• Beranda
  • Kabar
    • Persyarikatan
    • Peristiwa
    • Ekonomi
    • Info LazisMu
    • InfoMU tv
  • Literasi
    • Kampus
    • Tarjih
    • Taman Pustaka
    • Jelajah Bumi Para Rasul
    • Majelis Pustaka & Informasi
    • Taman Pustaka
  • Kolom
    • Khutbah
    • Opini
  • Kesehatan
    • Lingkungan
    • Halal Center
  • Muktamar
    • Muktamar 48
    • Road To Muktamar 49
  • Pendidikan
    • umsu
    • Sekolah
  • Redaksi
Infomu
  • Beranda
  • Kabar
    • Persyarikatan
    • Peristiwa
    • Ekonomi
    • Info LazisMu
    • InfoMU tv
  • Literasi
    • Kampus
    • Tarjih
    • Taman Pustaka
    • Jelajah Bumi Para Rasul
    • Majelis Pustaka & Informasi
    • Taman Pustaka
  • Kolom
    • Khutbah
    • Opini
  • Kesehatan
    • Lingkungan
    • Halal Center
  • Muktamar
    • Muktamar 48
    • Road To Muktamar 49
  • Pendidikan
    • umsu
    • Sekolah
  • Redaksi
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Kabar
    • Persyarikatan
    • Peristiwa
    • Ekonomi
    • Info LazisMu
    • InfoMU tv
  • Literasi
    • Kampus
    • Tarjih
    • Taman Pustaka
    • Jelajah Bumi Para Rasul
    • Majelis Pustaka & Informasi
    • Taman Pustaka
  • Kolom
    • Khutbah
    • Opini
  • Kesehatan
    • Lingkungan
    • Halal Center
  • Muktamar
    • Muktamar 48
    • Road To Muktamar 49
  • Pendidikan
    • umsu
    • Sekolah
  • Redaksi
No Result
View All Result
Infomu
No Result
View All Result
Fahmy Alaydroes: Kebijakan Pendidikan Harus Dilandasi Konsep Qoulan Sadida

Fahmy Alaydroes: Kebijakan Pendidikan Harus Dilandasi Konsep Qoulan Sadida

Syaiful Hadi by Syaiful Hadi
27 Maret 2022
in Pendidikan
86

Fahmy Alaydroes: Kebijakan Pendidikan Harus Dilandasi Konsep Qoulan Sadida

Bogor, InfoMu.co – Anggota Komisi X Bidang Pendidikan DPR RI dari Partai Keadilan Sejahtera Fahmy Alaydroes menyoroti Kemendikbudristek yang pada hampir setiap mengambil kebijakan tidak menggunakan naskah akademik.

“Sekarang sudah sekian belas episode tapi kami tidak pernah diberikan naskah akademik, hanya berupa power point presentation,” ujar Fahmy dalam Seminar Nasional “Merdeka Belajar: Solusi atau Sensasi?” di Muhammadiyah Boarding School Ki Bagus Hadikusumo, Jampang, Bogor (26/3).

Dia mengutip surat an-Nisa yang mengajarkan konsep qoulan sadida di mana kita harus berkata yang benar, lurus, tidak menimbulkan keraguan dan tidak bertele-tele.

Menurutnya Kemendikbudristek harus memberikan narasi yang tepat pada setiap kebijakannya. Dalam konteks ini, naskah akademik merupakan keniscayaan sebagai konsep yang menjadi landasan formulasi kebijakan.

Demikian juga terkait kurikulum Merdeka Belajar, menurutnya Komisi X tidak pernah mendapatkan penjelasan yang utuh.

“Pembaharuan kurikulum adalah biasa di setiap negara, namun seharusnya dilandasi oleh konsep yang jelas yang dapat dipertanggungjawabkan bersama,” ujarnya.

Ia juga menambahkan bahwa sampai saat ini Komisi X juga belum membicarakan RUU Sisdiknas yang sedang hangat diperbincangkan masyarakat. Naskah Akademik dan RUU Sisdiknas sudah tersebar luas secara tidak resmi di tengah masyarakat, namun  pihak Komisi X sampai saat ini belum pernah mendapatkan dokumennya secara resmi.

Sekretaris Majelis Dikdasmen PP Muhammadiyah Alpha Amirrachman mengatakan bahwa kebijakan pilihan-pilihan kurikulum juga absurd karena kenyataan di lapangan sekolah mendapatkan tekanan untuk melaksanakan Kurikulum Merdeka sementara Kemendibudristek hanya memberikan pendampingan dan anggaran bagi sekolah-sekolah tertentu tertentu saja yang mengikuti program Sekolah Penggerak.

“Kalaupun Kurikulum Merdeka ini dianggap berhasil, bisa jadi karena dukungan pelatihan dan anggaran bagi sekolah tertentu saja yaitu Sekolah Penggerak, bukan semata karena kurikulumnya,” ujarnya.

Alpha mengatakan sekolah-sekolah yang tidak menjadi Sekolah Penggerak bisa saja menerapkan Kurikulum Merdeka namun harus menghitung dan mempersiapkan mitigasinya berupa ketersediaan dukungan pelatihan dan anggaran secara mandiri selama dimungkinkan.

Praktisi pendidikan Agus Syarifuddin menjelaskan peluang dan tantangan penerapan Kurikulum Merdeka.

“Peluangnya beban belajar siswa berkurang, pengembangan minat dan bakat, lebih kolaboratf dan kompetitif. Tantangannya sekolah harus keluar dari zona nyaman selama ini, perlu juga ada kesamaan persepsi dan juga anggaran serta dukungan yang memadai,” ujarnya.(H.A)

Bagikan ini:

  • Klik untuk membagikan di Facebook(Membuka di jendela yang baru) Facebook
  • Klik untuk berbagi di WhatsApp(Membuka di jendela yang baru) WhatsApp
  • Klik untuk berbagi di Telegram(Membuka di jendela yang baru) Telegram
  • Klik untuk mengirimkan email tautan ke teman(Membuka di jendela yang baru) Surat elektronik
  • Klik untuk berbagi di Linkedln(Membuka di jendela yang baru) LinkedIn
  • Klik untuk mencetak(Membuka di jendela yang baru) Cetak
Tags: Konsep Qoulan Sadidapendidikan
Previous Post

Menteri Agama KSA Temui Alumni Mahasiswa Arab Saudi Indonesia

Next Post

Abdul Mu’ti Resmikan Gedung MBS Taruna Putri Krapyak

Next Post
Abdul Mu’ti Resmikan Gedung MBS Taruna Putri Krapyak

Abdul Mu'ti Resmikan Gedung MBS Taruna Putri Krapyak

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  • Beranda
  • Kabar
  • Literasi
  • Kolom
  • Kesehatan
  • Muktamar
  • Pendidikan
  • Redaksi
Call us: +1 234 JEG THEME

© 2025 JNews - Premium WordPress news & magazine theme by Jegtheme.

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Kabar
    • Persyarikatan
    • Peristiwa
    • Ekonomi
    • Info LazisMu
    • InfoMU tv
  • Literasi
    • Kampus
    • Tarjih
    • Taman Pustaka
    • Jelajah Bumi Para Rasul
    • Majelis Pustaka & Informasi
    • Taman Pustaka
  • Kolom
    • Khutbah
    • Opini
  • Kesehatan
    • Lingkungan
    • Halal Center
  • Muktamar
    • Muktamar 48
    • Road To Muktamar 49
  • Pendidikan
    • umsu
    • Sekolah
  • Redaksi

© 2025 JNews - Premium WordPress news & magazine theme by Jegtheme.