orang Mesir kuno juga menyebutnya sebagai sungai Ar atau Aur yang berarti hitam. Ini mengacu pada lumpur hitam tertinggi pada saat setelah banjir tahunan.

Sungai Nil sangat penting bagi pola pemukiman di Mesir. Tanah di sekitar Sungai Nil sangat subur tak seperti lanskap gersang di bagian lain negara ini.

Konon, Sungai Nil menjadi pusat kebangkitan orang Mesir Kuno dalam kekayaan dan kekuasaan. Curah hujan yang hampir tak terjadi di Mesir membuat Sungai Nil dan banjir tahunannya jadi penyebab oasis yang subur untuk pertanian. Tanah yang subur memungkinkan penduduk Mesir mengembangkan pertanian sejak ribuan tahun lalu.

Melihat Gedung Pencakar Langat dari Tepi Sungai Nil

Kami menaiki kapal melalui dermaga River Boat sekitar pukul 8 malam, ketika dingin semakin terasa. Keindahan sungai Nil dapat dinikmati oleh wisatawan. Cahaya yang dipancarkan gedung-gedung pencakar langit yang berdiri mengelilingi sungai bagaikan bintang yang mempercantik indahnya pemandangan malam di sungai nil.

Wisatawan juga dapat menikmati pemandangan sungai sekitar satu jam setelah Kami makam malam di atas kapal. Makan malam ditandai dengan hiburan (live) musik-musik khas Arab Mesir. Tentu saja makan terasa lebih enak. Sayang, sedang Kami menyaksikan musik live lagu-lagu Arab Mesir, hiburan kemudian berganti dengan hadirnya perempuan penari perut dengan pakaian yang tidak sopan ( aurat terbuka ). Kami pun segera meninggalkan tempat duduk kami dan segera naik ke lantai III kapal untuk menyaksikan suasana malam dari geladak kapan bagian atas.

Apa boleh buat, kami harus merasakan dingin yang sangat karena angin bertiup sangat keras. Suasana malam dari atas kapal ini jauh lebih nikmat dirasakan saat kapal kami terus menyelusuri sungai secara perlahan. Tampak dari sisi kiri kami gedung-gedung tinggi dengan lampu-lampu yang masih hidup. Sementara dibagian kanan tampak sesekali kapal kami berselisih dengan kapal lainnya.

Kemudian kapal pun berbalik arah untuk kembali menuju dermaga River Boat. Sampai di dermaga, Kami pun turun satu persatu dan kembali ke bus menuju hotel di Pyramid Oasis untuk istirahat. Kami perlu istirahat yang cukup karena besok harus melanjutkan perjalanan yang jauh via darat menuju Negara Kedua, Palestina. (bersambung)

 

 

 

Bagikan ini:

  • Klik untuk membagikan di Facebook(Membuka di jendela yang baru) Facebook
  • Klik untuk berbagi di WhatsApp(Membuka di jendela yang baru) WhatsApp
  • Klik untuk berbagi di Telegram(Membuka di jendela yang baru) Telegram
  • Klik untuk mengirimkan email tautan ke teman(Membuka di jendela yang baru) Surat elektronik
  • Klik untuk berbagi di Linkedln(Membuka di jendela yang baru) LinkedIn
  • Klik untuk mencetak(Membuka di jendela yang baru) Cetak
Previous Post

OIF UMSU Lakukan Pengukuraan Arah Kiblat di Ranting Denai

Next Post

PCIM-PCIA Malaysia Gelar Musycab, 9 Formatur Terpilih

Next Post
PCIM-PCIA Malaysia Gelar Musycab, 9 Formatur Terpilih

PCIM-PCIA Malaysia Gelar Musycab, 9 Formatur Terpilih

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  • Beranda
  • Kabar
  • Literasi
  • Kolom
  • Kesehatan
  • Muktamar
  • Pendidikan
  • Redaksi
Call us: +1 234 JEG THEME

© 2025 JNews - Premium WordPress news & magazine theme by Jegtheme.

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Kabar
    • Persyarikatan
    • Peristiwa
    • Ekonomi
    • Info LazisMu
    • InfoMU tv
  • Literasi
    • Kampus
    • Tarjih
    • Taman Pustaka
    • Jelajah Bumi Para Rasul
    • Majelis Pustaka & Informasi
    • Taman Pustaka
  • Kolom
    • Khutbah
    • Opini
  • Kesehatan
    • Lingkungan
    • Halal Center
  • Muktamar
    • Muktamar 48
    • Road To Muktamar 49
  • Pendidikan
    • umsu
    • Sekolah
  • Redaksi

© 2025 JNews - Premium WordPress news & magazine theme by Jegtheme.