• Beranda
  • Kabar
    • Persyarikatan
    • Peristiwa
    • Ekonomi
    • Info LazisMu
    • InfoMU tv
  • Literasi
    • Kampus
    • Tarjih
    • Taman Pustaka
    • Jelajah Bumi Para Rasul
    • Majelis Pustaka & Informasi
    • Taman Pustaka
  • Kolom
    • Khutbah
    • Opini
  • Kesehatan
    • Lingkungan
    • Halal Center
  • Muktamar
    • Muktamar 48
    • Road To Muktamar 49
  • Pendidikan
    • umsu
    • Sekolah
  • Redaksi
Infomu
  • Beranda
  • Kabar
    • Persyarikatan
    • Peristiwa
    • Ekonomi
    • Info LazisMu
    • InfoMU tv
  • Literasi
    • Kampus
    • Tarjih
    • Taman Pustaka
    • Jelajah Bumi Para Rasul
    • Majelis Pustaka & Informasi
    • Taman Pustaka
  • Kolom
    • Khutbah
    • Opini
  • Kesehatan
    • Lingkungan
    • Halal Center
  • Muktamar
    • Muktamar 48
    • Road To Muktamar 49
  • Pendidikan
    • umsu
    • Sekolah
  • Redaksi
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Kabar
    • Persyarikatan
    • Peristiwa
    • Ekonomi
    • Info LazisMu
    • InfoMU tv
  • Literasi
    • Kampus
    • Tarjih
    • Taman Pustaka
    • Jelajah Bumi Para Rasul
    • Majelis Pustaka & Informasi
    • Taman Pustaka
  • Kolom
    • Khutbah
    • Opini
  • Kesehatan
    • Lingkungan
    • Halal Center
  • Muktamar
    • Muktamar 48
    • Road To Muktamar 49
  • Pendidikan
    • umsu
    • Sekolah
  • Redaksi
No Result
View All Result
Infomu
No Result
View All Result
Memerihatinkan, Kasus Stunting di Sumatera Utara Masih Tinggi

Indonesia Masih Hadapi Kendala Menangani Kasus Stunting

Syaiful Hadi by Syaiful Hadi
6 April 2022
in Kesehatan
86

Jakarta, InfoMu.co – Menteri Kesehatan Republik Indonesia Budi Gunadi Sadikin mengungkap kendala utama mengatasi stunting di Indonesia adalah perihal eksekusi. Menurut Budi, program dan regulasi yang ada sudah relevan untuk mengatasi kasus malnutrisi pada anak tersebut.

Anak-anak mulai dari enam bulan ke atas, sudah perlu diberikan protein hewani dalam MPASI-nya. Selain itu, jika ada tanda-tanda atau gejala yang mengkhawatirkan, segera bawa anak ke layanan kesehatan agar bisa cepat diintervensi masalahnya.

“Ingat dikasih telur, susu, kalau sakit kirim ke puskesmas, dipastikan dokternya ada dan dibayar. Kalau stunting dikirim ke rumah sakit, dibayar BPJS. Karena terlalu banyak program saya rasa tkdak fokus, kita sudah banyak peraturan, regulasi tinggal masalahnya di eksekusi,” kata Menkes Budi dalam acara bersama Tentang Anak, Selasa (5/4/2022).

Budi menekankan perlunya pencegahan stunting, terlebih Indonesia akan mencapai puncak bonus demografi pada 2030. Hal ini mengartikan bahwa populasi usia muda, porsinya akan lebih banyak dibandingkan yang lebih tua.

Setelah itu, angkanya akan turun, dan populasi usia lebih tua yang kalah produktif akan menjadi lebih banyak. Hal yang dikhawatirkan adalah apakah generasi penerus bangsa atau anak-anak saat ini dalam kondisi yang sehat dan kuat.

Jika tidak, maka alih-alih menjadi bonus demografi, melainkan justru bencana demografi. Karenanya, Budi mengingatkan agar para orang tua semakin sadar terkait tumbuh kembang anak.

Apalagi kondisi stunting bisa menurunkan 30 persen kemampuan IQ. Prevalesi anak stunting saat ini di Indonesia mencapai 24 persen. Artinya, satu dari empat anak yang lahir di Indonesia mengalami stunting. Penting melakukan skrining untuk mengetahui sekaligus menanganinya lebih cepat.

Pemerintah menargetkan untuk menurunkan angka stunting sampai 14 persen di 2024. Untuk mencapai target itu membutuhkan penurunan sekitar 3-3,5 persen per tahun.

Hal itu diakui Budi bukan pekerjaan mudah. Dia melihat bahwa ibu dan anak harus sama-sama diintervensi terkait pencegahan dini. Selain itu, edukasi kepada para ibu muda juga menjadi perhatian yang semakin penting. Kampanye gencar dan menarik semakin diperlukan sampai edukasi ini dipahami dan diterapkan.

“Harus kasih makan protein hewani, jangan terjadi infeksi gizi, kita juga sudah siapkan tatalaksana bagaimana kalau haris diperbaiki, mesti ke puskesmas, dokternya siap. Kalau sidaj stunting, mana yang dibawa ke RS, dokternya seperti apa,” tambah Budi.

Bagikan ini:

  • Klik untuk membagikan di Facebook(Membuka di jendela yang baru) Facebook
  • Klik untuk berbagi di WhatsApp(Membuka di jendela yang baru) WhatsApp
  • Klik untuk berbagi di Telegram(Membuka di jendela yang baru) Telegram
  • Klik untuk mengirimkan email tautan ke teman(Membuka di jendela yang baru) Surat elektronik
  • Klik untuk berbagi di Linkedln(Membuka di jendela yang baru) LinkedIn
  • Klik untuk mencetak(Membuka di jendela yang baru) Cetak
Tags: bonus demografieksekusistunting
Previous Post

Daftar Negara Bebas Visa Kunjungan dan Visa Wisata

Next Post

Perubahan Kurikulum Bawa Banyak Persoalan, Harus Dievaluasi Menyeluruh

Next Post
Perubahan Kurikulum Bawa Banyak Persoalan, Harus Dievaluasi Menyeluruh

Perubahan Kurikulum Bawa Banyak Persoalan, Harus Dievaluasi Menyeluruh

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  • Beranda
  • Kabar
  • Literasi
  • Kolom
  • Kesehatan
  • Muktamar
  • Pendidikan
  • Redaksi
Call us: +1 234 JEG THEME

© 2025 JNews - Premium WordPress news & magazine theme by Jegtheme.

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Kabar
    • Persyarikatan
    • Peristiwa
    • Ekonomi
    • Info LazisMu
    • InfoMU tv
  • Literasi
    • Kampus
    • Tarjih
    • Taman Pustaka
    • Jelajah Bumi Para Rasul
    • Majelis Pustaka & Informasi
    • Taman Pustaka
  • Kolom
    • Khutbah
    • Opini
  • Kesehatan
    • Lingkungan
    • Halal Center
  • Muktamar
    • Muktamar 48
    • Road To Muktamar 49
  • Pendidikan
    • umsu
    • Sekolah
  • Redaksi

© 2025 JNews - Premium WordPress news & magazine theme by Jegtheme.