Rabu, 14 Mei 2025
  • Tentang Kami
  • Redaksi
Infomu
  • Beranda
  • Kabar
  • Peristiwa
  • Persyarikatan
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Literasi
  • Kolom
  • Kesehatan
  • Muktamar 48
  • Redaksi
No Result
View All Result
Infomu
  • Beranda
  • Kabar
  • Peristiwa
  • Persyarikatan
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Literasi
  • Kolom
  • Kesehatan
  • Muktamar 48
  • Redaksi
No Result
View All Result
Morning News
No Result
View All Result
Home Kabar

Haedar Nashir Beberkan Perbedaan Dasar Gerakan Masyarakat Sipil dengan Madani

Syaiful Hadi by Syaiful Hadi
17 April 2025
in Kabar
A A
0
SHARES
30
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Haedar Nashir Beberkan Perbedaan Dasar Gerakan Masyarakat Sipil dengan Madani

Yogyakarta, InfoMu.co – Sesuai dengan Kepribadian Muhammadiyah nomor sembilan, Muhammadiyah berkesempatan membangun kerja sama dengan pemerintah dan golongan lain untuk menciptakan masyarakat adil makmur dan diridai Allah SWT.

Kepribadian Muhammadiyah itu menjadikan posisi Muhammadiyah tak selalu oposisi biner dengan pemerintah. Sehingga menurut Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Haedar Nashir kurang tepat jika menyebut Muhammadiyah sebagai civil society (masyarakat sipil), karena Muhammadiyah paradigmanya Islam.

“Muhammadiyah ini tidak identik dengan konsep masyarakat sipil yang ditonjolkan oleh sebagian elemen masyarakat sipil di Indonesia. Kenapa berbeda? karena paradigmanya Islam, mungkin Muhammadiyah lebih cocok disebut sebagai masyarakat madani,” katanya pada Rabu (16/4) di Kantor PP Muhammadiyah, Yogyakarta.

Sebab jika dilihat dari sejarah masyarakat madani dan Muhammadiyah memiliki pondasi yang sama. Di mana nilai-nilai risalah Islam yang membentuk madinah al munawarah itu menjadi pondasi dari pergerakan. Keislaman menyatu dalam tubuh Muhammadiyah membentuk moral, etika, sistem, ideologi dan orientasi pergerakan.

Sementara itu, Guru Besar Ilmu Sosiologi ini menjelaskan, civil society lahir dari semangat perlawanan terhadap negara dalam tradisi Barat abad ke-18. Seperti di Perancis, civil society memberikan perlawanan terhadap pemerintah yang otoritarian – lalu dalam perkembangan berikutnya melahirkan orientasi demokrasi, HAM, dan pluralisme.

Haedar menambahkan, ketiga orientasi tersebut lahir dari nilai dasar liberalisme dan humanisme sekuler. Melihat fakta sejarah itu, maka menurutnya menjadi tidak nyambung jika menyebut Muhammadiyah sebagai organisasi masyarakat sipil karena terdapat perbedaan mendasar.

Kemudian pada tahun 1970-an, paradigma masyarakat sipil dikodifikasi menjadi Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) atau Non Governmental Organization (NGO). Paradigma LSM atau NGO ini selalu berhadap-hadapan dengan pemerintah, atau dalam istilah Neo-Marxisme disebut proletar melawan borjuis.

“Sementara Muhammadiyah sebaliknya, kita kerja sama, kita membantu, kita kolaborasi. Bahwa kalau ada yang tidak pas dalam kebangsaan, Muhammadiyah memainkan peran yang disebut amar ma’ruf nahi munkar. Dan amar ma’ruf nahi munkar harus disertai keteladanan,” ungkap Haedar.

Secara spesifik, Haedar menyebut Majelis Pemberdayaan Masyarakat (MPM) dan majelis dan lembaga yang lain paradigmanya Islam Berkemajuan – paradigma Kepribadian Muhammadiyah. Diharapkan dengan paradigma itu, Muhammadiyah inklusif untuk membangun kerja sama dalam memajukan kehidupan berbangsa dan bernegara. (muhammadiyah.or.id)

Bagikan ini:

  • Twitter
  • Facebook
Tags: haedar nashirmadanimasyarakat sipil

Dapatkan informasi terupdate dan terkini seputar InfoMu dan jadilah yang pertama

Tidak Setuju
Syaiful Hadi

Syaiful Hadi

Related Posts

Kabar

Bencana Tanah Bergerak di Brebes: Muhammadiyah Terjunkan Ratusan Relawan

13 Mei 2025
Kabar

Pengurus Baru BikersMu Kota Medan Gelar Kegiatan Perdana

13 Mei 2025
Kabar

‘Aisyiyah Kota Yogyakarta Ajak Perkokoh Komitmen Ketahanan Pangan Berbasis Keluarga

11 Mei 2025
Ekonomi

DPP IMM Dukung Ekonomi Syariah dan Halal Lifestyle Jadi Agenda Serius Menuju Indonesia Emas 2045

11 Mei 2025
Kabar

Ketua PP Muhammadiyah Akan Awali Pembangunan Masjid Taqwa Labuhan Batu Selatan

10 Mei 2025
Kabar

Didominasi Lansia, Kemenag imbau calon haji Tapsel jaga kesehatan dan ikuti arahan petugas

10 Mei 2025

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Temasek Polytechnic Singapura Kunjungan Edukasi dan Pertukaran Budaya ke UMSU

14 Mei 2025

Milad ke 37 Pesantren Modern Muhammadiyah Kwalamadu, Luluskan 151 Santri

14 Mei 2025

Raker Dikdasmen & PNF Medan Denai, Luncurkan Tujuh Program Strategis

14 Mei 2025
Amrizal MPd

Enam Pengorbanan Kader dan Pimpinan Muhammadiyah Menghidupkan Organisasi dengan Jiwa, Bukan Sekadar Jabatan

13 Mei 2025

Ketua PP Muhammadiyah Pujikan Semangat ‘Jihad’ Muhammadiyah Labuhan Batu Selatan

13 Mei 2025

PPIH Siapkan 27 Rute Bus Shalawat untuk Antar Jemaah Haji ke Masjidil Haram, Ini Daftarnya!

13 Mei 2025

Rakerda LazisMu Bener Meriah, Perkuat Sinergi Kelembagaan di Tingkat Daerah

13 Mei 2025
Infomu

© 2020 infoMU - Media Berkemajuan - Website by webmedan.com

Navigasi

  • Beranda
  • Kabar
  • Peristiwa
  • Persyarikatan
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Literasi
  • Kolom
  • Kesehatan
  • Muktamar 48
  • Redaksi

Follow Us

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Kabar
  • Peristiwa
  • Persyarikatan
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Literasi
  • Kolom
  • Kesehatan
  • Muktamar 48
  • Redaksi

© 2020 infoMU - Media Berkemajuan - Website by webmedan.com