Hari Lingkungan Hidup dan Pentingnya Menjaganya
Oleh : Muhammad Al-Qomari
Setiap tanggal 5 Juni, seluruh dunia memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia (World Environment Day). Peringatan ini menjadi momentum penting yang digagas oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) sejak tahun 1972 untuk meningkatkan kesadaran global terhadap isu-isu lingkungan serta mendorong tindakan nyata dalam menjaga kelestarian bumi. Dalam era modern yang dipenuhi oleh kemajuan teknologi dan industrialisasi, Hari Lingkungan Hidup menjadi pengingat kuat bahwa kemajuan tersebut tidak boleh mengorbankan keberlangsungan lingkungan yang menopang kehidupan seluruh makhluk di planet ini.
Sejarah Hari Lingkungan Hidup Sedunia
Hari Lingkungan Hidup Sedunia (World Environment Day) pertama kali diperingati pada tanggal 5 Juni 1974. Peringatan ini lahir dari kesadaran global akan semakin seriusnya permasalahan lingkungan yang dihadapi dunia pada awal dekade 1970-an. Pada masa itu, isu-isu seperti polusi udara dan air, penebangan hutan yang masif, limbah industri, serta kerusakan habitat alami mulai mendapatkan perhatian luas karena dampaknya yang merugikan kesehatan manusia dan kelangsungan hidup makhluk hidup di bumi.
Momentum penting yang menjadi cikal bakal Hari Lingkungan Hidup Sedunia terjadi pada tahun 1972 saat diselenggarakannya Konferensi Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang Lingkungan Manusia di Stockholm, Swedia. Konferensi ini menjadi pertemuan internasional pertama yang secara khusus membahas masalah lingkungan hidup dan menetapkan perlunya kerjasama global untuk melindungi planet ini. Para delegasi dari lebih 100 negara sepakat bahwa isu lingkungan bukan hanya tanggung jawab nasional, melainkan persoalan global yang memerlukan perhatian dan tindakan bersama.
Dari konferensi ini lahir keputusan untuk menetapkan sebuah hari khusus yang dapat menjadi momen untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dunia terhadap pentingnya lingkungan hidup. Pilihan tanggal 5 Juni sebagai Hari Lingkungan Hidup Sedunia bertujuan untuk mengingatkan semua pihak agar selalu menjaga bumi dan menggalakkan tindakan nyata demi keberlanjutan ekosistem.
Kondisi Lingkungan Hidup Saat Ini
Saat ini, kondisi lingkungan hidup di seluruh dunia menghadapi berbagai tantangan yang semakin kompleks dan mendesak. Aktivitas manusia yang semakin masif, mulai dari industrialisasi, urbanisasi, hingga eksploitasi sumber daya alam, memberikan dampak besar terhadap keseimbangan alam. Salah satu isu yang paling menonjol adalah perubahan iklim. Pemanasan global yang terjadi akibat peningkatan emisi gas rumah kaca menyebabkan suhu bumi terus meningkat, mengakibatkan cuaca ekstrem yang semakin sering terjadi, seperti banjir besar, kekeringan panjang, hingga gelombang panas yang membahayakan kehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya.
Selain itu, polusi udara dan air menjadi masalah serius yang memengaruhi kesehatan masyarakat dan ekosistem. Udara di banyak kota besar dipenuhi oleh asap kendaraan, pabrik, dan pembakaran sampah yang mengandung zat berbahaya. Sementara itu, sungai, danau, serta lautan tercemar oleh limbah industri, domestik, dan pertanian. Pencemaran ini tidak hanya merusak habitat alami, tetapi juga mengancam ketersediaan air bersih yang sangat dibutuhkan untuk kehidupan sehari-hari.
Deforestasi atau penebangan hutan secara besar-besaran juga menjadi ancaman besar bagi lingkungan. Hutan yang seharusnya menjadi paru-paru dunia dan rumah bagi berbagai flora dan fauna, kini terus berkurang luasnya akibat konversi lahan untuk pertanian, perkebunan, dan pemukiman. Hilangnya hutan ini tidak hanya menyebabkan punahnya banyak spesies, tetapi juga mempercepat perubahan iklim karena berkurangnya kemampuan bumi menyerap karbon.
Masalah lain yang tak kalah penting adalah pencemaran laut dan sampah plastik. Lautan yang luas menjadi tempat pembuangan limbah plastik yang sangat besar. Sampah plastik ini berbahaya bagi kehidupan biota laut yang bisa mengonsumsinya atau terjerat oleh serpihan plastik, sehingga mengganggu rantai makanan dan ekosistem laut.
Keanekaragaman hayati yang merupakan kekayaan alam yang tak ternilai juga mengalami penurunan drastis. Banyak spesies yang menghadapi risiko kepunahan akibat kerusakan habitat, perburuan liar, dan polusi. Hilangnya keanekaragaman hayati ini tidak hanya merugikan alam, tetapi juga manusia, karena ekosistem yang seimbang sangat penting untuk menunjang kehidupan.
Meski begitu, di tengah berbagai tantangan ini, banyak upaya dilakukan oleh pemerintah, organisasi, dan masyarakat di seluruh dunia. Kebijakan pengurangan emisi karbon mulai diterapkan, kampanye pengurangan plastik sekali pakai semakin masif, program reboisasi digalakkan, dan pengelolaan limbah mulai diperbaiki. Kesadaran masyarakat pun perlahan meningkat untuk lebih menjaga dan melestarikan lingkungan.
Namun, keberhasilan menjaga kelestarian lingkungan tidak bisa hanya mengandalkan satu pihak saja. Dibutuhkan kerja sama dari semua elemen masyarakat — pemerintah, sektor swasta, komunitas, hingga individu — untuk mengambil tindakan nyata. Dengan demikian, kita dapat berharap bumi ini tetap menjadi tempat yang layak huni, tidak hanya untuk kita hari ini, tetapi juga untuk generasi mendatang.
Mengapa Menjaga Lingkungan Itu Penting?
Menjaga lingkungan hidup adalah hal yang sangat penting bagi kelangsungan hidup manusia dan makhluk lainnya di bumi. Lingkungan bukan hanya sekadar latar belakang tempat kita tinggal, tetapi merupakan sistem yang kompleks dan saling terkait yang menyediakan segala kebutuhan dasar manusia, seperti udara yang bersih, air yang layak konsumsi, tanah yang subur, serta sumber daya alam yang menopang kehidupan sehari-hari.
Pertama-tama, lingkungan yang sehat adalah fondasi utama untuk kesehatan manusia. Polusi udara, air, dan tanah yang berasal dari aktivitas manusia dapat menyebabkan berbagai penyakit, mulai dari gangguan pernapasan, penyakit kulit, hingga penyakit kronis yang lebih berat. Dengan menjaga lingkungan agar tetap bersih dan lestari, kita sekaligus melindungi diri dan keluarga dari ancaman penyakit.
Selain itu, menjaga lingkungan sangat penting untuk melestarikan keanekaragaman hayati. Berbagai spesies tanaman dan hewan memiliki peran penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem. Misalnya, lebah membantu proses penyerbukan tanaman yang merupakan bagian penting dari rantai makanan dan produksi pangan. Jika habitat mereka rusak atau punah, ekosistem bisa terganggu, dan dampaknya akan dirasakan langsung oleh manusia, terutama dalam hal keamanan pangan.
Lingkungan yang terjaga juga berperan dalam mengendalikan perubahan iklim. Hutan dan lahan hijau berfungsi sebagai penyerap karbon dioksida, salah satu gas rumah kaca penyebab pemanasan global. Dengan menjaga dan melestarikan hutan, kita membantu mengurangi efek negatif perubahan iklim yang dapat memicu bencana alam seperti banjir, kekeringan, dan badai.
Selain itu, menjaga lingkungan merupakan bentuk tanggung jawab moral kepada generasi mendatang. Kita tidak hanya hidup untuk diri sendiri hari ini, tetapi juga bertanggung jawab menjaga bumi agar tetap lestari dan mampu menyediakan sumber daya yang dibutuhkan anak cucu kita di masa depan.
Tak kalah penting, lingkungan yang terawat juga mendukung kualitas hidup dan kesejahteraan manusia secara keseluruhan. Ruang terbuka hijau, udara bersih, dan lingkungan yang asri dapat memberikan kenyamanan psikologis, mengurangi stres, dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
Langkah-Langkah Menjaga Lingkungan Hidup
Menjaga lingkungan hidup adalah kewajiban bersama yang harus dilakukan oleh setiap individu, komunitas, dan pemerintah demi keberlanjutan kehidupan di bumi. Lingkungan yang sehat dan lestari merupakan sumber kehidupan bagi manusia, hewan, dan tumbuhan. Namun, berbagai aktivitas manusia seringkali menyebabkan kerusakan lingkungan yang berdampak negatif bagi kesehatan dan keberlangsungan alam. Oleh karena itu, diperlukan langkah-langkah konkret dan terencana untuk menjaga kelestarian lingkungan hidup.
Berikut ini adalah beberapa langkah penting yang bisa dilakukan untuk menjaga dan melestarikan lingkungan hidup, mulai dari hal-hal sederhana hingga tindakan yang lebih terorganisir:
- Mengurangi Penggunaan Plastik Sekali Pakai
Plastik sekali pakai adalah salah satu sumber pencemaran lingkungan yang paling besar. Mengurangi penggunaan plastik, membawa tas belanja sendiri, dan menggunakan botol minum yang dapat dipakai ulang adalah cara mudah untuk meminimalkan limbah plastic.
- Menghemat Energi dan Air
Matikan lampu, komputer, dan perangkat elektronik saat tidak digunakan. Gunakan peralatan hemat energi dan manfaatkan cahaya alami sebanyak mungkin. Hemat air dengan tidak membiarkannya mengalir saat tidak diperlukan dan memperbaiki keran bocor.
- Menanam Pohon dan Merawat Ruang Hijau
Pohon menyerap karbon dioksida dan menghasilkan oksigen yang kita butuhkan. Menanam pohon di halaman rumah, sekolah, atau komunitas membantu mengurangi polusi udara dan menjaga keseimbangan alam.
- Mendaur Ulang dan Mengelola Sampah dengan Baik
Pisahkan sampah organik dan anorganik, serta manfaatkan program daur ulang di lingkungan sekitar. Pengelolaan sampah yang baik mencegah pencemaran tanah dan air.
- Menggunakan Transportasi Ramah Lingkungan
Memilih berjalan kaki, bersepeda, atau menggunakan transportasi umum dapat mengurangi emisi gas rumah kaca dari kendaraan pribadi.
- Meningkatkan Kesadaran dan Pendidikan Lingkungan
Berbagi informasi dan mengajak orang lain untuk peduli lingkungan sangat penting agar semakin banyak yang terlibat dalam upaya pelestarian bumi.
Hari Lingkungan Hidup Sedunia mengingatkan kita semua bahwa bumi adalah rumah bersama yang harus dijaga dan dirawat. Kerusakan lingkungan yang terjadi saat ini adalah hasil dari perilaku manusia yang kurang peduli dan tidak bertanggung jawab. Namun, kita masih memiliki kesempatan untuk berubah dan memperbaiki kondisi ini dengan mulai melakukan tindakan kecil yang berkelanjutan.
Menjaga lingkungan adalah tugas bersama tanpa terkecuali. Dengan kesadaran dan kerja sama, kita dapat mewariskan bumi yang lebih hijau, bersih, dan sehat kepada generasi mendatang. Mari jadikan Hari Lingkungan Hidup sebagai momentum perubahan nyata, karena bumi yang kita jaga hari ini adalah kehidupan yang kita jaga untuk masa depan.
*** Penulis, Dosen Fakultas Pertanian UMSU, Anggota Majelis Lingkungan Hidup PWM Sumut