Yogyakarta, InfoMu.co – Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Wilayah Muhammadiyah DI Yogyakarta (PWM DIY) menyelenggarakan acara bedah buku. Acara yang bertajuk Seminar Kajian Buku Fikih Akbar dan Uṣūl al-Fiqh pada Ahad (01/10) di Kantor PWM DI Yogyakarta ini diisi langsung oleh penulisnya yaitu Syamsul Anwar dan Hamim Ilyas.
Setelah kajian terhadap kedua buku ini, rencananya akan ada kajian terkait kitab hadis. Hal ini dianggap penting guna memperkuat pemahaman terhadap hadis oleh Majelis Tarjih dan Tajdid PWM DIY.
“Setelah kajian buku ini mungkin kita akan membedah buku-buku hadis. Ini penting karena Majelis Tarjih adalah majelis yang membidangi hal-hal keagamaan di lingkungan Persyarikatan Muhammadiyah,” ucap Ali.
Sementara itu, Yayan Suryana, Ketua PWM DIY, menekankan bahwa mengadakan bedah buku oleh Syamsul dan Hamim bukan berarti Muhammadiyah kembali fokus pada individu-individu dalam organisasi. Namun, hal ini bertujuan untuk memperkaya pengetahuan.
“Menghadirkan kajian buku dari Prof Syamsul dan Hamim ini untuk kita bedah bukan berarti Muhammadiyah kembali ke personal, tapi ini bisa memperkaya ilmu pengetahuan kita,” ucap Yayan.
Yayan juga mengatakan bahwa Muhammadiyah juga perlu membedah buku di luar anggota Persyarikatan Muhammadiyah. Baginya, Muhammadiyah tidak anti dengan pemikiran eksternal. Pasalnya, adopsi gagasan seperti “bayani,” “burhani,” dan “irfani” berasal dari Abid Al Jabiri, yang tidak berafiliasi dengan Muhammadiyah. Namun, gagasan-gagasan tersebut telah diterima dan disesuaikan dengan beberapa perbedaan.
Acara bedah buku ini menjadi awal dari kegiatan rutin membaca dengan mendalam buku-buku yang ditulis oleh dua tokoh penting Muhammadiyah ini. Kegiatan yang berlangsung dari pagi hingga siang hari ini dihadiri oleh sejumlah tokoh Muhammadiyah dari seluruh wilayah Yogyakarta. (muhammadiyah.or.id)
