• Beranda
  • Kabar
    • Persyarikatan
    • Peristiwa
    • Ekonomi
    • Info LazisMu
    • InfoMU tv
  • Literasi
    • Kampus
    • Tarjih
    • Taman Pustaka
    • Jelajah Bumi Para Rasul
    • Majelis Pustaka & Informasi
    • Taman Pustaka
  • Kolom
    • Khutbah
    • Opini
  • Kesehatan
    • Lingkungan
    • Halal Center
  • Muktamar
    • Muktamar 48
    • Road To Muktamar 49
  • Pendidikan
    • umsu
    • Sekolah
  • Redaksi
Infomu
  • Beranda
  • Kabar
    • Persyarikatan
    • Peristiwa
    • Ekonomi
    • Info LazisMu
    • InfoMU tv
  • Literasi
    • Kampus
    • Tarjih
    • Taman Pustaka
    • Jelajah Bumi Para Rasul
    • Majelis Pustaka & Informasi
    • Taman Pustaka
  • Kolom
    • Khutbah
    • Opini
  • Kesehatan
    • Lingkungan
    • Halal Center
  • Muktamar
    • Muktamar 48
    • Road To Muktamar 49
  • Pendidikan
    • umsu
    • Sekolah
  • Redaksi
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Kabar
    • Persyarikatan
    • Peristiwa
    • Ekonomi
    • Info LazisMu
    • InfoMU tv
  • Literasi
    • Kampus
    • Tarjih
    • Taman Pustaka
    • Jelajah Bumi Para Rasul
    • Majelis Pustaka & Informasi
    • Taman Pustaka
  • Kolom
    • Khutbah
    • Opini
  • Kesehatan
    • Lingkungan
    • Halal Center
  • Muktamar
    • Muktamar 48
    • Road To Muktamar 49
  • Pendidikan
    • umsu
    • Sekolah
  • Redaksi
No Result
View All Result
Infomu
No Result
View All Result
Kolom Safrin Octora: Satu Juta Warga Miskin di Sumatera Utara, Tanggung Jawab Siapa ?

Safrin Octora Dosen Universitas Sumatera Utara

Kolom Safrin Octora : Ketupat

Syaiful Hadi by Syaiful Hadi
14 Mei 2021
in Kolom
86

Ketupat

Oleh : Safrin Octora

Ketupat adalah makanan khas Indonesia yang terbuat dari beras pulut yang dimasukkan ke dalam selongsong yang terbuat dari daun kelapa yang masih muda yang lalu dimasak dalam rendaman sari santan.

Dikatakan makanan khas Indonesia, karena hampir seluruh wilayah Indonesia mengenal makanan ini. Cuma yang membedakannya adalah bentuk selongsongnya. Pada suatu daerah ada yang bentuk belah ketupat, namun di wilayah lain ada dalam bentuk trapezium. Artinya meski bentuk selongsongnya berbeda, namun proses masaknya tetap sama. Hal yang sama lainnya ialah dalam wujud rasa, yang sama-sama enak.

Dalam tradisi di keluarga kami (keluarga batih) ketupat pulut adalah bagian dari makanan penyemarak Idul Fitri. Anak anak memiliki semangat yang luar biasa ketika diajak untuk membuat ketupat satu hari sebelum 1 Syawal tiba. Dengan semangat, mereka memasukkan beras pulut (ketan) ke dalam selongsong selongsong itu. Aturan yang telah dibuat Mamanya untuk memasukkan beras pulut (ketan) sebanyak ¾ selongsong, terkadang luput diikuti. Sehingga tidak jarang, beberapa ketupat yang telah dimasak kurang padat karena kekurangan beras pulut (ketan). Tapi itulah dinamikanya anak-anak.

Tahun lalu, ketupat pulut (ketan) yang telah menjadi tradisi dalam masakan Idul Fitri keluarga kami, hilang dalam daftar menu.  Pandemi Covid 19 yang merebak pada tahun lalu menyebabkan menyebabkan rumah kecil kami semakin sepi, ketika  tidak satupun anak-anak yang telah melanglang buana, menyinggahi rumah tempat mereka besar meski untuk beberapa hari. Sehingga mau tidak mau ketupat tidak masuk dalam menu Idul Fitri.

Namun, syukurlah tahun ini ketupat yang sederhana dan mungkin tidak berarti bagi orang lain, kembali hadir sebagai menu untuk menyemarakkan Idul Fitri di rumah kecil kami. Meskipun tidak pasti, karena ada himbauan pemerintah untuk tidak pulang untuk merayakan Idul Fitri, tapi kami memasukkan kembali ketupat sebagai menu Idul Fitri, dengan harapan anak-anak yang telah melanglang buana itu memiliki kesempatan merayakan Idul Fitri bersama kami. Paling tidak, ketupat Idul Fitri yang kami buat tahun ini dapat membangkitkan kenangan kami tentang keluarga kecil yang dibangun sejak beberapa tahun yang lalu.

Jadi bagi kami, ketupat bukan sekedar makanan penyemarak Idul Fitri. Disitu ada kenangan tentang masa masa yang telah lalu dalam membangun keluarga, dalam menumbuhkan semangat untuk meraih masa depan.

Selamat Idul Fitri 1422 H. Selamat meraih kemenangan. Mohon maaf lahir dan bathin. Taqabballahu minna wa minkum.

Bagikan ini:

  • Klik untuk membagikan di Facebook(Membuka di jendela yang baru) Facebook
  • Klik untuk berbagi di WhatsApp(Membuka di jendela yang baru) WhatsApp
  • Klik untuk berbagi di Telegram(Membuka di jendela yang baru) Telegram
  • Klik untuk mengirimkan email tautan ke teman(Membuka di jendela yang baru) Surat elektronik
  • Klik untuk berbagi di Linkedln(Membuka di jendela yang baru) LinkedIn
  • Klik untuk mencetak(Membuka di jendela yang baru) Cetak
Tags: ketupatkolomsafrin octora
Previous Post

Bupati Bener Meriah Dilarikan ke Rumah Sakit di Medan

Next Post

Kawasan Sibaganding Alami Banjir Bandang

Next Post
Kawasan Sibaganding Alami Banjir Bandang

Kawasan Sibaganding Alami Banjir Bandang

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  • Beranda
  • Kabar
  • Literasi
  • Kolom
  • Kesehatan
  • Muktamar
  • Pendidikan
  • Redaksi
Call us: +1 234 JEG THEME

© 2025 JNews - Premium WordPress news & magazine theme by Jegtheme.

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Kabar
    • Persyarikatan
    • Peristiwa
    • Ekonomi
    • Info LazisMu
    • InfoMU tv
  • Literasi
    • Kampus
    • Tarjih
    • Taman Pustaka
    • Jelajah Bumi Para Rasul
    • Majelis Pustaka & Informasi
    • Taman Pustaka
  • Kolom
    • Khutbah
    • Opini
  • Kesehatan
    • Lingkungan
    • Halal Center
  • Muktamar
    • Muktamar 48
    • Road To Muktamar 49
  • Pendidikan
    • umsu
    • Sekolah
  • Redaksi

© 2025 JNews - Premium WordPress news & magazine theme by Jegtheme.