• Beranda
  • Kabar
    • Persyarikatan
    • Peristiwa
    • Ekonomi
    • Info LazisMu
    • InfoMU tv
  • Literasi
    • Kampus
    • Tarjih
    • Taman Pustaka
    • Jelajah Bumi Para Rasul
    • Majelis Pustaka & Informasi
    • Taman Pustaka
  • Kolom
    • Khutbah
    • Opini
  • Kesehatan
    • Lingkungan
    • Halal Center
  • Muktamar
    • Muktamar 48
    • Road To Muktamar 49
  • Pendidikan
    • umsu
    • Sekolah
  • Redaksi
Infomu
  • Beranda
  • Kabar
    • Persyarikatan
    • Peristiwa
    • Ekonomi
    • Info LazisMu
    • InfoMU tv
  • Literasi
    • Kampus
    • Tarjih
    • Taman Pustaka
    • Jelajah Bumi Para Rasul
    • Majelis Pustaka & Informasi
    • Taman Pustaka
  • Kolom
    • Khutbah
    • Opini
  • Kesehatan
    • Lingkungan
    • Halal Center
  • Muktamar
    • Muktamar 48
    • Road To Muktamar 49
  • Pendidikan
    • umsu
    • Sekolah
  • Redaksi
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Kabar
    • Persyarikatan
    • Peristiwa
    • Ekonomi
    • Info LazisMu
    • InfoMU tv
  • Literasi
    • Kampus
    • Tarjih
    • Taman Pustaka
    • Jelajah Bumi Para Rasul
    • Majelis Pustaka & Informasi
    • Taman Pustaka
  • Kolom
    • Khutbah
    • Opini
  • Kesehatan
    • Lingkungan
    • Halal Center
  • Muktamar
    • Muktamar 48
    • Road To Muktamar 49
  • Pendidikan
    • umsu
    • Sekolah
  • Redaksi
No Result
View All Result
Infomu
No Result
View All Result
Kolom Dr. Sulidar: Memanfaatkan Stay At Home Dengan Selalu Berzikir (Bagian I)

Dr. Sulidar Ketua Majelis Tarjih dan Tajdid PWM Sumut

Kolom Dr. Sulidar: Memanfaatkan Stay At Home Dengan Selalu Berzikir (Bagian I)

Syaiful Hadi by Syaiful Hadi
3 Oktober 2020
in Kabar, Tarjih
86

Memanfaatkan Stay At Home Dengan Selalu Berzikir

(Bagian Pertama dan Dua tulisan)

Oleh : Dr. Sulidar, M.Ag
Ketua Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sumatera Utara Periode 2015-2020.

Pendahuluan
Pandemi covid-19 hingga saat ini belum juga berakhir, sehingga pendidikan dari tingkat SD hingga Perguruan Tinggi masih menggunakan online atau daring. Tidak saja para pelajar dan mahasiswa pada daerah-daerah atau wilyah yang sudah sangat parah penyebaran covid-19 ini, yang ditandai dengan zona merah bahkan hitam, maka masyarakatnya mesti tetap tinggal di rumah (stay at home), kecuali ada keperluan yang sangat mendesak untuk kebutuhan sehari-hari seperti makan dan minum. Bagi umat Islam, pedoman hidup kita adalah Alquran dan as-Sunnah, mengajarkan dalam situasi apapun kita mesti orientasinya kepada Allah swt, agar hidup kita selamat, sejahtera dan bahagia tidak saja di dunia ini bahkanm hingga di akhirat. Salah satu ajaran Islam yang mudah dilakukan di mana saja apalagi di rumah adalah zikir kepada Allah swt. Dengan berzikir kegelisahan hidup akan sirna, sebab hati dan jiwanya tenang, yang pada akhirnya doanya pun selalu diijabah oleh Allah swt, sebab Allah sangat suka kepada mereka yang senantiasa berzikir kepada-Nya. Oleh karena itu, mari umat Islam memanfaatkan situasi yang sulit ini yang masih stay at home untuk senantiasa berzikir kepada Allah agar hidup akan  dimudahkan oleh Allah dalam segala urusannya.

Pengertian Zikir
Kata zikir, jika ditelaah dari segi bahasa (lugha tan) adalah bermakna mengingat. Zikir ditinjau dari istilah adalah membasahi lidah dengan ucapan-ucapan pujian kepada Allah.
Selanjutnya secara etimologi zikir berasal dari kata “zakara” berarti menyebut, mensucikan, meng gabungkan, menjaga, mengerti, mempelajari, memberi dan nasehat. Oleh karena itu zikir berarti mensucikan dan mengagungkan, juga dapat diartikan menyebut dan mengucapkan nama Allah atau menjaga dalam ingatan (mengingat).  Zikir merupakan ibadah hati dan lisan yang tidak mengenal batasan waktu. Bahkan Allah memberikN Sifat ulul albab, adalah mereka-mereka yang senantiasa menyebut Rabnya, baik dalam keadaan berdiri, duduk bahkan juga berbaring. Zikir tidak hanya ibadah yang bersifat lisaniyah, namun juga qalbiyah. Imam Nawawi menyatakan bahwa yang utama adalah dilakukan bersamaan di lisan dan di hati. jika harus salah satunya, maka zikir hatilah yang lebih utama. Meskipun demikian, meng hadirkan maknanya dalam hati, memahami maksudnya merupakan suatu hal yang harus diupayakan dalam zikir. Zikir bila dikaji secara mendalam termasuk “Tauhid Uluhiyah” atau “Tauhid Ibadah”, bila ditinjau dari ilmu tasawuf, zikir termasuk dalam aliran atau mazhab tasawuf ‘amali. Mazhab tasawuf ini adalah mazhab untuk mencapai ma’rifatullah dengan pendekatan melalui zikir. Pada hakikatnya, orang yang sedang berdzikir adalah orang yang sedang berhubungan dengan Allah. Seseorang yang senantiasa mengajak orang lain untuk kembali kepada Allah akan memerlukan dan melakukan zikir yang lebih dari seorang muslim biasa.
Selanjutnya, jika ditelaah lebih lanjut, zikir adalah penyebutan asma Allah di mulut (lidah), dibenarkan dalam hati, dan diwujudkan dalam bentuk amal perbuatan apa yang terkandung dalam zikir tersebut. Sebagai contoh, seseorang yang berzikir dengan menyebut “subhanallah”, diucapkan dilidah, lalu di benarkan dalam hati bahwa Allah Maha Suci, dan diwujudkan dalam perbuatan, makna zikir itu, yakni mulut, hati, pikiran dan perbuatan diingatkan untuk senantiasa suci dari dosa atau maksiyat, inilah hakikat dari zikir yang sebenarnya.

Makna dan Fungsi Zikir dalam Alquran
Di dalam Alquran kata zikir disebut sebanyak 267 kali dengan berbagai bentuk kata (derivasinya). Diantaranya bermakna mengingat Allah dalam arti menghadirkan dalam hati.
Anjuran Berzikir Sebanyak-banyaknya.
Q.S.al-Ahzab/33:41-42:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اذْكُرُوا اللهَ ذِكْرًا كَثِيرًا (41) وَسَبِّحُوهُ بُكْرَةً وَأَصِيلاً (42)
Hai orang-orang yang beriman, berzikirlah (dengan menyebut nama) Allah, zikir yang sebanyak-banyaknya. Dan bertasbihlah kepada-Nya di waktu pagi dan petang.

Anjuran Berzikir setelah Salat, Q.S.an-Nisa’/4:103:
فَإِذَا قَضَيْتُمُ الصَّلاةَ فَاذْكُرُوا اللهَ قِيَامًا وَقُعُودًا وَعَلَى جُنُوبِكُمْ فَإِذَا اطْمَأْنَنْتُمْ فَأَقِيمُوا الصَّلاةَ إِنَّ الصَّلاةَ كَانَتْ عَلَى الْمُؤْمِنِينَ كِتَابًا مَوْقُوتًا (103)
Maka apabila kamu telah menyelesaikan salat (mu), ingatlah Allah di waktu berdiri, di waktu duduk dan di waktu berbaring. Kemudian apabila kamu telah merasa aman, maka dirikanlah salat itu (sebagaimana biasa). Sesungguhnya salat itu adalah kewajiban yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman.

Kegunaan Berzikir Kepada Allah swt
Zikir untuk mengingat Allah. Perhatikan Q.S. Thaha/20:14:
إِنَّنِي أَنَا اللهُ لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنَا فَاعْبُدْنِي وَأَقِمِ الصَّلاةَ لِذِكْرِي (14)
Sesungguhnya Aku ini adalah Allah, tidak ada Tuhan (yang hak) selain Aku, maka sembahlah Aku dan dirikanlah salat untuk mengingat Aku.

Berzikirlah, maka Allah akan melimpahkan rahmat dan ampunan-Nya, tanda Ia ingat pada hamba-Nya. Q.S.al-Baqarah/2:152:
فَاذْكُرُونِي أَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوا لِي وَلا تَكْفُرُونِ (152)
Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepadamu dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari (nikmat -Ku.

Dengan berzikir hati menjadi tenang, perhatikan Q.S.ar-Ra’d/13:28:
الَّذِينَ آمَنُوا وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُمْ بِذِكْرِ اللهِ أَلا بِذِكْرِ اللهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ (28)
(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah-lah hati menjadi tenteram/tenang.

Allah swt memuji hambaNya yang senantiasa berzikir dalam segala keadaan,  Q.S.Ali mran/3:191:
الَّذِينَ يَذْكُرُونَ اللهَ قِيَامًاوَقُعُودًاوَعَلَى جُنُوبِهِمْ وَيَتَفَكَّرُونَ فِي خَلْقِ السَّمَاوَاتِ وَالأَرْضِ رَبَّنَا مَا خَلَقْتَ هَذَا بَاطِلا سُبْحَانَكَ فَقِنَا عَذَابَ النَّارِ (191)
Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal, (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): “Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia. Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka.

Salat, Bentuk Zikir lebih besar dari ibadah lainnya, Q.S.al-Ankabut/29:45:
اُتْلُ مَا أُوحِيَ إِلَيْكَ مِنَ الْكِتَابِ وَأَقِمِ الصَّلاَةَ إِنَّ الصَّلاَةَ تَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ وَاللهُ يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُونَ (45)
Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu Al-Kitab (Alquran) dan dirikanlah salat. Sesungguh nya salat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji dan mungkar. Dan sesungguhnya mengingat Allah (salat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadah-ibadah yang lain). Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.

Ancaman yang tidak berzikir pada Allah swt.
Tersesat bagi hati yang membatu tidak berzikir; Q.S.az-Zumar/39:22:
أَفَمَنْ شَرَحَ اللهُ صَدْرَهُ لِلإِسْلامِ فَهُوَ عَلَى نُورٍ مِنْ رَبِّهِ فَوَيْلٌ لِلْقَاسِيَةِ قُلُوبُهُمْ مِنْ ذِكْرِ اللهِ أُولَئِكَ فِي ضَلالٍ مُبِينٍ (22)
Maka apakah orang-orang yang dibukakan Allah hatinya untuk (menerima) agama Islam lalu ia mendapat cahaya dari Tuhannya (sama dengan orang yang membatu hatinya)? Maka kecelakaan yang besarlah bagi mereka yang telah membatu hatinya untuk mengingat Allah. Mereka itu dalam kesesatan yang nyata.

Orang yang tidak berzikir termasuk golongan orang-orang yang merugi.
Q.S.al-Munafiqun/63:9:
يَاأَيُّهَاالَّذِينَ آمَنُوالا تُلْهِكُمْ أَمْوَالُكُمْ وَلاأَوْلادُكُمْ عَنْ ذِكْرِاللهِ وَمَنْ يَفْعَلْ ذَلِكَ فَأُولَئِكَ هُمُ الْخَاسِرُونَ (9)
Hai orang-orang yang beriman, janganlah harta-hartamu dan anak-anakmu melalaikan kamu dari mengingat Allah. Barang siapa yang membuat demikian maka mereka itulah orang-orang yang rugi.

Orang yang mengabaikan Zikir kepada Allah, akan ditimpa kehidupan yang sempit. Q.S.Taha/20:124
وَمَنْ أَعْرَضَ عَنْ ذِكْرِي فَإِنَّ لَهُ مَعِيشَةً ضَنْكًا وَنَحْشُرُهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَعْمَى (124)
Dan barang siapa berpaling dari peringatan-Ku, ma ka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit, dan Kami akan menghimpunkannya pada hari kiamat dalam keadaan buta”.

Etika Berzikir, dengan merendahkan diri, rasa takut dan suara yang pelan.
Q.S.al-A’raf/7:205:
وَاذْكُرْرَبَّكَ فِي نَفْسِكَ تَضَرُّعًاوَخِيفَةًوَدُونَ الْجَهْرِ مِنَ الْقَوْلِ بِالْغُدُوِّ وَاْلآصَالِ وَلا تَكُنْ مِنَ الْغَافِلِينَ (205)
Dan sebutlah (nama) Tuhanmu dalam hatimu dengan merendahkan diri dan rasa takut, dan dengan tidak mengeraskan suara, di waktu pagi dan petang, dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang lalai. (Bersambung)

Bagikan ini:

  • Klik untuk membagikan di Facebook(Membuka di jendela yang baru) Facebook
  • Klik untuk berbagi di WhatsApp(Membuka di jendela yang baru) WhatsApp
  • Klik untuk berbagi di Telegram(Membuka di jendela yang baru) Telegram
  • Klik untuk mengirimkan email tautan ke teman(Membuka di jendela yang baru) Surat elektronik
  • Klik untuk berbagi di Linkedln(Membuka di jendela yang baru) LinkedIn
  • Klik untuk mencetak(Membuka di jendela yang baru) Cetak
Tags: dr sulidarkolommajelis tarjih dan tajdidzikir
Previous Post

Covid19 Aceh 2/10: Konfirmasi Baru 188, Sembuh 91

Next Post

LazisMu Bantu Pedagang Air Tebu Jadi Pedagan Jus

Next Post
LazisMu Bantu Pedagang Air Tebu Jadi Pedagan Jus

LazisMu Bantu Pedagang Air Tebu Jadi Pedagan Jus

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  • Beranda
  • Kabar
  • Literasi
  • Kolom
  • Kesehatan
  • Muktamar
  • Pendidikan
  • Redaksi
Call us: +1 234 JEG THEME

© 2025 JNews - Premium WordPress news & magazine theme by Jegtheme.

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Kabar
    • Persyarikatan
    • Peristiwa
    • Ekonomi
    • Info LazisMu
    • InfoMU tv
  • Literasi
    • Kampus
    • Tarjih
    • Taman Pustaka
    • Jelajah Bumi Para Rasul
    • Majelis Pustaka & Informasi
    • Taman Pustaka
  • Kolom
    • Khutbah
    • Opini
  • Kesehatan
    • Lingkungan
    • Halal Center
  • Muktamar
    • Muktamar 48
    • Road To Muktamar 49
  • Pendidikan
    • umsu
    • Sekolah
  • Redaksi

© 2025 JNews - Premium WordPress news & magazine theme by Jegtheme.