• Beranda
  • Kabar
    • Persyarikatan
    • Peristiwa
    • Ekonomi
    • Info LazisMu
    • InfoMU tv
  • Literasi
    • Kampus
    • Tarjih
    • Taman Pustaka
    • Jelajah Bumi Para Rasul
    • Majelis Pustaka & Informasi
    • Taman Pustaka
  • Kolom
    • Khutbah
    • Opini
  • Kesehatan
    • Lingkungan
    • Halal Center
  • Muktamar
    • Muktamar 48
    • Road To Muktamar 49
  • Pendidikan
    • umsu
    • Sekolah
  • Redaksi
Infomu
  • Beranda
  • Kabar
    • Persyarikatan
    • Peristiwa
    • Ekonomi
    • Info LazisMu
    • InfoMU tv
  • Literasi
    • Kampus
    • Tarjih
    • Taman Pustaka
    • Jelajah Bumi Para Rasul
    • Majelis Pustaka & Informasi
    • Taman Pustaka
  • Kolom
    • Khutbah
    • Opini
  • Kesehatan
    • Lingkungan
    • Halal Center
  • Muktamar
    • Muktamar 48
    • Road To Muktamar 49
  • Pendidikan
    • umsu
    • Sekolah
  • Redaksi
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Kabar
    • Persyarikatan
    • Peristiwa
    • Ekonomi
    • Info LazisMu
    • InfoMU tv
  • Literasi
    • Kampus
    • Tarjih
    • Taman Pustaka
    • Jelajah Bumi Para Rasul
    • Majelis Pustaka & Informasi
    • Taman Pustaka
  • Kolom
    • Khutbah
    • Opini
  • Kesehatan
    • Lingkungan
    • Halal Center
  • Muktamar
    • Muktamar 48
    • Road To Muktamar 49
  • Pendidikan
    • umsu
    • Sekolah
  • Redaksi
No Result
View All Result
Infomu
No Result
View All Result
MUI Kaji Label Halal Produk Afiliasi Israel, Muhammadiyah Sarankan Hal Ini

Haedar Nashir, Kalah, Masih Ada Harapan

Syaiful Hadi by Syaiful Hadi
4 Mei 2024
in Kabar
0
Yogyakarta, InfoMu.co – Kesebelasan Indonesia  U-23  semalam kalah dari Irak 1-2 untuk memperebutkan posisi tiga besar guna melaju ke Olimpiade 2024. Meski kalah, Indonesia masih punya peluang terakhir kesempatan lolos ke Paris lewat pertandingan Playoff lawan Wakil Afrika Guinea pada 9 Mei mendatang.
“Semoga menang, sehingga kekecewaan beruntun di Qatar ini dapat terobati,” harap Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir pada Jumat (3/5) di Yogyakarta.
Haedar mengatakan, meskipun kontra Guinea misalkan kalah, jangan terlalu kecewa. Itulah perjuangan sepakbola sebagaimana berjuang dalam dinamika hidup lainnya.
“Hal yang pasti, Rizky dan kawan-kawan telah bermain hebat hingga kalah tipis lawan Irak di extra-time. Luar biasa. Kita bangga menontonnya,” ucap Haedar.
Menang dan kalah adalah bagian dari kontestasi. Politik pun demikian. Jangan larut meratapi kekalahan, sebaliknya jangan jumawa kala menang.
“Sikapi semua dengan tengahan, disertai  semangat berjuang memperbaiki diri secara optimal disertai ikhtiar plus tawakal,” imbuh Haedar.
Haedar juga mengatakan untuk coba belajar pada kekalahan negara-negara paling jago dalam sepakbola di kejuaraan dunia.  Belanda yang bertaburan bintang kala itu seperti Johan Cruyff, Johan Neeskens,  Van Basten, Ruud Gullit, Frank Rijkaard  sampai dua kali gagal di final Piala Dunia di  Jerman tahun 1974 serta di Meksiko tahun 1978.
“Itali sang juara dunia empat kali  bahkan tragis. Tim Azuri bertabur bintang itu pernah gagal tiga kali melaju ke Piala Dinia. Pada Piala Dunia 2018 di Rusia,  Italia gagal lolos setelah kalah oleh Swedia. Tahun 2022 bahkan gagal mengenaskan setelah dikalahkan negara kecil Makedonia Utara  1-0 di semi-final play-off  Path C zona Eropa. Jauh sebelumnya, tahun 1958 ketika Brasil juara dunia di Swedia, Itali juga gagal lolos  dikalahkan Irlandia Utara kala itu,” papar Haedar.
Hebatnya Brasil sang juara dunia lima kali? Kini Brasil berada di ujung tanduk,  terancam nasibnya melaju ke Piala Dunia 2026.   Posisi sementara negeri Samba itu di urutan  ketujuh kualifikasi zona CONMEBOL. Memang masih ada pertandingan lain, kans-nya masih terbuka. “Tapi, kesebelasan terhebat di dunia itu justru nasibnya tertatih-tatih. Padahal rival abadinya Argentina nyaman kedinginan di puncak klasmen,” ungkap Haedar.
Itulah dunia sepakbola. Sebagaimana ruang kehidupan pada umumnya, penuh warna dan dinamika.
“Kalah dan menang biasa, sikapi dengan kesungguhan tapi wajar dan tengahan. Tidak usah berlebihan. Tetaplah berjuang gigih. Jangan patah arang dan harapan. Ayo Garuda Muda, masih ada asa di Paris!,” tutup Haedar. (***)

Bagikan ini:

  • Klik untuk membagikan di Facebook(Membuka di jendela yang baru) Facebook
  • Klik untuk berbagi di WhatsApp(Membuka di jendela yang baru) WhatsApp
  • Klik untuk berbagi di Telegram(Membuka di jendela yang baru) Telegram
  • Klik untuk mengirimkan email tautan ke teman(Membuka di jendela yang baru) Surat elektronik
  • Klik untuk berbagi di Linkedln(Membuka di jendela yang baru) LinkedIn
  • Klik untuk mencetak(Membuka di jendela yang baru) Cetak
Tags: garuda mudahaedar nashir
Previous Post

Usai Diguyur Hujan Lebat, Kota Madinah Diterjang Banjir Bandang

Next Post

Kelompok Milisi Irak Lancarkan Serangan Rudal terhadap Israel

Next Post
Kelompok Milisi Irak Lancarkan Serangan Rudal terhadap Israel

Kelompok Milisi Irak Lancarkan Serangan Rudal terhadap Israel

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  • Beranda
  • Kabar
  • Literasi
  • Kolom
  • Kesehatan
  • Muktamar
  • Pendidikan
  • Redaksi
Call us: +1 234 JEG THEME

© 2025 JNews - Premium WordPress news & magazine theme by Jegtheme.

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Kabar
    • Persyarikatan
    • Peristiwa
    • Ekonomi
    • Info LazisMu
    • InfoMU tv
  • Literasi
    • Kampus
    • Tarjih
    • Taman Pustaka
    • Jelajah Bumi Para Rasul
    • Majelis Pustaka & Informasi
    • Taman Pustaka
  • Kolom
    • Khutbah
    • Opini
  • Kesehatan
    • Lingkungan
    • Halal Center
  • Muktamar
    • Muktamar 48
    • Road To Muktamar 49
  • Pendidikan
    • umsu
    • Sekolah
  • Redaksi

© 2025 JNews - Premium WordPress news & magazine theme by Jegtheme.