Medan, InfoMu.co – Memperdalam ideologi Muhammadiyah PK IMM FEB UMSU gelar nonton bareng dan bedah film Sang Pencerah dengan tetap mematuhi protokol kesehatan, Senin (26/7/2021). Kegiatan dengan mungusung tema “Meneladani Perjuangan dan Kehidupan K.H Ahmad Dahlan serta Bangkitkan Loyalitas dan Integritas dalam Bermuhammadiyahl” itu diharapkan para kader muda dapat mereaktualisasikan nilai Muhammadiyah dengan meneladani sang pendiri melalui film Sang Pencerah.
Pada acara pembukaan kegiatan tersebut yang merupakan kegiatan Follow Up III Darul Arqam Dasar turut hadir perwakilan Instruktur IMM Kota Medan, Agus Hendra Lubis, Alumni/Senior PK IMM FEB UMSU, Marini Andini Rangkuti, dan tamu undangan.
Dalam pembukaan ketua panita Rais Prayogo melaporkan alasan kepanitian mengangkat tema tersebut karena ini adalah langkah awal untuk meningkatkan kecintaan terhadap Muhammadiyah lewat film. “Tema yang kami angkat sebagai wujud langkah awal menanamkan pemahaman dan kecintaan terhadap Muhammadiyah dengan meneladani karakter K.H Ahmad Dahlan selaku pendiri.” kata Rais
Selain itu Ketua Umum IMM FEB UMSU Adam Chairivo mengatakan dalam sambutanya agar para peserta dapat mengikuti acara dengan baik dan mampu mengikuti jejak baik K.H Ahamd Dahlan. “Besar harapan saya agar para peserta dapat mengikuti kegiatan dengan baik dan merangkum isi film untuk dijadikan pelajaran dan renungan dikehidupan berorganisasi. Harapan juga agar peserta dapat menjadi regenerasi penerus stampuk kepemimpinan Muhammadiyah dengan gerakan dakwah berbasis kebarahuan dan Wasathiyah”. Jelas Adam.
Setelah pembukaan, langsung masuk pada acara nonton bareng dan dilanjutkan pemaparan dari Muhammad Iqbal Rijali Sembiring, S.H. (Sekretaris Umum Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah Kota Medan) yang menjelas tentang Muhammadiyah dan tauladan pendirinya.
“Kader IMM harus meneladani sosok K.H Ahmad Dahlan sebagai pendiri Muhammadiyah dengan 5 ciri yaitu kader harus, Mandiri, berkomitmen, Harus memiliki nilai keimanan yang tinggi, kepekaan terhadap sosial dan memiliki rasa nilai nasionalisme.” Jelas Iqbal
Dalam sesi tanya jawab ada salah satu peserta bertanya tentang bagaimana Ahmad Dahlan dalam menghadapi atas tuduhan dirinya seorang kafir karena gerakan dakwahnya yang dinilai berbeda oleh masyarakat.
“Bagaimana cara KH Ahmad Dahlan saat menghadapi orang-orang yang menganggap beliau dan kumpulannya itu adalah orang kafir?”, tanya salah satu peserta
Jawab Iqbal, “ Dahlan menghadapinya dengan sabar, karena pemahaman yang beliau berikan dengan tatap muka, dengan cara yang sederhana namun masuk kedalam hati dan logika. Muhammadiyah tidak pernah mengajarkan kita untuk menjadi pendendam, dan tidak pernah mengajarkan bahwa kejahatan dibalas dengan kejahatan.
Selanjutntya setelah materi selesai, peserta acara Follow Up III Darul Arqam Dasar yang pada dasarnya kader baru dibai’at oleh instruktur IMM KOTA MEDAN yang diwakili oleh IMMawati Asri. (Adam Chairivo)
