Heboh Keracunan MBG, Kantin Sekolah Muhammadiyah Ini Patut Jadi Teladan
INFOMU.CO | Jakarta – Guru Besar Departemen Manajemen FEB UGM, Prof. Dr. R. Agus Sartono, M.B.A., menilai pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) akan lebih efektif bila diserahkan langsung kepada kantin sekolah. “Kantin sekolah sudah memiliki sistem dan kedekatan langsung dengan siswa. Ini lebih efisien daripada pihak luar,” ujarnya dalam suatu kesempatan kepada media.
Dengan anggaran Rp15 ribu per siswa, total kebutuhan dana MBG bisa mencapai Rp247,95 triliun—lebih besar dari dana desa tahun 2025 yang sebesar Rp71 triliun. Menurutnya, dana sebesar itu berpotensi menggerakkan ekonomi daerah bila dikelola dengan baik melalui sekolah.
Kesiapan itu sudah terbukti di banyak sekolah Muhammadiyah. Jauh sebelum program MBG diluncurkan pemerintah, sekolah-sekolah Muhammadiyah telah lebih dulu membangun kantin sehat yang dikelola secara profesional. Salah satu contohnya di Perguruan Muhammadiyah 4 Jakarta Timur. Sudah 15 tahun kantin ini melayani makanan bergizi untuk ratusan siswa setiap hari.
Sejak berdiri pada 2010, kantin sehat di sekolah ini melayani kebutuhan makan siang sekitar 615 siswa setiap hari. Aktivitas memasak dimulai sejak pukul 06.00 WIB, dan makanan disajikan sekitar pukul 10.30 WIB dengan bahan-bahan segar yang diolah langsung di dapur sekolah.
Menurut penanggung jawab kantin, Titin Supriyatin, seluruh proses pengolahan dilakukan sesuai standar kebersihan. “Bahan makanan selalu segar dan diolah pagi itu juga. Kami jaga higienitas dari awal sampai penyajian,” ujarnya. Ia menambahkan, proses masak dilakukan terpisah antara bahan mentah dan matang untuk memastikan makanan tetap higienis.
Sistem prasmanan diterapkan agar siswa, guru, dan warga sekolah bisa memilih menu sesuai kebutuhan. Sajian ditata dengan rapi agar menarik dan memudahkan pengambilan.

Ahli gizi masyarakat, dr. Tan Shot Yen, juga berpandangan serupa. Ia menilai pemerintah sebaiknya memberdayakan kantin sekolah sebagai pusat penyedia makanan bergizi. Menurutnya, jika sekolah belum memiliki kantin, perlu ada dukungan untuk membangunnya agar bisa menjadi sarana edukasi gizi sekaligus menciptakan lapangan kerja di lingkungan sekitar.
Pengalaman panjang dan manajemen yang tertata telah membuktikan bahwa kantin sekolah Muhammadiyah siap mendukung pelaksanaan MBG secara mandiri, sehat, dan berkelanjutan. (jakartamu)

