Medan, InfoMu.co – Gempa bumi dengan magnitudo (M) 6,4 terjadi di Mandailing Natal dan Kota Padangsidimpuan, Sumatera Utara. Gempa tidak berpotensi menimbulkan tsunami.
“Tidak berpotensi tsunami,” tulis BMKG melalui akun Twitter resminya, Senin (3/4/2023).
Gempa terjadi pada pukul 21.59 WIB. Gempa ada pada kedalaman 102 kilometer. Gempa berada pada titik koordinat 0,86 Lintang Utara dan 98,73 Bujur Timur. Tepatnya pada 82 km barat daya Padang Sidempuan.
Belum ada informasi mengenai kerusakan ataupun korban jiwa akibat gempa ini. Namun beberapa sumber Infomu menyebut terjadi kerusakan bangunan di beberapa lokasi, khususnya di Kawasan Kecamatan Natal, pantai barat Sumatera Utara. Dari laporan ada bangunan yang rusak seperti plafon gedung perkantoran. Sejauh ini belum ada rincian resmi dari kerusakan itu.
Warga di Kota Padangsidimouan, kawasan yang guncangannya terasa cukup keras cukup membuat panik masyarakat di kota salak itu. Warga berhamburan keluar. Beberapa laporan menyebut kepanikan berlangsung cukup lama dan ada warga yang mengungsikan keluarganya yang sedang sakit keluar.
Lempeng Indo-Australia
Dari lama cnni dilaporkan, Gempa bumi tektonik berkekuatan magnitudo 6,4 terjadi di Kota Padang Sidempuan, Provinsi Sumatera Utara, Senin (3/4) pukul 21.59 WIB. Berdasarkan analisis Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika (BMKG) gempa tersebut dipicu oleh aktivitas lempeng Indo-Australia.
“Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 0,79° LU ; 98,67° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 93 Km arah Barat Daya Padang Sidempuan pada kedalaman 95 km, ” kata Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono dalam keterangan tertulisnya.
Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis menengah akibat adanya aktivitas subduksi lempeng Indo-Australia yang menunjang ke bawah Lempeng Eurasia pada zona intraslab.
“Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan mendatar turun ( oblique-normal fault ), ” tulisnya.
Menurutnya, gempa bumi ini berdampak dan dirasakan di Padang Sidempuan, Aek Godang dan Pinangsori dengan skala intensitas IV – V MMI, di mana getaran dirasakan oleh hampir semua penduduk, orang banyak terbangun, gerabah pecah, barang-barang terpelanting).
“Kemudian daerah Pasaman Barat, Pasaman, Agam dengan skala intensitas IV MMI (bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah),” tulisnya.
Gempa bumi juga terasa hingga ke Gunungsitoli, Nias Barat, Nias Selatan, Nias Utara, Aceh Singkil, Pulau Banyak dengan skala intensitas III – IV MMI.
“Lalu daerah Telo, Tapanuli Tengah, Subulussalam, Dairi, Aceh Selatan, Padang, Painan, Pariaman, Padang Panjang, Bukittinggi, Payakumbuh, Solok, Limapuluhkota, Tuapejat dengan skala intensitas III MMI (getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu),” urainya.
Lalu ke daerah Banda Aceh, Solok Selatan, Pekanbaru dengan skala intensitas II MMI. Di mana getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang.
“Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami. Hingga pukul 22.33 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan (aftershock), ” lanjutnya.
BMKG mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.
“Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah, ” tutupnya. (Syaifulh/cnni/dtk))

