Oleh : Safrin Octora
Surat kabar populer di Inggris The Sun, baru-baru ini merilis tentang 10 Youtuber Terlaris di Dunia. Salah satunya adalah youtuber populer dari negara kita bernama Atta Halilintar dengan jumlah subscriber puluhan juta. Berada dalam posisi ke delapan dari 10 youtuber dunia Atta halilintar menurut The Sun memperoleh penghasilan senilai Rp.24 Milyar/bulan.
Apa yang di dapat oleh Atta Halilintar, ternyata juga diikuti oleh banyak instagramer, youtuber ataupun vloger (video bloger) Indonesia lainnya. Ria Ricis, menurut beberapa sumber yang terpercaya memperoleh penghasilan hampir mendekati Atta Halilintar, yaitu Rp. 22 miliar/bulan. Malah youtuber lokal asal Medan bernama Arif Muhammad alias “Mak Bety”, bisa memperoleh penghasilan hingga Rp.300 juta sebulan sesuai dengan pengakuannya dalam wawancara di kanal Youtube.
Penghasilan penghasilan yang fantastis yang di dapat oleh anak-anak bangsa tadi bukan dengan bekerja di sebuah BUMN dalam negeri ataupun perusahaan multinasional, melainkan bekerja sendiri dengan membuat pesan-pesan kreatif yang berhubungan dengan aktivitas sehari-hari yang direkam dengan menggunakan kamera sederhana dan mengirimkannya ke kanal media sosial seperti Youtube dan Instagram.
Pesan-pesan kreatif yang dikirim oleh individu-individu tersebut melalui kanal Youtube atupun Instagram lambat laun mulai disukai oleh para penonton di kedua kanal tersebut. Kanal-kanal yang menarik pada akun Instagram yang disukai oleh penonton lalu diikuti secara rutin melalui proses menjadi pengikut atau dalam bahasa Instagram disebut follower.
Sementara itu untuk Youtube, pesan-pesan yang menarik dan disukai oleh khalayak mendorong khalayak untuk dapat mengikuti kanal-kanal yang disukai melalui proses yang dinamakan berlangganan atau dalam bahasa Youtube sebagai subscriber.
Ukuran keberhasilan untuk sebuah kanal, selalu dihubungkan dengan jumlah follower dan subscriber. Semakin banyak follower suatu kanal pembuat pesan pada Instragram maka semakin tinggi juga peluangnya untuk mendapatkan penghasilan. Begitu juga dengan Youtube, pesan-pesan yang dibuat oleh individu tertentu yang menarik akan mendorong pemakai youtube untuk melakukan subscribe terhadap kanal itu. Sehingga semakin tinggi kanal individu itu mendapat subscriber, maka semakin tinggi juga peluang individu tersebut untuk mendulang uang melalui kanal Instgram maupun Youtube. Seperti misalnya menurut informasi subscribers Ria Ricis mencapai hingga 16.000.000 orang.
Jumlah follower dan subscribers yang besar tersebut menjadi ladang uang bagi manajemen Instagram dan Youtube. Manajemen kedua kanal tersebut mendorong pemasang iklan untuk memanfaatkan kanal individu individu yang telah populer sebagai media iklan. Pendapatan dari iklan yang terpasang pada kanal individu individu tersebut itulah yang dibagi oleh manajemen Instagram dan Youtube.
*****
Pesan-pesan kreatif yang bisa dimanfaatkan oleh generasi milineal saat ini untuk mencari uang melalui kanal Instagram dan Youtube, melalui banyak cara. Mak Bety misalnya menampilkan dialog seorang Ibu yang cerewet (mana ada ibu yang nggak cerewet) dengan anaknya Bety. Dialog-dialog anak dan ibu ini secara bergantian yang diperankan oleh orang yang sama yaitu Arif Muhamad dengan menggunakan bahasa Medan menarik banyak penonton. Lambat laun subscribe Mak Bety meningkat. Lalu ketika peningkatan itu terjadi, maka sms banking akan berbunyi nyaring.
Selain Mak Bety, Medan juga punya Wak Kombur. Wak Kombur adalah dialog yang dikemas oleh dua anak Medan tentang banyak hal. Dialog yang bernuanasa kombur (cerita) mulai disukai oleh penonton. Sehingga pada akhrinya Wak Kombur mendapatkan proyek iklan dari produsen makanan.
Bentuk pesan-pesan kreatif, tidak hanya itu. Kanal #makananhalalmedan yang dibuat oleh sekolompok anak muda milineal Medan memiliki tugas untuk mengenalkan makanan-makanan halal dari kota Medan. Mereka siap mengenalkan produk makanan halal di kanal yang mereka punya pada media Instagram dengan bayaran Rp.300.000,- (?) setiap muncul.
Contoh di atas adalah sebagian pembuatan pesan kreatif melalui instagram dan youtube. Bentuk-bentuk pesan kreatif lain masih banyak dan membutuhkan eksplorasi dari generasi generasi milineal saat ini.Tutorial pemakaian hijab ataupun tutorial kuliner, tempat kuliner yang enak serta tempat-tempat berwisata adalah content yang bisa digarap oleh siapapun dan mengirimkan secara rutin ke instagram dan youtube.
Menariknya pekerjaan pekerjaan seperti ini tidak membutuhkan jam kerja yang ketat. Tidak ada istilah nine to five untuk waktu kerja seperti mereka yang bekerja di korporasi. Waktu Anda punya sendiri. Anda bisa membuat kontent kreatif hatta Anda sedang wisata ataupun menikmati kuliner.
*****
Bertitik-tolak dari kondisi di atas, wahai generasi millineal manfaatkanlah kesempatan ini. Saatnya Anda bekerja menghasilkan karya-karya kreatif dan mengirimkannya ke media sosial dan mempeoleh uang.
Perkembangan pengguna internet saat ini di Indonesia telah mencapai 171 juta orang. Jumlah pengguna inernet yang luar biasa banyak itu pasti membutuhkan informasi yang beraneka. Saatnya Anda mengeksplorasi hal hal yang terjadi di sekitar Anda dan menghadirkan di kanal instagram dan youtube.
Bila Anda hanya sebagai pengguna saja, maka Anda termasuk penghambur devisa negara. Dari 171 juta pemakai internet di Indonesia, bila tiap orang menghabiskan kuota Rp.100.000/bulan, maka sebanyak Rp. 171 Triliun tiap bulan devisa kita habis diserap oleh Google dan kroni-kroninya seperti instagram, youtube, facebook, twitter dlsb. Suatu jumlah yang tidak kecil.
Jadi ayo kita rebut kembali devisa itu melalui pembuatan kontent-kontent kreatif yang menghasilkan uang. Jangan mau menjadi pengguna internet pasif, tapi jadilah pengguna internet aktif, melalui kontent kreatif.
Ayo, jadi kaya melalui media sosial

