• Beranda
  • Kabar
    • Persyarikatan
    • Peristiwa
    • Ekonomi
    • Info LazisMu
    • InfoMU tv
  • Literasi
    • Kampus
    • Tarjih
    • Taman Pustaka
    • Jelajah Bumi Para Rasul
    • Majelis Pustaka & Informasi
    • Taman Pustaka
  • Kolom
    • Khutbah
    • Opini
  • Kesehatan
    • Lingkungan
    • Halal Center
  • Muktamar
    • Muktamar 48
    • Road To Muktamar 49
  • Pendidikan
    • umsu
    • Sekolah
  • Redaksi
Infomu
  • Beranda
  • Kabar
    • Persyarikatan
    • Peristiwa
    • Ekonomi
    • Info LazisMu
    • InfoMU tv
  • Literasi
    • Kampus
    • Tarjih
    • Taman Pustaka
    • Jelajah Bumi Para Rasul
    • Majelis Pustaka & Informasi
    • Taman Pustaka
  • Kolom
    • Khutbah
    • Opini
  • Kesehatan
    • Lingkungan
    • Halal Center
  • Muktamar
    • Muktamar 48
    • Road To Muktamar 49
  • Pendidikan
    • umsu
    • Sekolah
  • Redaksi
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Kabar
    • Persyarikatan
    • Peristiwa
    • Ekonomi
    • Info LazisMu
    • InfoMU tv
  • Literasi
    • Kampus
    • Tarjih
    • Taman Pustaka
    • Jelajah Bumi Para Rasul
    • Majelis Pustaka & Informasi
    • Taman Pustaka
  • Kolom
    • Khutbah
    • Opini
  • Kesehatan
    • Lingkungan
    • Halal Center
  • Muktamar
    • Muktamar 48
    • Road To Muktamar 49
  • Pendidikan
    • umsu
    • Sekolah
  • Redaksi
No Result
View All Result
Infomu
No Result
View All Result
Kolom Dr. Sulidar: Memanfaatkan Stay At Home Dengan Selalu Berzikir (Bagian I)

Dr. Sulidar Ketua Majelis Tarjih dan Tajdid PWM Sumut

Kolom Dr. Sulidar : Hikmah Ibadah Kurban dan Pandemi Covid 19, Serta Wawasan Idul Adha dan Kurban (Bagian ke III)

Syaiful Hadi by Syaiful Hadi
6 Juli 2021
in Kolom, Tarjih
86
Hikmah Ibadah Kurban dan Pandemi Covid 19,
Serta Wawasan Idul Adha dan Kurban
( Bagian Ketiga / Terakhir)

Oleh : Dr. Sulidar, M.Ag
Ketua Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sumatera Utara
Periode 2015-2020.

Kaifiyat Memotong Hewan Qurban

حَدَّثَنَا قُتَيْبَةُ حَدَّثَنَا أَبُو عَوَانَةَ عَنْ قَتَادَةَ عَنْ أَنَسٍ قَالَ ضَحَّى النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِكَبْشَيْنِ أَمْلَحَيْنِ أَقْرَنَيْنِ ذَبَحَهُمَا بِيَدِهِ وَسَمَّى وَكَبَّرَ وَوَضَعَ رِجْلَهُ عَلَى صِفَاحِهِمَا.
Anas bin Malik ra., ia berkata: Nabi saw. berkurban de ngan dua ekor kibas berwarna putih agak kehitaman yang bertanduk. Beliau menyembelih keduanya dengan tangan beliau sendiri, seraya menyebut asma Allah dan bertakbir (bismillahi Allahu akbar). Beliau meletakkan kaki beliau di atas belikat kedua kambing itu (ketika hendak menyem belih).H.R.al-Bukhari.No. 5139.

Doa menyembelih qurban dan menghadap qiblat
حَدَّثَنَا إِبْرَاهِيمُ بْنُ مُوسَى الرَّازِيُّ حَدَّثَنَا عِيسَى حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ إِسْحَقَ عَنْ يَزِيدَ بْنِ أَبِي حَبِيبٍ عَنْ أَبِي عَيَّاشٍ عَنْ جَابِرِ بْنِ عَبْدِ اللهِ قَالَ ذَبَحَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَوْمَ الذَّبْحِ كَبْشَيْنِ أَقْرَنَيْنِ أَمْلَحَيْنِ مُوجَأَيْنِ فَلَمَّا وَجَّهَهُمَا قَالَ إِنِّي وَجَّهْتُ وَجْهِيَ لِلَّذِي فَطَرَالسَّمَوَاتِ وَاْلأَرْضَ عَلَى مِلَّةِ إِبْرَاهِيمَ حَنِيفًاوَمَا أَنَامِنْ الْمُشْرِكِينَ إِنَّ صَلاَتِي وَنُسُكِي وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِي ِللهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ لاَ شَرِيكَ لَهُ وَبِذَلِكَ أُمِرْتُ وَأَنَا مِنْ الْمُسْلِمِينَ اللَّهُمَّ مِنْكَ وَلَكَ وَعَنْ مُحَمَّدٍ وَأُمَّتِهِ بِاسْمِ اللهِ وَاللهُ أَكْبَرُ ثُمَّ ذَبَحَ.
Telah menceritakan kepada kami Ibrahim bin Musa ar-Ra ziy, telah menceritakan kepada kami ‘Isa, telah mencerita kan kami Muhammad bin Ishaq dari Yazid bin Abi Habib dari Abi ‘Ayyasy dari Jabir bin ‘Abdillah berkata dia: Na bi saw menyembelih qurban pada hari Penyembelihan (I dul Adha) dua ekor Kibasy yang bertanduk, yang bagus rupanya dan gemuk. Maka tatkala menghadapkan kedua qurban itu ke arah qiblat, seraya membaca doa:
)إِنِّي وَجَّهْتُ وَجْهِيَ لِلَّذِي فَطَرَ السَّمَوَاتِ وَاْلأَرْضَ عَلَى مِلَّةِ إِبْرَاهِيمَ حَنِيفًا وَمَا أَنَا مِنْ الْمُشْرِكِينَ إِنَّ صَلاَتِي وَنُسُكِي وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِي ِللهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ لاَ شَرِيكَ لَهُ وَبِذَلِكَ أُمِرْتُ وَأَنَا مِنْ الْمُسْلِمِينَ اللَّهُمَّ مِنْكَ وَلَكَ وَعَنْ مُحَمَّدٍ وَأُمَّتِهِ بِاسْمِ اللهِ وَاللهُ أَكْبَرُ(
(Sesungguhnya aku menghadapkan wajaku kepada Allah yang menciptakan langit dan bumi dalam keadaan con dong kepada Islam, dan tidaklah aku tergolong musyrik. Sesungguhnya solatku dan matiku adalah bagi Allah, Pe ngatur Alam semesta, tidak ada Syarikat padaNya, dan be gitulah aku diperintahkan, dan aku adalah orang yang per tama menyerahkan diri. Ya Allah, daripadaMu dan untuk Mu dari Muhammad dan ummatnya, Dengan nama Allah Yang Maha Besar). Kemudian beliu menyembelih (hewan qurban tersebut. H.R.Abu Dawud. No.  2413.

Tajamkan pisau ketika menyembelih hewan
حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ حَدَّثَنَا إِسْمَعِيلُ ابْنُ عُلَيَّةَ عَنْ خَالِدٍ الْحَذَّاءِ عَنْ أَبِي قِلابَةَ عَنْ أَبِي الأَشْعَثِ عَنْ شَدَّادِ بْنِ أَوْسٍ قَالَ ثِنْتَانِ حَفِظْتُهُمَا عَنْ رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِنَّ اللهَ كَتَبَ الإِحْسَانَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ فَإِذَا قَتَلْتُمْ فَأَحْسِنُوا الْقِتْلَةَ وَإِذَا ذَبَحْتُمْ فَأَحْسِنُوا الذَّبْحَ وَلْيُحِدَّ أَحَدُكُمْ شَفْرَتَهُ فَلْيُرِحْ ذَبِيحَتَهُ.
Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syai bah telah menceritakan kepada kami Isma’il bin ‘Ulayyah dari Khalid Al-Khaddza` dari Abu Qilabah dari Abu Al-Asy’as dari Syaddad bin Aus dia berkata, “Dua perkara yang selalu saya ingat dari Rasul saw.,beliau bersabda: “Se sungguhnya Allah telah mewajibkan supaya selalu bersi kap baik terhadap setiap sesuatu, jika kamu membunuh ma ka bunuhlah dengan cara yang baik, jika kamu menyembe lih maka sembelihlah dengan cara yang baik, tajamkan pi saumu dan senangkanlah hewan sembelihanmu.”H.R. Mus lim.No. 3615.
Larangan memotong kuku, rambut dan bulu bagi pequrban, sepuluh hari pertama bulan Zulhijjah
حَدَّثَنَا ابْنُ أَبِي عُمَرَ الْمَكِّيُّ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ حُمَيْدِ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ عَوْفٍ سَمِعَ سَعِيدَ بْنَ الْمُسَيَّبِ يُحَدِّثُ عَنْ أُمِّ سَلَمَةَ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِذَا دَخَلَتْ الْعَشْرُ وَأَرَادَ أَحَدُكُمْ أَنْ يُضَحِّيَ فَلاَ يَمَسَّ مِنْ شَعْرِهِ وَبَشَرِهِ شَيْئًا.
Telah menceritakan kepaada kami Ibnu Abi ‘Umar al-Mak kiy, telah menceritakan kepada kami Sufyan dari ‘Abdir rahman bin Humaid bin ‘Abdirahman bin ‘Auf dia telah mendengar Sa’id bin al-Musayyab diceritakan dari Ummu Salamah bahwa sannya Nabi saw bersabda : Jika telah ma suk 10 hari (awal Zulhijjah) dan seseorang bermaksud akan berqurban, maka janganlah lagi menyentuh (mengam bil) rambut dan bulunya sedikitpun.H.R.Muslim.No. 3653.
وحَدَّثَنِي عُبَيْدُ اللهِ بْنُ مُعَاذٍ الْعَنْبَرِيُّ حَدَّثَنَا أَبِي حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عَمْرٍو اللَّيْثِيُّ عَنْ عُمَرَ بْنِ مُسْلِمِ بْنِ عَمَّارِ بْنِ أُكَيْمَةَ اللَّيْثِيِّ قَالَ سَمِعْتُ سَعِيدَ بْنَ الْمُسَيَّبِ يَقُولُ سَمِعْتُ أُمَّ سَلَمَةَ زَوْجَ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ تَقُولُ قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ كَانَ لَهُ ذِبْحٌ يَذْبَحُهُ فَإِذَا أُهِلَّ هِلالُ ذِي الْحِجَّةِ فَلا يَأْخُذَنَّ مِنْ شَعْرِهِ وَلا مِنْ أَظْفَارِهِ شَيْئًا حَتَّى يُضَحِّيَ.
Telah menceritakan kepadaku ‘Ubaidul lah bin Mu’ad al-‘Anbariy, telah menceritakan kepada kami Ayahku, telah mencritakan kepada kami Muhammad bin ‘Amar al-Laisiy dari ‘Umar bin Muslim bin ‘Ammar bin Ukaimah al-Laisiy berkata dia: Aku mendengar Sa’id bin al-Musayyab berkata: Aku mendengar Ummu Sala mah istri Rasul berkata: bersabda Rasul saw: Barang siapa yang memiliki hewan qurban, maka jika telah masuk bulan Zulhijjah, janganlah lagi ia memotong rambut dan kuku-kukunya sehingga berqurban. H.R. Muslim. No. 3656.

Tata Cara Membagi Daging Qurban
Adanya Panitia Qurban
Daging qurban hak sepenuhnya adalah bagi  yang berqurban (sahib al-Qurban), namun dalam pelak sanaan pembagian daging quran, yang berqurban boleh mengangkat atau menunjuk panitia untuk membantu yang berqurban. Dalam hal itu, maka diperlukan musyawarah antara panitia dan yang berqurban, baik berkenaan dengan dana untuk membeli daging qurban mupun dana operasio nalnya. Daging qurban tidak boleh dijadikan untuk upah memotong qurban. Maka segala hal berkenaan dengan ini adalah dipisahkan dengan dana operasionalnya. Dengan da na operasionalnya maka baik yang bertugas sebagai pemo tong hewan qurban dan lainnya harusnya dilakukan secara profesional. Artinya,boleh saja diberi upah secara profesio nal dengan dana operasional.
وحَدَّثَنِي مُحَمَّدُ بْنُ حَاتِمِ بْنِ مَيْمُونٍ وَمُحَمَّدُ بْنُ مَرْزُوقٍ وَعَبْدُ بْنُ حُمَيْدٍ قَالَ عَبْدٌ أَخْبَرَنَا و قَالَ اْلآخَرَانِ حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ بَكْرٍ أَخْبَرَنَا ابْنُ جُرَيْجٍ أَخْبَرَنِي الْحَسَنُ بْنُ مُسْلِمٍ أَنَّ مُجَاهِدًا أَخْبَرَهُ أَنَّ عَبْدَ الرَّحْمَنِ بْنَ أَبِي لَيْلَى أَخْبَرَهُ أَنَّ عَلِيَّ بْنَ أَبِي طَالِبٍ أَخْبَرَهُ أَنَّ نَبِيَّ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَمَرَهُ أَنْ يَقُومَ عَلَى بُدْنِهِ وَأَمَرَهُ أَنْ يَقْسِمَ بُدْنَهُ كُلَّهَا لُحُومَهَا وَجُلُودَهَا وَجِلاَلَهَا فِي الْمَسَاكِينِ وَلاَ يُعْطِيَ فِي جِزَارَتِهَا مِنْهَا شَيْئًا.
Dan telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Ha tim bin Maimun dan Muhammad bin Marzuq dan Abdu bin Humaid -Abdu berkata-telah mengabarkan kepada kami-sementara dua orang yang lain berkata-Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Bakr telah mengabarkan ke pada kami Ibnu Juraij telah mengabarkan kepadaku Al-Hasan bin Muslim bahwa Mujahid telah mengabarkan ke padanya bahwa Abdurrah man bin Abu Laila telah menga barkan kepadanya bahwa Ali bin Abu Talib telah menga barkan kepadanya bahwasannya; Nabi saw. menyuruhnya untuk mengurusi penyembelihan hewan qurban, menyede kahkan daging dan kulitnya serta segala sesuatu yang ber kaitan dengan kesempurnaan kurban kepada orang-orang mis kin.Dagingnya tidak boleh diberikan pada tukang po tong sedikitpun sebagai upah.H.R.Muslim. No. 2321.
Membagi daging Qurban. Q.S.al-Hajj/22:36:
وَالْبُدْنَ جَعَلْنَاهَا لَكُمْ مِنْ شَعَائِرِ اللهِ لَكُمْ فِيهَا خَيْرٌ فَاذْكُرُوا اسْمَ اللهِ عَلَيْهَا صَوَافَّ فَإِذَا وَجَبَتْ جُنُوبُهَا فَكُلُوا مِنْهَا وَأَطْعِمُوا الْقَانِعَ وَالْمُعْتَرَّ كَذَلِكَ سَخَّرْنَاهَا لَكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ (36)
Dan telah Kami jadikan untuk kamu unta-unta itu sebagi an dari syiar Allah, kamu memperoleh kebaikan yang ba nyak padanya, maka sebutlah olehmu nama Allah ketika kamu menyembelihnya dalam keadaan berdiri (dan telah terikat).Kemudian apabila telah roboh (mati),maka makan lah sebagiannya (daging qurban)dan beri makanlah orang yang rela dengan apa yang ada padanya (yang tidak me minta-minta) dan orang yang meminta. Demikianlah Kami telah menundukkan unta-unta itu kepada kamu, mudah-mudahan kamu bersyukur.
Ayat tersebut memberikan pelajaran agar orang yang berqurban membagi daging pada 3 bagian: (1) mema kan daging qurban untuk si Qurban, (2) diberikan kepada al-Qani’ orang yang tak mau meminta-minta (termasuk orang yang dihormati), dan (3) al-Mu’tar, orang yang meminta-minta. Artinya berikan kepada lingkungan kita, terutama fakir miskin, baik diminta maupun tidak diminta. Boleh juga pada orang yang kita kehendaki, kaya atau miskin, tokoh agama, masyarakat atau rakyat biasa.

Rasul tidak makan sampai salat Idul Adha selesai
حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ يَحْيَى حَدَّثَنَا أَبُو عَاصِمٍ حَدَّثَنَا ثَوَابُ بْنُ عُتْبَةَ الْمَهْرِيُّ عَنْ ابْنِ بُرَيْدَةَ عَنْ أَبِيهِ أَنَّ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ لا يَخْرُجُ يَوْمَ الْفِطْرِ حَتَّى يَأْكُلَ وَكَانَ لا يَأْكُلُ يَوْمَ النَّحْرِ حَتَّى يَرْجِعَ.
Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Yahya berkata, telah menceritakan kepada kami Abu Asim berka ta, telah menceritakan kepada kami Sawab bin Utbah Al-Mahri dari Ibnu Buraidah dari Bapaknya berkata, “Pada hari Idul Fitri Rasul saw. tidak keluar untuk salat hingga beliau makan terlebih dahulu. Sementara pada hari raya qurban (Nahr) beliau tidak makan hingga kembali (dari salat).”H.R.Ibn Majah. No. 1746.
Anjuran puasa  tanggal 1 s/d 9 Zulhijjah
حَدَّثَنَا مُسَدَّدٌ حَدَّثَنَا أَبُو عَوَانَةَ عَنْ الْحُرِّ بْنِ الصَّبَّاحِ عَنْ هُنَيْدَةَ بْنِ خَالِدٍ عَنْ امْرَأَتِهِ عَنْ بَعْضِ أَزْوَاجِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَتْ كَانَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَصُومُ تِسْعَ ذِي الْحِجَّةِ وَيَوْمَ عَاشُورَاءَ وَثَلاَثَةَ أَيَّامٍ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ أَوَّلَ اثْنَيْنِ مِنْ الشَّهْرِ وَالْخَمِيسَ.
Telah menceritakan kepada kami Musaddad, telah mence ritakan kepada kami Abu ‘Awanah dari Al-Hurr bin As-Shabbah, dari Hunaidah bin Khalid dari Seorang wanita bagian isteri Na bi saw. ia berkata; Rasul saw. berpuasa pa da sembilan hari (awal) Bulan ZulHijjah, serta pada Hari ‘Asyura` serta tiga hari dari setiap bulan, dan hari Senin serta Kamis pada setiap bulan.H.R.Abu Dawud. No. 2081.
حَدَّثَنَا عُثْمَانُ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ حَدَّثَنَا وَكِيعٌ حَدَّثَنَا الْأَعْمَشُ عَنْ أَبِي صَالِحٍ وَمُجَاهِدٍ وَمُسْلِمٍ الْبَطِينِ عَنْ سَعِيدِ بْنِ جُبَيْرٍ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَا مِنْ أَيَّامٍ الْعَمَلُ الصَّالِحُ فِيهَا أَحَبُّ إِلَى اللهِ مِنْ هَذِهِ الأَيَّامِ يَعْنِي أَيَّامَ الْعَشْرِ قَالُوا يَا رَسُولَ اللهِ وَلا الْجِهَادُ فِي سَبِيلِ الَهِ قَالَ وَلا الْجِهَادُ فِي سَبِيلِ اللهِ إِلا رَجُلٌ خَرَجَ بِنَفْسِهِ وَمَالِهِ فَلَمْ يَرْجِعْ مِنْ ذَلِكَ بِشَيْءٍ. تحقيق الألباني :صحيح
Telah menceritakan kepada kami Utsman bin Abu Syai bah, telah menceritakan kepada kami Waki’, telah mence ritakan kepada kami Al-A’masy dari Abu Salih, dan Muja hid, serta Muslim Al-Bathin dari Sa’id bin Jubair dari Ibnu Abbas, ia berkata; Rasul saw. bersabda: “Tidak ada hari, amal salih padanya yang lebih Allah cintai daripada sepuluh hari (Zul-Hijjah).”Mereka berkata;wahai Rasu lullah, tidak pula berjihad di jalan Allah? Beliau berka ta:”Tidak pula berjihad di jalan Allah, kecuali seorang laki-laki yang keluar dengan jiwa dan hartanya kemu dian tidak kembali membawa sesuatupun.”H.R.Abu Da wud.No. 2082. Ditahqiq oleh M. Nashiruddin al-Albani de ngan derajat hadisnya sahih.
حَدَّثَنَا عَلِيُّ بْنُ مُحَمَّدٍ حَدَّثَنَا أَبُو مُعَاوِيَةَ عَنْ الْأَعْمَشِ عَنْ مُسْلِمٍ الْبَطِينِ عَنْ سَعِيدِ بْنِ جُبَيْرٍ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَا مِنْ أَيَّامٍ الْعَمَلُ الصَّالِحُ فِيهَا أَحَبُّ إِلَى اللهِ مِنْ هَذِهِ الأَيَّامِ يَعْنِي الْعَشْرَ قَالُوا يَا رَسُولَ اللهِ وَلا الْجِهَادُ فِي سَبِيلِ اللهِ قَالَ وَلَا الْجِهَادُ فِي سَبِيلِ اللهِ إِلا رَجُلٌ خَرَجَ بِنَفْسِهِ وَمَالِهِ فَلَمْ يَرْجِعْ مِنْ ذَلِكَ بِشَيْءٍ.
Telah menceritakan kepada kami Ali bin Muhammad ber kata, telah menceritakan kepada kami Abu Mu’awi yah da ri Al-A’masy dari Muslim Al-Bathin dari Sa’id bin Jubair dari Ibnu Abbas ia berkata, Rasul saw.bersabda:”Tidak ada hari-hari yang amal salih di dalamnya lebih disukai oleh Allah kecuali hari-hari ini, yakni sepuluh hari (di bulan Zulhij jah),”para sahabat bertanya,”Wahai Rasulullah, ti dak juga dengan jihad di jalan Allah!”beliau menjawab:” Tidak juga dengan jihad di jalan Allah, kecuali seorang la ki-laki yang keluar dengan harta dan jiwanya, lalu tidak ada yang kembali lagi.”H.R.at-Tirmizi.No. 1717.
حَدَّثَنَا أَبُو مُعَاوِيَةَ حَدَّثَنَا الْأَعْمَشُ عَنْ مُسْلِمٍ الْبَطِينِ عَنْ سَعِيدِ بْنِ جُبَيْرٍ عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَامِنْ أَيَّامٍ الْعَمَلُ الصَّالِحُ فِيهَا أَحَبُّ إِلَى اللهِ عَزَّ وَجَلَّ مِنْ هَذِهِ الأَيَّامِ يَعْنِي أَيَّامَ الْعَشْرِ قَالَ قَالُوا يَا رَسُولَ اللهِ وَلا الْجِهَادُ فِي سَبِيلِ اللهِ قَالَ وَلا الْجِهَادُ فِي سَبِيلِ اللهِ إِلا رَجُلا خَرَجَ بِنَفْسِهِ وَمَالِهِ ثُمَّ لَمْ يَرْجِعْ مِنْ ذَلِكَ بِشَيْءٍ.
Telah menceritakan kepada kami Abu Mu’awiyah telah menceritakan pada kami al-A’masy dari Muslim Al-Bathin dari Said bin Jubair dari Ibnu Abbas ber kata; Rasul saw. bersabda: “Tidak ada satu haripun yang amalan salih di dalamnya lebih disukai Allah Azza Wa Jalla daripada hari-hari ini.” yaitu sepuluh hari pertama dari bulan ZulHijjah. Ibnu Abbas berkata; Para sahabat bertanya: “Wahai Rasu lullah, begitu juga dengan Jihad fi sabilillah?” Beliau menjawab: “Termasuk jihad fi Sabilillah, kecuali seseo rang yang keluar dengan jiwa dan hartanya, kemudian ia tidak kem bali lagi setelah itu.” (H.R.Ahmad). No. 1867.

Ada hadis yang bertentangan dengan hadis di atas, yang berasal dari riwayat ‘Aisyah:
حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ وَأَبُو كُرَيْبٍ وَإِسْحَقُ قَالَ إِسْحَقُ أَخْبَرَنَا وَقَالَ الْآخَرَانِ حَدَّثَنَا أَبُو مُعَاوِيَةَ عَنْ الْأَعْمَشِ عَنْ إِبْرَاهِيمَ عَنْ الْأَسْوَدِ عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهَا قَالَتْ مَا رَأَيْتُ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ صَائِمًا فِي الْعَشْرِ قَطُّ.
Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syai bah dan Abu Kuraib dan Ishaq-Ishaq berkata-telah menga barkan kepada kami-sementara dua orang yang lain berka ta- Telah menceritakan kepada kami Abu Mu’awiyah dari Al-A’masy dari Ibrahim dari Al-Aswad, dari ‘Aisyah, ia berkata;”Aku sama sekali belum pernah melihat Rasul saw. berpuasa pada sepuluh hari (di awal Dzulhijjah) .”H.R.Muslim. No. 2010.
An-Nawawiy menyatakan dalam Syarh Muslim (3/ 251), ”Yang dimaksud sepuluh hari di sini adalah sembi lan hari pertama bulan Zulhijjah.” Catatan:
Ada hadis yang bertentangan dengan hadis yang berasal dari ‘Aisyah bahwa beliau tidak  pernah melihat Rasul saw berpuasa sepuluh hari pertama bulan Zulhijjah. Maka, Ibn Qayyim menegaskan bahwa riwayat yang mene tapkan didahulukan dari riwayat yang menafikan selama riwayat tersebut sahih. Riwayat yang menetapkan puasa sepuluh hari pertama bulan Zulhijjah cukup banyak dan sahih. An-Nawawiy menegaskan bahwa “Rasul saw tidak melakukan puasa sepuluh hari awal Zulhijjah”, sebagaima na dikemukakan oleh ‘Aisyah, adalah Rasul saw memiliki halangan, seperti sakit atau dalam perjalanan atau lainnya. Rasul di rumah Aisyah hanya 3 hari per-bulan. Jadi, boleh jadi ‘Aisyah tidak melihatnya, tapi istrinya atau sahabat nya yang lain melihatnya. Dengan demikian ‘Aisyah tidak melihatnya bukan berarti Rasul tidak melakukan puasa (di awal sepuluh Zulhijjah) di luar penglihatan ‘Aisyah.

Dianjurkan Puasa ‘Arafah bagi kaum Muslimin yang tidak sedang wukuf di ‘Arafah
حَدَّثَنَا عَبْدُ اللهِ بْنُ يُوسُفَ أَخْبَرَنَا مَالِكٌ عَنْ ابْنِ شِهَابٍ عَنْ سَالِمِ بْنِ عَبْدِ اللهِ بْنِ عُمَرَ عَنْ ابْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا قَالَ الصِّيَامُ لِمَنْ تَمَتَّعَ بِالْعُمْرَةِ إِلَى الْحَجِّ إِلَى يَوْمِ عَرَفَةَ فَإِنْ لَمْ يَجِدْ هَدْيًا وَلَمْ يَصُمْ صَامَ أَيَّامَ مِنًى وَعَنْ ابْنِ شِهَابٍ عَنْ عُرْوَةَ عَنْ عَائِشَةَ مِثْلَهُ تَابَعَهُ إِبْرَاهِيمُ بْنُ سَعْدٍ عَنْ ابْنِ شِهَابٍ.
Telah menceritakan kepada kami ‘Abdullah bin Yusuf te lah mengabarkan kepada kami Malik dari Ibnu Syihab dari Salim bin ‘Abdullah bin ‘Umar dari Ibnu ‘Umar ra. berkata: “Diperbolehkan berpuasa bagi orang yang melaksanakan haji tamattu’ (bersenang-senang setelah mengerjakan ‘um rah sebelum melaksanakan manasik haji) hingga hari ‘Ara fah bila tidak membawa hewan qurban (Al-Hadyu) dan ti dak boleh berpuasa pada hari-hari Mina (Tasyriq) “. Dan dari Ibnu Syihab dari ‘Urwah dari ‘Aisyah seperti hadis ini juga dan dikuatkan oleh Ibrahim bin Sa’ad dari Ibnu Syi hab.H.R.al-Bukhari. No. 1860.
حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ يَحْيَى التَّمِيمِيُّ وَقُتَيْبَةُ بْنُ سَعِيدٍ جَمِيعًا عَنْ حَمَّادٍ قَالَ يَحْيَى أَخْبَرَنَا حَمَّادُ بْنُ زَيْدٍ عَنْ غَيْلَانَ عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ مَعْبَدٍ الزِّمَّانِيِّ عَنْ أَبِي قَتَادَةَ رَجُلٌ أَتَى النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ كَيْفَ تَصُومُ فَغَضِبَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَلَمَّا رَأَى عُمَرُ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ غَضَبَهُ قَالَ رَضِينَا بِاللهِ رَبًّا وَبِالإِسْلامِ دِينًا وَبِمُحَمَّدٍ نَبِيًّا نَعُوذُ بِاللهِ مِنْ غَضَبِ اللهِ وَغَضَبِ رَسُولِهِ فَجَعَلَ عُمَرُ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ يُرَدِّدُ هَذَا الْكَلامَ حَتَّى سَكَنَ غَضَبُهُ فَقَالَ عُمَرُ يَا رَسُولَ اللهِ كَيْفَ بِمَنْ يَصُومُ الدَّهْرَ كُلَّهُ قَالَ لا صَامَ وَلا أَفْطَرَ أَوْ قَالَ لَمْ يَصُمْ وَلَمْ يُفْطِرْ قَالَ كَيْفَ مَنْ يَصُومُ يَوْمَيْنِ وَيُفْطِرُ يَوْمًا قَالَ وَيُطِيقُ ذَلِكَ أَحَدٌ قَالَ كَيْفَ مَنْ يَصُومُ يَوْمًا وَيُفْطِرُ يَوْمًا قَالَ ذَاكَ صَوْمُ دَاوُدَ عَلَيْهِ السَّلام قَالَ كَيْفَ مَنْ يَصُومُ يَوْمًا وَيُفْطِرُ يَوْمَيْنِ قَالَ وَدِدْتُ أَنِّي طُوِّقْتُ ذَلِكَ ثُمَّ قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ثَلاثٌ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ وَرَمَضَانُ إِلَى رَمَضَانَ فَهَذَا صِيَامُ الدَّهْرِ كُلِّهِ صِيَامُ يَوْمِ عَرَفَةَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِي قَبْلَهُ وَالسَّنَةَ الَّتِي بَعْدَهُ وَصِيَامُ يَوْمِ عَاشُورَاءَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِي قَبْلَهُ. رواه مسلم.
Dan Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yah ya At-Tamimi dan Qutaibah bin Sa’id semuanya dari Ham mad-Yahya berkata-telah mengabarkan kepada kami Ham mad bin Zaid dari Ghailan dari Abdullah bin Ma’bad Az-Zimani dari Abu Qatadah bahwa seo rang laki-laki datang kepada Nabi saw. dan bertanya, “Bagaimanakah Anda ber puasa?” Mendengar pertanyaan itu, Rasul saw. marah. Ke tika Umar menyaksikan Rasul saw. marah, ia berkata, “Ka mi rela Allah sebagai Tuhan, Islam sebagai agama dan Mu hammad sebagai Rasul. Kami berlindung kepada Allah, dari murka Allah dan Rasul-Nya.” Umar mengulang uca pan tersebut hingga kemarahan Rasul saw. reda. Kemudi an ia bertanya,”Wahai Rasulullah, bagaimana dengan orang yang berpuasa sepanjang tahun?” Beliau menjawab: “Dia tidak berpuasa dan tidak juga berbuka.” -atau beliau katakan dengan redaksi ‘Selamanya ia tak dianggap berpua sa dan tidak pula dianggap berbuka- Umar bertanya lagi, “Bagaimana dengan orang yang berpuasa sehari dan ber buka sehari?” beliau menjawab: “Itu adalah puasa Dawud as.”Umar bertanya lagi, “Bagaimana dengan orang yang berpuasa sehari dan berbuka dua hari?” beliau menjawab: “Aku senang, jika diberi kekuatan untuk itu.” Kemudian Rasul saw, bersabda: “Puasa tiga hari setiap bulan, puasa dari Ramadan ke Ramadan sama dengan puasa setahun penuh. Sedang kan puasa pada hari Arafah, aku memohon pula kepada Allah, agar puasa itu bisa meng hapus dosa (kecil) setahun penuh sebelumnya dan setahun sesudah nya.  Adapun puasa pada hari ‘Asyura`, aku memohon ke pada Allah agar puasa tersebut bisa menghapus dosa (ke cil) setahun

sebelumnya.”H.R.Muslim. No. 1976.
Pada Idul Adha atau Idul Fitri, Rasul saw menganjurkan para wanita untuk bersedekah:
حَدَّثَنَا سَعِيدُ بْنُ أَبِي مَرْيَمَ قَالَ أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ جَعْفَرٍ قَالَ أَخْبَرَنِي زَيْدٌ هُوَ ابْنُ أَسْلَمَ عَنْ عِيَاضِ بْنِ عَبْدِ اللهِ عَنْ أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ قَالَ خَرَجَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي أَضْحَى أَوْ فِطْرٍ إِلَى الْمُصَلَّى فَمَرَّ عَلَى النِّسَاءِ فَقَالَ يَا مَعْشَرَ النِّسَاءِ تَصَدَّقْنَ فَإِنِّي أُرِيتُكُنَّ أَكْثَرَ أَهْلِ النَّارِ فَقُلْنَ وَبِمَ يَا رَسُولَ اللهِ قَالَ تُكْثِرْنَ اللَّعْنَ وَتَكْفُرْنَ الْعَشِيرَ مَا رَأَيْتُ مِنْ نَاقِصَاتِ عَقْلٍ وَدِينٍ أَذْهَبَ لِلُبِّ الرَّجُلِ الْحَازِمِ مِنْ إِحْدَاكُنَّ قُلْنَ وَمَا نُقْصَانُ دِينِنَا وَعَقْلِنَا يَا رَسُولَ اللهِ قَالَ أَلَيْسَ شَهَادَةُ الْمَرْأَةِ مِثْلَ نِصْفِ شَهَادَةِ الرَّجُلِ قُلْنَ بَلَى قَالَ فَذَلِكِ مِنْ نُقْصَانِ عَقْلِهَا أَلَيْسَ إِذَا حَاضَتْ لَمْ تُصَلِّ وَلَمْ تَصُمْ قُلْنَ بَلَى قَالَ فَذَلِكِ مِنْ نُقْصَانِ دِينِهَا.
Telah menceritakan kepada kami Sa’id bin Abu Mar yam berkata, telah mengabarkan kepada kami Muham mad bin Ja’far berkata, telah mengabarkan kepadaku Zaid -yaitu Ibnu Aslam- dari ‘Iyad bin ‘Abdullah dari Abu Sa’id Al Khudri ia berkata, “Rasul saw. pada hari raya ‘Idul Adha atau Fitri keluar menuju tempat salat, beliau melewati para wanita seraya bersabda: “Wahai para wanita! Hendaklah kalian bersedekahlah, sebab diperlihatkan kepadaku bahwa kalian adalah yang paling banyak menghuni neraka.” Kami bertanya, “Apa sebabnya wahai Rasulullah?” beliau menjawab: “Kalian banyak melaknat dan banyak menging kari pemberian suami. Dan aku tidak pernah melihat dari tulang la ki-laki yang akalnya lebih cepat hilang dan lemah aga manya selain kalian.”Kami bertanya lagi,”Wahai Rasu lullah, apa tanda dari kurangnya akal dan lemahnya aga ma?” Beliau menjawab: “Bukankah persaksian seorang wa nita setengah dari persaksian laki-laki?” Kami jawab, “Be nar.” Beliau berkata lagi: “Itulah kekurangan akalnya. Dan bukankah seorang wanita bila dia sedang haid dia tidak sa lat dan puasa?” Kami jawab, “Benar.” Beliau berkata: “Itu lah kekurangan agamanya.” H.R.al-Bukhari. No. 293.
Rasul saw memakai pakaian  istimewa.
من حديث ابن عباس مرفوعا بلفظ : ” كاَنَ يَلْبَسُ يَومَ الْعيدِ بُرْدَةً حَمْرَاءً ”  وهو مخرج في ” الصحيحة ” ( 1279 )
Hadis lafalnya dari Ibn ‘Abbas secara marfu’: Adalah Rasul pada hari ‘Id, beliau  memakai burdah merah. Hadis marfu’ ini ditakhrij dalam Silsilah as-Sahi hah (1279).
Bertakbir sesuai tuntunan Rasul saw:
اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُلاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ، وَاللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُوِللهِ الْحَمْدُ
Berdasarkan asar sahabat:
حَدَّثَنَا يَزِيدُ بْنُ هَارُونَ ، قَالَ : حدَّثَنَا شَرِيكٌ ، قَالَ : قُلْتُ لأَبِي إِسْحَاقَ : كَيْفَ كَانَ تَكْبِيرُ عَلِيٍّ ، وَعَبْدِ اللهِ ؟ فَقَالَ : كَانَا يَقُولاَنِ : اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ ، وَاللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ وَلِلَّهِ الْحَمْدُ.  مصنف ابن أبي شيبة – (2 / 168)no. hadis 5696.
Telah menceritakan kepada kami Yazid bin Harun, berkata dia: Telah menceritakan kepada kami Syarik, berkata dia: aku berkata pada Abu Ishaq bagaimana ‘Ali dan Abdillah bertakbir (pada hari raya)? Maka dia berkata: Adalah mereka berdua mengucapkan:
اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ ، وَاللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ وَلِلَّهِ الْحَمْدُ
Amal-amal Sekitar Qurban dan Bulan Zulhijjah
01. Puasa sepuluh hari bulan Zulhijjah. Hukumnya Sunnah. Pelaksanaannya puasa dari tanggal 1-9 Zulhijjah.  Dibenar kan  puasa satu hari pada hari ‘Arafah, tanggal 9 Zulhijjah.
02. Menjual Kulit Qurban apakah dibolehkan.Dalam hadis Na bi memang menjual kulit qurban dilarang. Hanya saja, lara ngan menjual kulit hewan qurban tersebut ditujukan kepada Sohibul Qurban, karena dikhawatirkan akan adanya kei nginan memiliki uang dari hasil penjualan kulit tersebut un tuk kepentingan pribadi. Berkaitan dengan pengelolaan he wan qurban berikut penyembelihan dan pendistribusian da gingnya ditangani secara kepanitiaan, sehingga akan terkum pul kulit hewan qurban dalam jumlah yang banyak. Dalam kon disi seperti ini, maka kulit hewan qurban dapat dijual dan uangnya bisa dibelikan daging lalu dibagikan lagi kepa da fakir miskin atau bisa digunakan untuk kemaslahatan aga ma (Islam).
03. Tidak ada dalil baik Alquran maupun al-Hadis qurban atas nama orang yang meninggal.
04. Hadis-hadis Nabi tentang hal ini, setelah dipahami, maka bagi orang yang berqurban (Shahhibul Qurban) dilarang mencukur rambut, bulu dan memotong kuku, sejak tanggal 1 Zulhijjah sampai waktu penyembeli han Qurban.
05. Orang yang qurban melebihi dari ketentuan jumlahnya se bagaimana dalam hadis Rasul. Tidak ada dalil baik Alquran maupun al-Hadis.
06. Menggilirkan nama qurban dalam keluarga.Qurban adalah atas nama Kepala Keluarga yang berqurban, karena suami atau kepala keluarga memiliki tanggung jawab terhadap keluarganya.Jika berqurban lebih dari satu,dibolehkan, un tuk pendidikan (littarbiyah) atas nama istri atau anaknya.
07. Memulai Takbir Idul Adha pada Subuh hari ‘Arafah (9 Zul hijjah),dan terakhir pada waktu setelah Asar pada 13 Zulhij jah.

Penutup
Umat Islam memiliki konsep yang jitu dalam menghadapi segala situasi dan kondisi kehidupan yang tidak menentu, sebab umat Islam yakin semua yang terjadi di dunia ini, pasti atas izin Allah swt, dengan demikian maka Allah swt, tidak akan memberikan kepada hamba-Nya sesuatu yang tidak mampu dipikulnya. Segala ujian akan diberikan kepada umat Islam untuk menyeleksi siapa yang iman  dan amal salihnya yang terbaik, tentu diberikan sesuatu yang terbaik juga kepada hamba-Nya itu. Wallahu a’lam bissawab.

BIBLIOGRAFI

Al-Imam al-Hafiz Muhammad bin ‘Isa bin Saurah at-Tirmiziy, Sunan at-Tirmiziy, ma’a Ahkami al-Al-Baniy, ar-Riyadh: Maktabah al-Ma’arif  lin-Nasyr wa at-Tauzi’, tt
Imam al-Bukhari, Sahih al-Bukhari, Beirut : Dar al-Fikr, 1401 H/1981 M.
Imam Muslim,Sahih Muslim,Beirut:Dar al-Fikr,1414H/1993 M.
Imam Abu Dawud, Sunan Abi Dawud, Beirut : Dar al-Fikr, 1415 H/1994 H.
Imam at-Tirmizi, Sunan at-Trimizi, Beirut : Dar al-Fikr, 1415 H/1994 H.
Imam An-Nasa’i, Sunan as-Nasa’i. Beirut : Dar al-Fikr, 1415 H/1995 H.
Imam Ibn Majah, Sunan Ibn Majah, Beirut : Dar al-Fikr, 1415 H/1994 H.
Imam Malik, Muwatta’, Beirut: Dar al-Fikr, 1409 H/1989 M.
Imam Ahmad, Musnad Ahmad ibn Hanbal, Kairo : Dar al-Hadis: 1416 H/1996 M.
Imam ad-Darimi, Sunan ad-Darimi. Beirut : Dar al-Fikr, T.Th.
Imam asy-Syafi’i, Al-Umm. Kairo : Dar al-Ma’rifah, T.Th.
Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Himpunan Putusan Tarjih Muhammadiyah, Yogyakarta : Suara Muhammadiyah, Nopember 2011.
Mausu’ah al-Hadis asy-Syarif al-Kutub as-Sittah, Dar as-Salam lin-Nasyr wa at-Tuzi’, al-Mamlakah al-‘Arabiyah as-Su’udiyah, Riyad, 2000.
Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Tuntunan ‘Idain da Qurban, Yogyakarta: Suara Muhammadiyah, 2014.
Tim Fatwa Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah, tahun 2010.

Penutup
Umat Islam memiliki konsep yang jitu dalam menghadapi segala situasi dan kondisi kehidupan yang tidak menentu, sebab umat Islam yakin semua yang terjadi di dunia ini, pasti atas izin Allah swt, dengan demikian maka Allah swt, tidak akan memberikan kepada hamba-Nya sesuatu yang tidak mampu dipikulnya. Segala ujian akan diberikan kepada umat Islam untuk menyeleksi siapa yang iman  dan amal salihnya yang terbaik, tentu diberikan sesuatu yang terbaik juga kepada hamba-Nya itu.

Wallahu a’lam bissawab. (Selesai)
Dikirim dari Galaxy saya
BalasTeruskan

Bagikan ini:

  • Klik untuk membagikan di Facebook(Membuka di jendela yang baru) Facebook
  • Klik untuk berbagi di WhatsApp(Membuka di jendela yang baru) WhatsApp
  • Klik untuk berbagi di Telegram(Membuka di jendela yang baru) Telegram
  • Klik untuk mengirimkan email tautan ke teman(Membuka di jendela yang baru) Surat elektronik
  • Klik untuk berbagi di Linkedln(Membuka di jendela yang baru) LinkedIn
  • Klik untuk mencetak(Membuka di jendela yang baru) Cetak
Tags: kurbantarjih dan tajdid
Previous Post

Sastra : Menikmati Sajak-sajak Pendek Porman Wilson Manalu

Next Post

Dubes Thailand untuk Indonesia Berharap PCIM Thailand Menjadi Uswatun Hasanah

Next Post
Dubes Thailand untuk Indonesia Berharap PCIM Thailand Menjadi Uswatun Hasanah

Dubes Thailand untuk Indonesia Berharap PCIM Thailand Menjadi Uswatun Hasanah

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  • Beranda
  • Kabar
  • Literasi
  • Kolom
  • Kesehatan
  • Muktamar
  • Pendidikan
  • Redaksi
Call us: +1 234 JEG THEME

© 2025 JNews - Premium WordPress news & magazine theme by Jegtheme.

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Kabar
    • Persyarikatan
    • Peristiwa
    • Ekonomi
    • Info LazisMu
    • InfoMU tv
  • Literasi
    • Kampus
    • Tarjih
    • Taman Pustaka
    • Jelajah Bumi Para Rasul
    • Majelis Pustaka & Informasi
    • Taman Pustaka
  • Kolom
    • Khutbah
    • Opini
  • Kesehatan
    • Lingkungan
    • Halal Center
  • Muktamar
    • Muktamar 48
    • Road To Muktamar 49
  • Pendidikan
    • umsu
    • Sekolah
  • Redaksi

© 2025 JNews - Premium WordPress news & magazine theme by Jegtheme.