Seperti Gadis Pingitan
Oleh: Mundzirin, Kuala Lumpur, Malaysia
Hari Raya Idul Adha tahun ini penuh pancaroba”. Kata Muhammad Lazi’m Ketua HTKP (Payaman). Pengurus PCIM /Majelis Ekonomi Kewirausahaan PCIM MY dalam acara silaturrahmi, takbiran bersama yang diadakan secara virtual Senin malam (19 juli 2021).
Kenapa saya katakan demikian, lanjut Mat Lazim: “Pelaksanaan Ibadah Qurban contohnya, semua dengan ketebatasan,dan berbagai kesulitan. Lihat saja Mas Makhin dan Mas Mundzirin yang saat ini berada di luar Kuala Lumpur, tidak bisa balik ke Kuala Lumpur karena peraturan pemerintah Malaysia yg tidak membenarkan merentas daerah”.
Sebebelum acara takbiran virtual di mulai, Muntamakhin Ketua Pimpinan Ranting Istimewa Muhammadiyah (PRIM) Kampung Baru dan jga wakil sekretaris PCIM Malaysia yang sebelum locdown sampai kini berada di Ipoh-Perak, berbagi cerita tentang kesulitan-kesulitan yang dihadapinya.
Karna sudah di amanahi menjadi salah satu panitia pelaksanaan ibadah qurban PCIM Malaysia 2021. Muntamakhin berupaya mencari jalan keluar. Meminta surat izin perjalanan lintas daerah dari balai polis setempat. Ncik Polis yang baik hati menjelaskan bahwa pada waktu ini siapapun tidak dibenarkan lintas daerah.
Akan tetapi, Muntamakhin melanjutkan ceritanya:
“Saya merasa optimis sekali, mesti bisa mendapakan surat kebenaran lintas daerah. Sebab saya terbaca di group Muhammadiyah Malaysia dan ada linknya juga, bahwa kerajaan Malaysia memberi kelonggaran (lintas daerah) pada hari raya Idul Adha ini. Saya pun yakin dan saya tunjukan linknya ke Encik Polis. Setelah kami baca dan periksa bersama Encik Polis, ternya itu berita (link) tahun 2020. Ahlamaak…sayapun langsung minta maaf, Encik polis yang mengetahui dan menyadadari keteledoran saya yang tidak membaca informasi dengan seksama hanya tergelak dan mengajak saya salaman kemudian menyuruh saya balik ke tempat”.
Hal yang sama juga dirasakan Penulis
“Apa yang di ungkapkan Pak Makhin sama seperti apa yang saya rasakan, akan tetapi saya tidak sampai pergi ke balai polis meminta surat kebenaran lintas daerah. Karna informasi kawalan ketat di jalan raya sudah diberitahukan majikan saya beberapa hari sebelumnya.
Apa yang saya rasakan ini seperti *Gadis yang di pingit* tidak boleh kemana-mana tiap harinya menyendiri.
Sejak dikuat kuasakan lockdown kira-kira hampir 2 bulan yang lalu, saya sudah di pingit (tidak boleh kemana-mana) oleh majikan saya. Mulanya saya mau di pingit ke daerah Klang Selangor, akan tetapi karna sebab-sebab tertentu akhirnya saya di pingit menyendiri ke perkebunan di daerah Lenggeng-Seremban.
Saya harus akur dengan keputusan toke, karna saya yakin apa yang dia lakukan untuk kebaikan saya dimasa lockdown ini. Walaupun kadang dalam kesunyian jiwa meronta-ronta rindu berkumpul bersama keluarga, bercanda dengan teman teman di Kuala Lumpur.
Alhamdulillah di tengah kesunyian dalam pingitan ada kemudahan kegembiraan. Tiap pagi, siang dan malam saya bisa bercanda dengan anak-anak dan istri walaupun hanya lewat layar HP. Alhamdulillah dalam kesendirian kami masih sempat bersilaturrahmi dengan teman-teman di persyarikatan lewat acara-acara virtual.
Pada Senin malam (19 Juli 2021) PCIM Malaysia mengadakan acara Takbir bersama secara virtual.
Acara takbiran virtual di pandu langsung oleh Ustadz Muhammad Ali Imron Wakil Ketua PCIM Malaysia. atau biasa kami pangil Umai.
Pak Umai (Ustadz Muhammad Ali Imran) dengan gaya santunnya (ciri khas pemimpin Muhammadiyah) yang bisa membuat peserta takbiran virtual tidak canggung dan nyaman, bergembira serta merasa sedang saling berdekatan. Memberi kesempatan kepada peserta membuat ucapan hari raya kepada sanak saudara dimanapun berada karna acara ini di siarkan secara langsung lewat youtube MUHAMMADIYAH MALAYSIA.
Ustadz Fathoni Lc guru di Seven Skies Islamic International, Pengurus PCIM/Majelis Pendidikan Seni dan Olah Raga yang juga Ketua Panitia Pelaksanaan Ibadah Qurban PCIM Malaysia 2021 di beri kesempatan memberi sambutan dan ucapan singkat.
Dalam sambutanya Ustadz Fathoni mengungkapkan rasa bersyukur bisa bertemu dengan saudara-saudara di Muhammadiyah: ” Meskipun kita sedang berjauhan, dengan acara takbiran ini, seolah kita sedang berada dekat berdampingan. Satu hal,saya belajar dari Muhammadiyah ini, banyak kebaikan-kebaikan yang sebelumnya tidak terfikirkan dan bisa kita lakukan bersama-sama. Dan kerja berjamaah inilah menjadi kekuatan, mengakselerasi menjadi pahala kolektif yang Insya Allah di Ridloi oleh Allah SWT.
Ustadz Fathoni juga mengungkapkan rasa sedih karna sudah dua tahun tidak bisa pulang kampung. Padahal perjalanan ke Palembang cuma 1/2 jam saja, bulan Juni kemarin mau pulang pas liburan sekolah. Tapi setelah di chek masalah persyaratan bagian imigrasi kayaknya..sabar dulu. Ungkapnya.
Ketua PCIM Malaysia Prof.Dr. Sonny Zulhuda dengan bahasanya yang Khas yang juga mudah di tangkap semua lapisan warga memberikan kata sambutan. Beliau berterima kasih kepada semua warga yang banyak berpartisipasi secara aktif dalam berbagai bidang kegiatan PCIM.
“Saya harapkan kita bisa menghadirkan kesyukuran dan kegembiraan pada malam hari ini. Dan saya ucapkan kepada semua warga Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah Malaysia. Selamat Idul Adha walaupun dalam kondisi di Isolasi, di karantina menyendiri. Tetapi tidak mengurangi kekhusukan kita menghidupkan silaturrahmi walau secara online. Dan terus berlomba-lomba mencari kebajikan dan kebaikan”.
Lenggeng-Seremban-Negeri Sembilan
Kamis 22 Juli 2020
