Sinunukan, InfoMu.co – Hari jumat merupakan hari pekan di desa Sinunukan II, Kecamatan Sinunukan, Kabupaten Mandailing Natal, Propinsi Sumatera Utara. Seperti biasanya pedagang mulai mendatangi pasar ini sebelum waktunya shalat jum’at, sebagian besar para pedagang biasanya melaksanakan sshala Jum’at di desa ini.
Meskipun sebagian pedagang lainnya ada yang sampai sesudah shalat Jum’at ketempat ini. Setelah shalat jum’at dan makan siang, disitulah para pedagang kemudian mengelarkan barang jualannya. Seperti pakaian, sayur-sayuran, makan-makanan, mainan anak-anak dan lain-lain sebagainya. Mereka mulai berdangang sampai malam hari.
Namun tadi malam (5/11) pantauan InfoMu.co ke lapangan pasar ini pengunjungnya sepi, tidak seperti malam pasar pada minggu sebelumnya. Meskipun beberapa harga kebutuhan pangan sebagian menurun. Seperti cabai disebutkan oleh pedagang, pada minggu sebelumnya harganya mencapai Rp 55.000, namun pada malam ini harganya turun menjadi 45.000.
Menurut pedagang tersebut salah satu penyebab sepinya pengunjung pasar adalah curah hujan yang sangat panjang, yang menyebabkan jalan di desa ini sangat sulit untuk dilalui.
Salah satu pengunjung pasar yang bernama ibuk Suwitini mengatakan ‘’ pengunjung pasar sepi bukan pada malam ini saja, melainkan setiap musim hujan turun pasar ini kerap sepi pengunjung, dengan alasan medan jalan yang sangat sulit untuk dilewati, meskipun desa ini dibilang cukup luas apabila dibandingkan dengan desa-desa lain yang ada di kabupaten Mandailing Natal. Karena desa ini belum dimekarkan seperti desa tetangganya.
Desa Sinunukan terdiri dari 3 blok, dan beberapa kepala dusun dan RT. Dari luasnya desa Sinunukan II ini, sedikitpun belum tersentuh aspal sama sekali. Dan ia juga menjelaskan meskipun disini ada pasar, disini tidak ada angkutan baik roda 4, 3, dan 2. Masyarakat setempat biasanya berkunjung kepasar mengendarai sepeda motor pribadi’’.
Dari sepinya pengunjung pasar, banyak pedagang yang mengeluh, karena barang dagangan mereka tidak habis terjual. Mereka mengaku mengalami kerugian karena timbangan barang akan susut pada besok harinya. Seperti cabai, sayur-sayuran, buah-buahan, dan lain lain sebagainya. Dan merekaka berharap semoga musim hujan ini cepat berlalu. (Muhammad Alwansyah)