Home / Pendidikan / Ketua PP Muhammadiyah Buka Bimbingan Teknis Guru Muhammadiyah Sumatera Utara

Ketua PP Muhammadiyah Buka Bimbingan Teknis Guru Muhammadiyah Sumatera Utara

Ketua PP Muhammadiyah Buka Bimbingan Teknis Guru Muhammadiyah Sumatera Utara

  • Pelatihan Membuka Pintu Masadepan Pendidikan Muhammadiyah
  • 265 Sekolah Muhammadiyah Sumut Butuh Sentuhan

INFOMU.CO | Medan –   Ketua PP Muhammadiyah Prof.Dadang Kahmad membuka secara resmi  kegiatan Bimbingan Teknis  Pembelajaran Mendalam (PM), Koding dan Kecerdasan Artifisial (KKA), Penguatan Pendidikan Karakter bagi guru-guru sekolah Muhammadiyah di Sumatera Utara. Bimbingan teknis berlangsung di Polonia Hotel Medan, Rabu (1/10). Kegiatan akan berlangsung 1- 5 Oktober diikuti sebanyak 200 peserta.

Pelaksanaan bimbingan teknis ini dilakukan Majelis Dikdasmen PNF bekerjasama dengan Direktur Jendral Pendidikan Dasar dan Menengan (Dikdasmen) dalam upaya untuk penguatan kompetensi guru dalam melaksanakan kurikulum belajar yang diharapkan. Hadir pada pembukaan acara bimbingan teknis itu, Bendahara Majelis Dikdasmen PP Muhammadiyah Prof. Dr. Herwina Bahar, Wakil Ketua PWM Sumatera Utara Dr. Basir Hasibuan, Ketua Majelis Dikdasmen PWM Sumut Dr. Aswin Bancin dan narasumber yang berasal dari berbagai daerah yang memiliki sekolah unggulan.

Dr, Aswin Bancin pada laporan kegiatan bimbingan teknis itu, mengatakan, kegiatan bimbingan teknis merupakan rangkaian dari beberapa program sebelumnya seperti Suspim, Diksuspula dll.  Pelatihan diikuti sebanyak 200 guru yangb terdiri dari 100 guru SD, 62 guru SMP dan 38 guru SMA/SMK. Diharapkan dengan bimbingan teknis ini selain untuk penguatan nilai Al-Islam dan Kemuhammadiyahan, juga untuk meningkatkan pemahaman terhadap pembelajaran mendalam, pengembangan kompetensi guru.

Ketua PP Muhammadiyah, Prof. Dadang Kahmad  dalam sambutan pembukaan bimbingan teknis itu mengatakan, hari ini, saya tidak hanya sekadar membuka suatu pelatihan. Tapi membuka pintu masa depan bagi pendidikan Muhammadiyah yang lebih mendalam, lebih cerdas, dan lebih berkarakter.

Kata Prof. Dadang, saat ini kita hidup di zaman yang bergerak cepat dengan kecepatan yang luar biasa. Kalau dahulu perubahan
itu terjadi seratus tahun sekali, sekarang perubahan hampir setiap hari. ” Teknologi berkembang luar biasa, algoritma menjadi dasar
manusia bekerja, kecerdasan buatan merambah ruang-ruang kehidupan di berbagai aspek. Maka siapa cepat pasti dapat, lalai ketinggalan,” tegas Dadang Kahmad.

Maka saat ini pertanyaan yang diajukan bagi guru Muhammadiyah bukan lagi: “Apakah kita siap?” Tetapi: “Apakah kita mampu memimpin di depan. ? Dadang Kahmad menjelaskan,  kenapa saya bertanya seperti itu, karena Muhammadiyah sejak lahirnya tidak pernah menjadi pengekor zaman. Muhammadiyah selalu ada di depan sebagai pelopor dan pembentuk zaman, pelopor dalam berbagai inovasi, pelopor inovasi dalam bidang Pendidikan dan bidang Kesehatan. Dan pada hari ini, melalui bimbingan teknis ini, kita menegaskan kembali peran itu, merebut kembali kepeloporan, yaitu kepeloporan dalam pembelajaran di sekolah sekolah Muhammadiyah.

Tiga Pilar Penting

Ketua PP Muhammadiyah itu selanjutnya menjelaskan terkait dengan tiga pilar penting terkait dengan bimbingan teknis. Pertama, Pembelajaran Mendalam atau  (Deep Learning), bukan hanya dalam konteks teknologi, tetapi juga dalam pendekatan pedagogis yang
menumbuhkan daya nalar, kreativitas, dan pemahaman esensial. Guru Muhammadiyah harus mampu membawa peserta didik
melampaui hafalan menuju pemaknaan, dari sekedar tahu menjadi mampu berpikir dan bertindak.

Pilar kedua, Koding dan Kecerdasan Artifisial, sebagai wujud kesiapan kita menghadapi era revolusi industri 4.0 dan 5.0. Di tengah dunia yang semakin terdigitalisasi, guru Muhammadiyah tidak cukup hanya menjadi pengajar, tetapi harus menjadi pengarah ke masa depan
digitalisasi yang beretika, berkeadaban, dan berkepribadian. Dan Pilar ketiga, Penguatan Pendidikan Karakter, sebagai fondasi utama agar
generasi kita tumbuh dengan akhlak mulia, integritas, dan semangat kebermanfaatan. Teknologi tanpa karakter adalah pisau bermata dua. Maka, pendidikan Muhammadiyah harus menanamkan nilai-nilai tauhid, kejujuran, tanggung jawab, dan cinta kemanusiaan, kata Dadang Dahmad.

Terkait dengan teknologi informasi yang demikian cepat, Dadang Kahmad menegaskan bahwa, kita tidak sedang bersaing dengan teknologi. Tetapi kita sedang memimpin arah penggunaannya. Kita tidak sekadar menguasai koding, tetapi menanamkan hikmah di balik setiap baris algoritma. Artinya, ” Kita tidak hanya membangun sekolah, tetapi membangun harapan, membangun karakter, dan membangun masa depan,” kata Dadang.

Sekolah Muhammadiyah Butuh Sentuhan

Sementara itu, Wakil Ketua PW Muhammadiyah Sumatera Utara, Dr. Basir Hasibuan MPd , perkembangan sekolah Muhammadiyah di Sumatera Utara masih dalam proses untuk menjadi lebih baik. ” Kita tak pernah putus asa untuk terus membangun dan berkembang lebih baik. Berbagai upaya terus dilakukan dengan aksi-aksi yang sangat keras oleh Majelis Dikdasmen PNF.,” kata Basir. Wakil Ketua PW Muhammadiyah yang juga Korbid Dikdasmen itu, menyebut, 265 sekolah Muhammadiyah yang ada di Sumatera Utara butuh sentuhan.

Basir Hasibuan juga mengatakan, banyak sekolah Muhammadiyah yang butuh revitalisasi, khususnya dalam menghadapi Muktamar. Kita berharap dengan revitalisasi yang sudah dan akan dilakukan dapat mengubat wajah sekolah-sekolah Muhammdiyah menjadi lebih baik, kata Basir.

Pada pembukaan bimbingan teknis untuk guru sekolah Muhamamdiyah itu, hadir Bendahara Majelis Dikdasmen PNF PP Muhammadiyah, Prof. Dr, Herwina Bahar yang menyampaikan program-program strategis Majelis Dikdasmen PNF termasuk program membangan SDM sekolah-sekolah Muhammadiyah.( Syaifulh)

 

Tag:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *