• Beranda
  • Kabar
    • Persyarikatan
    • Peristiwa
    • Ekonomi
    • Info LazisMu
    • InfoMU tv
  • Literasi
    • Kampus
    • Tarjih
    • Taman Pustaka
    • Jelajah Bumi Para Rasul
    • Majelis Pustaka & Informasi
    • Taman Pustaka
  • Kolom
    • Khutbah
    • Opini
  • Kesehatan
    • Lingkungan
    • Halal Center
  • Muktamar
    • Muktamar 48
    • Road To Muktamar 49
  • Pendidikan
    • umsu
    • Sekolah
  • Redaksi
Infomu
  • Beranda
  • Kabar
    • Persyarikatan
    • Peristiwa
    • Ekonomi
    • Info LazisMu
    • InfoMU tv
  • Literasi
    • Kampus
    • Tarjih
    • Taman Pustaka
    • Jelajah Bumi Para Rasul
    • Majelis Pustaka & Informasi
    • Taman Pustaka
  • Kolom
    • Khutbah
    • Opini
  • Kesehatan
    • Lingkungan
    • Halal Center
  • Muktamar
    • Muktamar 48
    • Road To Muktamar 49
  • Pendidikan
    • umsu
    • Sekolah
  • Redaksi
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Kabar
    • Persyarikatan
    • Peristiwa
    • Ekonomi
    • Info LazisMu
    • InfoMU tv
  • Literasi
    • Kampus
    • Tarjih
    • Taman Pustaka
    • Jelajah Bumi Para Rasul
    • Majelis Pustaka & Informasi
    • Taman Pustaka
  • Kolom
    • Khutbah
    • Opini
  • Kesehatan
    • Lingkungan
    • Halal Center
  • Muktamar
    • Muktamar 48
    • Road To Muktamar 49
  • Pendidikan
    • umsu
    • Sekolah
  • Redaksi
No Result
View All Result
Infomu
No Result
View All Result
Kolom Safrin Octora : Ayo Jadi Kaya Melalui Media Sosial

Safrin Octora

Kolom Safrin Octora : Indonesia, Torang Bisa

Syaiful Hadi by Syaiful Hadi
18 Oktober 2021
in Kolom
86

Indonesia, Torang Bisa

Oleh : Safrin Octora

Kalimat heroik yang menjadi motto PON XX itu perlu disematkan kepada tim Thomas Cup. Dengan semangat “torang bisa”, Piala Thomas yang telah pergi dari Indonesia sejak 19 tahun yang lalu, akhirnya kembali ke pangkuan ibu pertiwi, setelah tim Thomas Cup Indonesia memenangkan pertandingan final melawan China dengan kedudukan 3-0.

Kemenangan tim Piala Thomas Indonesia diawali oleh Anthony Sinisuka Ginting yang menang rubberset melawan  . Nilai kemenangan berikutnya direbut  oleh pasangan kita Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto melawan pasangan China Zhou/Hau Dong secara straight set langsung. Sementara angka 3-0 sekaligus menentukan Piala Thomas kembali ke Indonesia ditentukan oleh Jonathan Christie yang menang rubber set melawan tunggal China Li Shi Feng.

Kemenangan ini jelas sangat membanggakan disaat tim putra paceklik medali emas di Olimpiade Tokyo Agustus yang lalu, yang kemudian disusul dengan kekalahan di Piala Sudirman tiga minggu yang lalu.

Namun dengan semangat pantang menyerah, tim Piala Thomas Indonesia melahap satu persatu lawan di babak penyisihan hingga bertemu China di partai puncak final.

Pertandingan pertandingan awal adalah ketika Indonesia menjadi juara grup A setelah mengalahkan Aljazair 5-0, dilanjutkan dengan mengalahkan Thailand 3-2 dan terakhir mengalahkan Taiwan juga dengan skor 3-2.

Setelah menjuarai group A, pada babak perempat final, tim Piala Thomas Indonesia bertemu dengan musuh bebuyutan Malaysia.  Malaysia yang merupakan negara tetangga dilibat oleh Jonathan Christie dengan angka telah 3-0. Dengan kemenangan itu Indonesia melenggang ke babak semifinal.

Di babak semifinal, tim Piala Thomas Indonesia berhadapan dengan tuan rumah Denmark. Tuan rumah yang memiliki pemain andalah peraih medali emas Olimpiade Tokyo – Viktor Axelsen bukan tim abal-abal.

Terbukti pada pertandingan pembukaan semifinal Axelsen mengawali kemenangan Denmark ketika berhadapan dengan Anthony Ginting. Kemenangan Denmark itu tidak bertahan lama setelah pasangan ganda Kevin dan Marcus dan tunggal putra berhasil mengalahkan pemain pemain Denmark. Kedudukan menjadi 2-1 untuk Indonesia.

Angka 3-1 yang memastikan Indonesia maju ke babak final diraih oleh pasangan ganda Indonesia Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto yang mengalahkan Mathias Christiansen/Frederik Sogard dalam dua gim pangsung 21-14 dan 21-14.

Melihat ke belakang tim Piala Thomas Denmark ini merupakan tim yang mengalahkan Indonesia pada final Piala Thomas pada final tahun 2016 dengan skor 3-2.

Namun bila mengacu ke sejarah Piala Thomas, tahun 2002 merupakan tahun terakhir Piala Thomas terbang ke Indonesia, setelah tim Indonesia yang diperkuat oleh Taufik Hidayat mengalahkan Malaysia 3-2.

Pada awalnya ketika kedudukan 2-2, tim Piala Thomas Indonesia sudah pesimis dapat mengalahkan Malaysia. Bukan apa-apa, tunggal ketiga Indonesia Hendrawan bukanlah pemain terbaik Indonesia pada waktu itu.

Dua pemain tunggal utama Indonesia pada waktu itu Marleve Mainaki dan Taufik Hidayat dengan mudah menyerah dengan pemain Malaysia. Marleve Mainaky dikalahkan tunggal Malaysia WongChoon Haan.

Kedudukan 1-0 disamakan oleh ganda putra Indonesia Sigit Budiarto/Chandra Wiajaya yang menang melawan pasangan Malaysia Chew Choon Eng/Chan Choong Min. Selanjutnya pada pertandingan ketiga tunggal utama Indonesia Taufik Hidayat kalah dari tunggal Malaysia, Lee Tsuen Eng. Kedudukan 2-1 untuk Malaysia.

Kedudukan 2-2 akhirnya di dapat tim Piala Thomas Indonesia, setelah pasangan Trikus Harjanto/Halim Harjanto berhasil mengalahkan pasangan Malaysia. Kemenangan Trikus Harjanto/Halim Harjanto adalah kemenangan yang tidak diduga sama, karena Trikus sebenarnya adalah pemain ganda campuran.

Hendrawan yang tampil di partai final ke lima akhinya menjadi penentu kemenangan Indonesia merebut kembali Piala Thomas. Melawan tunggal Malaysia Muhammad Roslin Hashim yang terkenal liat, Hendrawan berhasil menyelesaikan pertandingan tersebut dengan dua gim langsung.

Setelah mengalahkan Hashim tersebut, Hendrawan menangis, karena tidak menyangka bahwa perjuangannya bisa membawa pulang Piala Thomas ke Indonesia.

Itu 19 tahun yang lalu. Malam ini 17 Oktober 2021 Piala Thomas kembali ke Indonesia, setelah mengalahkan China 3-0 langsung.

Jadi kalau motto PON XX Papua Torang Bisa, kita sematkan ke tim Piala Thomas Indonesia adalah sangat wajar sekali. Perjuangan demi perjuangan melewati babak penyisihan hinggal malam ini dapat mengalahkan tim Piala Thomas China di Aarhus Arena, Ceres, Denmark, berkat semangat pantang menyerah dan torang bisa.

Selamat untuk Indonesia. Selamat kembali Piala Thomas ke bumi pertiwi. Indonesia, Torang Bisa.

Penulis, Safrin Octora, Dosen Fisip USU, Pengamat Media dan Marketing

Bagikan ini:

  • Klik untuk membagikan di Facebook(Membuka di jendela yang baru) Facebook
  • Klik untuk berbagi di WhatsApp(Membuka di jendela yang baru) WhatsApp
  • Klik untuk berbagi di Telegram(Membuka di jendela yang baru) Telegram
  • Klik untuk mengirimkan email tautan ke teman(Membuka di jendela yang baru) Surat elektronik
  • Klik untuk berbagi di Linkedln(Membuka di jendela yang baru) LinkedIn
  • Klik untuk mencetak(Membuka di jendela yang baru) Cetak
Tags: indonesiasafrin octorathomas cup 2021
Previous Post

Komunitas Agama Serukan Pemerintah Serius Tangani Krisis Iklim

Next Post

Laporan dari Seminar, ‘ Kapur Barus Warisan yang Dilupakan’

Next Post
Laporan dari Seminar, ‘ Kapur Barus Warisan yang Dilupakan’

Laporan dari Seminar, ' Kapur Barus Warisan yang Dilupakan'

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  • Beranda
  • Kabar
  • Literasi
  • Kolom
  • Kesehatan
  • Muktamar
  • Pendidikan
  • Redaksi
Call us: +1 234 JEG THEME

© 2025 JNews - Premium WordPress news & magazine theme by Jegtheme.

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Kabar
    • Persyarikatan
    • Peristiwa
    • Ekonomi
    • Info LazisMu
    • InfoMU tv
  • Literasi
    • Kampus
    • Tarjih
    • Taman Pustaka
    • Jelajah Bumi Para Rasul
    • Majelis Pustaka & Informasi
    • Taman Pustaka
  • Kolom
    • Khutbah
    • Opini
  • Kesehatan
    • Lingkungan
    • Halal Center
  • Muktamar
    • Muktamar 48
    • Road To Muktamar 49
  • Pendidikan
    • umsu
    • Sekolah
  • Redaksi

© 2025 JNews - Premium WordPress news & magazine theme by Jegtheme.