Medan, InfoMu.co – Forum Silaturrahim Badan Kemakmuran Masjid ( Fosil BKM ) diharapkan memiliki kemampuan untuk membangun ekosistem masjid disamping menjadi problem solver bagi masalah keumatan. Masjid. Karena masjid sesungguhnya bukan hanya tempat shalat tapi juga menjadi pusat pengembangan ekonomi, dakwah, sosial dan pendidikan.
Demikian rangkuman dari berbagai sambutan dan ceramah yang disampaikan pada Muktamar I Fosil BKM Indonesia dan seminar yang berlangsung, Sabtu (12/3) di ruang Tengku Rizal Nurdin, Rumah Dinas Gubernur Sumatera Utara, Jln Sudirman, Medan.
Fosil BKM Medan yang kemudian berevolusi menjadi Dewan Pimpinan Pusat, Dewan Pimpinan Wilayah dan Dewan Pimpinan Daerah untuk Kabupaten dan Kota. Prof. Dr. Abdullah Jamil dan Ir. Ilham Safwi dilantik menjadi Ketua DPP Fosil BKM Indonesia, Syahlan Juhri Nasution sebagai Ketua DPW Fosil BKM Sumatera Utara dan Prof. Dr. dr. Delfitri Munir Ketua Fosil BKM Kota Medan.
Hadir pada Muktamar I Fosilk BKM Indonesia, Gubernur Sumatera Utara yang diwakili Kepala Biro Pemerintahan dan otonomi Daerah Zubaidi, Wakil Ketua MUI Pusat Dr. Anwar Abbas, Pengurus Masjid Jogokariyan Jogyakarta, Muhammad Jazir ASP, Wakil Ketua Umum MUI Sumatera Utara Dr. Asro, Penasihat Fosil BKM Indonesia Prof. Mohammad Hatta, dr. Hj. Rayati Syafrin dan pengurus Fosil BKM se-Kota Medan.

Gubernur Sumatera Utara pada amanatnya berharap agar gerakan masjid mampu menyejahterakan umat. Untuk itu Fosil BKM dapat terus dikembangkan dengan melakukan berbagai terobosan agar peran masjid dapat dirasakan tidak saja menjadi pusat kegiatan ibadah tapi juga pusat ekonomi. Pemerintah Provinsi Sumatera Utara siap untuk melakukan kerjasama dan dukungan kepada Fosil untuk dapat bekerja secara maksimal.
Harapan yang sama disampaikan Wakil Ketua Umum DPW Majelis Ulama Indonesia, Dr. Asro. Katanya, orang-orang yang memakmurkan masjid, dekat dengan masjid, adalah orang-orang yang takut kepada Allah. ” Dari masjid kita berharap akan semakin banyak umat yang ikut memakmurkannya dan mereka adalah orang-orang yang menjadi tertolaknya bencana.
Sementara itu, Dewan Penasehat Fosil BKM Indonesia Prof. Dr. Mohammad Hatta mengatakan bahwa masjid adalah mata air. Perjalanan ke-rasulan Muhammad telah memberikan tuntunan hidupanya dari masjid ke masjid. Muhammad diperjalanan Allah dari Masjdil Haram ke Masjidil Aqsha kemudian dingkat Allah ke Langit untuk menerima perintah salat. Muhammad, kata Hatta, pada proses hijrah ke Madinah, maka yang dilakukan pertama sekali adalah membangun Masjid Quba baru kemudian Rasul membangun pasar sebagai pusat perekonomian.
Kondisi umat Islam di Eropa hari ini, dimana masjid terus tumbuh dan berkembang menjadi pusat gerakan dakwah dan ekonomi. Diberbagai negara di Eropa kini populasi umat Islam terus bertambah. Dalam beberapa dekade ke depan, Eropah akan menjadi bagian dan kekuatan syiar Islam di dunia. Hatta bercerita bagaimana Masjid Al-Hikmah di Belanda bekas gereja yang kini menjadi pusat kajian bagi para muallaf di negara kincir angin itu. Banyak negara di Eropah kini memiliki masjid yang mencerahkan peradaban Islam di sana.
Hatta berharap Fosil BKM Indonesia dapat menjadi mata-air dan menjadi kekuatan dalam memberdayakan umat. Harapan Hatta lainnya, dengan gerakan yang dilakukan Fosil BKM ke depan, Masjid dapat menjadi pusat peradaban.


Dari Masjid Merawat Kebangsaan
Muktamar I Fosil BKM Indonesia mengambil tagline ” Fosil Berkarya, Masjid Berdaya Umat Berjaya dan Sejahtera. Sedangkan seminar yang berlangsung siang harinya mengambil tema ” Dari Masjid Kita Merawat Kebangsaan”
Seminar menghadirkan tiga narasumber, yakni Dr. Anwar Abbas Wakil Ketua Umum MUI Indonesia, Muhammad Jazir ASP dan Prof.Dr. Abdullah Jamil Ketua DPP Fosil BKM Indonesia. Ketiganya memyampaikan berbagai gagasan dan ide guna mendorong peran masjid bagi kemaslahatan umat.
Muhammad Jazir menjelaskan proses awal Masjid Jogokariyan di Jogyakarta dalam melakukan pemetaan umat di kawasan itu. Kini masjid Jogokariyan menjadi salah satu contoh terbaik bagi pemeranan masjid di tanah air. Hal yang sama disampaikan Anwar Abbas yang berharap umat Islam memiliki kemampuan capital yang kuat untuk menjadi penentu di negeri ini. Hal yang sama disampaikan Prof. Abdulah Jamil yang berharap dukungan semua pihak agar Fosil bisa bekerjasama dengan semua BKM Masjid bagi pengembangan peran masjid di tengah masyarakat.
Bersamaan dengan Muktamar dan Seminar juga berlangsung penyerahan wakaf produktif dari seorang pewakif dr. Fachruddin Mars yang menyerahkan tanahnya seluas 10 hektar di kawasan Desa Tanjung Raja, Kecamatan STM Hulu, Deli Serdang untuk dikelola dan dikembangkan menjadi Islamic Center. Pada kesempatan itu, Fosil BKM Indonesia memutar video desain perencanaan pemanfaatan tanah 10 hektar yang diserahkan pewakif Dr. Fachruddin.
Fosil BKM Indonesia juga menyerahkan apresiasi dan penghargaan kepada dr. Hj. Rayati Syafrin Pimpinan Harian Waspada yang menjadi salah-satu inisiator pendirian Fosil BKM dan memberikan Kantor Harian Waspada menjadi sekretariat Fosil BKM Indonesia.
Sekjen Fosil BKM Indonesia, Ir. Ilham Safwi menjelaskan, Muktamar I Fosil BKM Indonesia disiarkan secara live (streaming) lewar platform youtube fosil BKM tv, instagram fosil BKM tv dan facebook fosil BKM tv.
Muktamar I Fosil BKMI ditandai dengan berlangsung pengukuhan bazar UMKM di pelataran aula Tengku Rizal Nurdin. Bazar UMKM menyediakan berbagai produk ‘islami’ sebagai prototif bagi pengembangan usaha Fosil ke depan. (Syaifulh)

