Banda Aceh, InfoMu.co – Sebanyak 32 pengurus Generasi Berencana (GenRe) Kota Banda Aceh yang diketuai oleh Aril Mirza periode 2021-2023 telah dikukuhkan oleh Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kota Banda Aceh, Cut Azharida, di Lantai IV Aula Balai Kota, Selasa (9/11).
Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kota Banda Aceh, Cut Azharida, menjelaskan, “ program GenRe adalah program yang dikembangkan dalam rangka penyiapan kehidupan berkeluarga bagi remaja melalui pemahaman tentang pendewasaan usia perkawinan sehingga mereka mampu melangsungkan jenjang pendidikan secara terencana, berkarir dalam pekerjaan secara terencana, serta menikah dengan penuh perencanaan sesuai siklus kesehatan reproduksi.”
“Dalam rangka merespon permasalahan remaja saat ini, BKKBN mengembangkan Program GenRe yang bertujuan untuk memberikan wadah bagi remaja, sebagai sarana untuk meningkatkan pemahaman dan pengetahuan tentang remaja, sehingga terbentuknya remaja yang berkualitas unggul, cakap, serta memiliki budi pekerti baik,” katanya.
Selain itu, Program GenRe merupakan wadah untuk mengembangkan karakter remaja karena mengajarkan remaja untuk menjauhi Pernikahan Dini, Seks Pra Nikah dan NAPZA (Narkotika, Psikotropika, dan Zat Adiktif) guna menjadi remaja tangguh dan dapat berkontribusi dalam pembangunan serta berguna bagi nusa dan bangsa.
Ia menilai, peran GenRe sangat dibutuhkan dalam rangka menjawab program nasional saat ini yakni penurunan stunting.
“Makanya forum GenRe sebagai perpanjangan tangan dari pemerintah untuk menyosialisasikan tentang kesehatan reproduksi, penyiapan kehidupan berkeluarga bagi remaja dan stunting kepada teman-teman sebaya yang ada di SMP, SMA dan Perguruan Tinggi,” lanjutnya.
Ia berharap dengan dikukuhkannya Forum GenRe Kota Banda Aceh nantinya akan membawa perubahan yang positif dan signifikan yang langsung menyentuh perkembangan remaja untuk mewujudkan remaja gemilang dalam bingkai syariah di Kota Banda Aceh. (Agusnaidi B)
