• Beranda
  • Kabar
    • Persyarikatan
    • Peristiwa
    • Ekonomi
    • Info LazisMu
    • InfoMU tv
  • Literasi
    • Kampus
    • Tarjih
    • Taman Pustaka
    • Jelajah Bumi Para Rasul
    • Majelis Pustaka & Informasi
    • Taman Pustaka
  • Kolom
    • Khutbah
    • Opini
  • Kesehatan
    • Lingkungan
    • Halal Center
  • Muktamar
    • Muktamar 48
    • Road To Muktamar 49
  • Pendidikan
    • umsu
    • Sekolah
  • Redaksi
Infomu
  • Beranda
  • Kabar
    • Persyarikatan
    • Peristiwa
    • Ekonomi
    • Info LazisMu
    • InfoMU tv
  • Literasi
    • Kampus
    • Tarjih
    • Taman Pustaka
    • Jelajah Bumi Para Rasul
    • Majelis Pustaka & Informasi
    • Taman Pustaka
  • Kolom
    • Khutbah
    • Opini
  • Kesehatan
    • Lingkungan
    • Halal Center
  • Muktamar
    • Muktamar 48
    • Road To Muktamar 49
  • Pendidikan
    • umsu
    • Sekolah
  • Redaksi
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Kabar
    • Persyarikatan
    • Peristiwa
    • Ekonomi
    • Info LazisMu
    • InfoMU tv
  • Literasi
    • Kampus
    • Tarjih
    • Taman Pustaka
    • Jelajah Bumi Para Rasul
    • Majelis Pustaka & Informasi
    • Taman Pustaka
  • Kolom
    • Khutbah
    • Opini
  • Kesehatan
    • Lingkungan
    • Halal Center
  • Muktamar
    • Muktamar 48
    • Road To Muktamar 49
  • Pendidikan
    • umsu
    • Sekolah
  • Redaksi
No Result
View All Result
Infomu
No Result
View All Result
Indonesia Tak Miliki Politik Kebudayaan

Indonesia Tak Miliki Politik Kebudayaan

Syaiful Hadi by Syaiful Hadi
12 Mei 2023
in Seni dan Budaya
0

Surakarta, InfoMu.co – Salah satu problem kebangsaan yang terjadi saat ini adalah ketika nilai – nilai keindonesian tidak dijadikan paradigma dalam membangun politik kebudayaan–sehingga berdampak terhadap produk – produk legacy yang selama ini diciptakan oleh pemerintah yang jauh dari nun harapan. Untuk itu diperlukan penguatan diberbagai sektor kehidupan agar tidak meninggalkan budaya keindonesiaan dalam kebijakan politik pembangunan nasional.

Demikianlah konklusi hasil acara halal bi halal virtual dan tausyiah budaya yang diselenggarakan oleh para alumni aktifis pers mahasiswa Pabelan Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) hari ini Kamis (11/05/2023) secara virtual. Dengan menampilkan dua narasumber budayawan, diantaranya Kun Prastowo dari Surakarta dan Irawan Djoko Nugroho (Yayasan Suluh Nuswantara Bakti) dari Jakarta.

Lebih jauh, Irawan menegaskan, perspetif budaya tak bisa dipahami hanya sekedar seni dan tarian – tarian semata. Namun lebih dari itu, budaya adalah cipta, rasa dan karsa yang diterjemahkan dalam bentuk paradigma berbudaya diberbagai bidang kehidupan baik ekonomi, politik, sosial, pertahanan keamanan dan lain – lain.

“Sayangnya dalam segala kebijakan pembangunan nasional pemerintah tidak jelas arahnya dalam mendukung politik kebudayaan. Sementara bangsa – bangsa lain maju dan berkembang tanpa menanggalkan budaya, seperti Jepang, Korea dan China,” ujar Irawan yang selama ini dikenal sebagai penulis Buku Majapahit.

Senada dengan Irawan, Kun Prastowo menguatkan, agar diperlukan inovasi, kreatifitas dalam literasi budaya kepada generasi muda. Di era digitalisasi adalah kesempatan emas untuk memperkenalkan berbagai budaya yang dibungkus dalam bentuk kearifan lokal. Sehingga kedepan menjadikan daya tarik bagi generasi muda untuk belajar tentang budaya dan nilai – nilai keindonesiaan.

Hal ini sangat penting dan mendesak, karena pelajaran budaya itu untuk membentuk etik dan etika manusia agar memiliki karakter diri yang baik. ” Saya berharap dengan banyak pemimpin – pemimpin yang cerdas dan berintegritas yang tinggi bisa memikirkan itu dalam politik kebudayaan,”ucap Kun Prastowo.

Sebagai penutup, Agus Yuliawan sebagai host moderator, menyimpulkan, bahwa semua itu harus segera diakhiri. Politik kebudayaan yang menjadikan anak bangsa tidak lagi menjadi inlander harus digalakkan. Departemen Kebudayaan dan Pendidikan yang pada saat ini memiliki agenda menghadirkan film-film pendek dengan membiayai proposal yang diajukan kepadanya, seharusnya menjadi garda terdepan dalam menghadirkan film yang lebih baik, lebih menginspirasi dan tidak terjebak menghadirkan film-film inlander.

Karena itu pemerintah dan seluruh anak bangsa, perlu duduk bersama untuk mengemas kebudayaan yang memuliakan kehidupan bernegara dan mampu menghadirkan bangsa yang modern, martabatif dan maju, serta bukan terus menjadi inlander. (Riz-SM)

Bagikan ini:

  • Klik untuk membagikan di Facebook(Membuka di jendela yang baru) Facebook
  • Klik untuk berbagi di WhatsApp(Membuka di jendela yang baru) WhatsApp
  • Klik untuk berbagi di Telegram(Membuka di jendela yang baru) Telegram
  • Klik untuk mengirimkan email tautan ke teman(Membuka di jendela yang baru) Surat elektronik
  • Klik untuk berbagi di Linkedln(Membuka di jendela yang baru) LinkedIn
  • Klik untuk mencetak(Membuka di jendela yang baru) Cetak
Previous Post

NasDem Banda Aceh, Daftarkan 30 Bacaleg ke KIP di Iringi Konvoi Becak dan Sepeda Motor

Next Post

Alquran Membawa Umat Islam Unggul Jika Ayat-ayatnya Dimaknai dengan Pendekatan Kreatif

Next Post
Alquran Membawa Umat Islam Unggul Jika Ayat-ayatnya Dimaknai dengan Pendekatan Kreatif

Alquran Membawa Umat Islam Unggul Jika Ayat-ayatnya Dimaknai dengan Pendekatan Kreatif

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  • Beranda
  • Kabar
  • Literasi
  • Kolom
  • Kesehatan
  • Muktamar
  • Pendidikan
  • Redaksi
Call us: +1 234 JEG THEME

© 2025 JNews - Premium WordPress news & magazine theme by Jegtheme.

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Kabar
    • Persyarikatan
    • Peristiwa
    • Ekonomi
    • Info LazisMu
    • InfoMU tv
  • Literasi
    • Kampus
    • Tarjih
    • Taman Pustaka
    • Jelajah Bumi Para Rasul
    • Majelis Pustaka & Informasi
    • Taman Pustaka
  • Kolom
    • Khutbah
    • Opini
  • Kesehatan
    • Lingkungan
    • Halal Center
  • Muktamar
    • Muktamar 48
    • Road To Muktamar 49
  • Pendidikan
    • umsu
    • Sekolah
  • Redaksi

© 2025 JNews - Premium WordPress news & magazine theme by Jegtheme.