MEMPERBANYAK CYBER SOSMED MUHAMMADIYAH*
Oleh : As’ad Bukhari, S.Sos., MA, (Kader Kokam Diklatsar Sleman-DIY)_
Di zaman digital tak bisa lepas dengan dunia sosial media sebagai ruang komunikasi kedua setelah ruang sosial masyarakat di lapangan. Kemudahan informasi dalam aspek apapun dapat memberikan keuntungan, akan tetapi juga dapat merugikan bila digunakan untuk tujuan yang hanya membuat guru hara propaganda atau bisnis komersial semata. Hampir semua orang baik anak, remaja, pemuda, dewasa dan lansia memiliki akun sosial media di berbagai platform baik Facebook, WhatsApp, Instagram, Youtube, X Twitter dan Tiktok. Semua konten yang dinginkan ada di sana semua nya atau bahkan membuat konten sendiri pun juga bisa dengan mudahnya. Sosmed jadi lahan kebaikan tapi juga jadi lahan keburukan, tergantung orang yang menggunakannya.
Zaman sosmed sekelas organisasi islam Muhammadiyah pun sebenarnya memiliki akun resmi official yang dikelola secara profesional sebagai kemudahan informasi warga Muhammadiyah. Hanya saja peran sosmed resmi itu belum cukup untuk dapat menguasai dan merajai lahan sosmed lain jika tidak digaungkan, dibuzzkan, disharekan, dan diperbanyak sebaran informasinya. Disitulah dibutuhkan para pasukan cyber baik sebagai influencer, buzzer, relawan share, dan kader penggerak informasi arus utama Muhammadiyah yang diambil dari akun sosmed resmi persyarikatan Muhammadiyah.
Pentingnya para kader Muhammadiyah yang verdas bersosmed sebagai pasukan cyber army sosmedmu untuk dapat membentengi informasi lain, mengimbangi informasi liar, melawan konten keributan, sampai lada menjawab pertanyaan netizen yang segara ingin didapatkan dan lain sebagainya. Hal ini ruang dakwah sosmed juga bagian penting selain ruang dakwah lainnya, sebab dunia digital itu sebuah keniscayaan yang begitu cepat perubahan dan perkembangannya. Itulah Pentingnya para relawan cyber sosmed Muhammadiyah, apalagi bila ini dikelola secara profesional berbasis manajemen dan bahkan profesi jasa ini telah dilakukan oleh partai politik dan industri media online seusai pesanannya.
Memperbanyak cyber sosmed Muhammadiyah itu sangat penting untuk dapat melakukan kontestasi dakwah di arena sosial media baik membantah, memgkoreksi, melawan, mengimbangi, meluruskan, dan mencerahkan setiap konten sosial media lain dari berbagai akun kelompok islam lainnya. Sehingga yang sifatnya perdebatan sosmed tentu diselesaikan di arena sosmed, selama tidak ada unsur pembunuhan dan pemberontakan yang bersifat makar. Fungsi dan gunanya pasukan cyber sosmed Muhammadiyah adalah untuk meminimalisir sikap yang berlebihan dalam merespon konten sosmed lain hingga harus repot-repot dengan pernyataan sikap terbuka seolah-olah kalah perang debat atau tak mampu mengcounter konten sosmed lain. Padahal pekerjaan ini sangat mudah dilakukan untuk segala ditenggelam isunya dan beralih ke isu baru lainnya. Sebab sesuatu yang lagi viral dan populer disosmed lebih cepat ditenggelamkan dan ditinggalkan jika memiliki pasukan cyber sosmed Muhammadiyah meskipun minimal dilakukan oleh relawan Muhammadiyah melalui akun sosmed pribadi masing-masing atau membuat akun kloning. Sehingga kontestasi dakwah sosmed dapat dilakukan dengan baik seusai nilai ajaran Muhammadiyah dan ajaran Islam dan bersosmed sekaligus bermuhammadiyah di ruang digital.
Arena perdebatan sosmed itu tak perlu dibawa ke arena ring luar sosmed, hal itu akan membuat masyarakat netizen semakin hilang kepercayaan dan dianggap terlalu mudah reaksional hanya karena isu sosmed itu yang cukup dibantah dan diklarifikasi melalui sosmed juga, sehingga beres. Memang begitulah dunia sosmed, suka tidak suka, mau tidak mau atau paham tidak paham.
Masyarakat netizen itu perlu pencerahan jika dapat disentuh dengan konten Dakwah yang masif sampai pada mereka melalui pasukan cyber sosmedmu jika ini dijalankan dengan baik dna benar. Sebab sosmed itu merupakan dunia digital yang mencari eksistensi, pembenaran, dan kemenangan konten agar populer dan viral sehingga menjadi rame dan jadi bahan pembicaraan netizen baik di facebook, WhatsApp dan tiktok secara khusus saat ini. Maka hadapi saja perdebatan arena sosmed itu di sosmed juga agar tidak semua hal disikap8 reaksional ke dalam dunia nyata sosial masyarakat. Ini penting dipahami bagi yang tidak memiliki pemahaman tentang perdebatan dan perselisihan di arena sosial media.
Sudah saatnya Memperbanyak cyber sosmed Muhammadiyah untuk memberikan pencerahan dan nilai spritual bagi masyarakat netizen sosial media yang mungkin lebih banyak diracuni oleh pasukan cyber kelompok islam lain atau kelompok politik atau kelompok industri media pencari nafkah klikbait viral maupun cyber yang tidak bertanggung jawab perusak moral netizen yang merupakan warga bangsa di dunia digital sosial media.
Sebagai bagian pasukan cyber sosmed Muhammadiyah tentu membantu untuk memblow up, mendisplay dan membagikan konten dari akun resmi Muhammadiyah baik dari majelis tarjih, tabligh, informasi, dan lain sebagainya. Dengan demikian kontestasi dakwah sosmed pun dapat dikuasai dan dirajai oleh pasukan cyber Muhammadiyah untuk lebih memberikan pencerahan, spritual, dan religiusitas di ruang sosial media. Jika pun terjadi perdebatan, perselisihan, dan pertengkaran di sosmed, maka selesaikan di sosmed dengan cara islam berkemajuan dengan adab, akhlak, moral dan etika sekalipun yang dihadapi adalah konten dan akun mudhorot, mafsadat dan maksiat yang terus berdatangan.
Arena ring sosmed harus dihadapi di arena ring sosmed untuk dapat mengcounter pasukan cyber lain dari kelompok islam perusuh, dari pasukan cyber politik pemecah belah dan dari pasukan cyber pencari keuntungan komersial yang tak beradab. Dengan demikian Muhammadiyah dapat masuk di arena sosmed untuk mengembangkan strategi dakwahnya yang berkemajuan di dunia digital melalui pasukan cyber nya yang dikelola dengan baik dan profesional serta berkeja dengan rapi sesuai etika islam dalam informasi media digital. (***)