• Beranda
  • Kabar
    • Persyarikatan
    • Peristiwa
    • Ekonomi
    • Info LazisMu
    • InfoMU tv
  • Literasi
    • Kampus
    • Tarjih
    • Taman Pustaka
    • Jelajah Bumi Para Rasul
    • Majelis Pustaka & Informasi
    • Taman Pustaka
  • Kolom
    • Khutbah
    • Opini
  • Kesehatan
    • Lingkungan
    • Halal Center
  • Muktamar
    • Muktamar 48
    • Road To Muktamar 49
  • Pendidikan
    • umsu
    • Sekolah
  • Redaksi
Infomu
  • Beranda
  • Kabar
    • Persyarikatan
    • Peristiwa
    • Ekonomi
    • Info LazisMu
    • InfoMU tv
  • Literasi
    • Kampus
    • Tarjih
    • Taman Pustaka
    • Jelajah Bumi Para Rasul
    • Majelis Pustaka & Informasi
    • Taman Pustaka
  • Kolom
    • Khutbah
    • Opini
  • Kesehatan
    • Lingkungan
    • Halal Center
  • Muktamar
    • Muktamar 48
    • Road To Muktamar 49
  • Pendidikan
    • umsu
    • Sekolah
  • Redaksi
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Kabar
    • Persyarikatan
    • Peristiwa
    • Ekonomi
    • Info LazisMu
    • InfoMU tv
  • Literasi
    • Kampus
    • Tarjih
    • Taman Pustaka
    • Jelajah Bumi Para Rasul
    • Majelis Pustaka & Informasi
    • Taman Pustaka
  • Kolom
    • Khutbah
    • Opini
  • Kesehatan
    • Lingkungan
    • Halal Center
  • Muktamar
    • Muktamar 48
    • Road To Muktamar 49
  • Pendidikan
    • umsu
    • Sekolah
  • Redaksi
No Result
View All Result
Infomu
No Result
View All Result
Epidemiolog: Jangan Lengah Covid-19 Masih Terus Bermutasi

Epidemiolog: Jangan Lengah Covid-19 Masih Terus Bermutasi

Syaiful Hadi by Syaiful Hadi
15 September 2021
in Kabar, MCCC Sumut
86

Jakarta, InfoMu.co – Epidemiolog Universitas Griffith Australia, Dicky Budiman, berharap masyarakat agar tidak menurunkan kewaspadaannya akan potensi meningkatnya kembali jumlah korban akibat Covid-19. Sebab menurutnya,  Coronavirus diyakini bakal terus bermutasi.

Dicky Budiman memperkirakan akan ada beberapa varian covid19 yang lebih berbahaya dari varian delta. Indikasinya dengan ditemukannya varian C.1.2 di Afrika Selatan pada bulan Mei 2021.

“Varian ini berpotensi mengalahkan delta. Ini karena semua mutasi dari alpha, beta, delta, dan gammaada di varian 1.2,” katanya dalam webinar Alinea Forum bertajukWaspada Masa Krisis Pandemi Covid-19 Belum Berakhirdi Jakarta Selasa (14/9).

Maka dari itu, Dicky mengingatkan agar pemerintah bersiap dan berupaya mencegah masuknya varian tersebut. Di sisi lain, juga mulai bersiap untuk hidup berdampingan dengan Covid-19 karena tampaknya pandemi ini masih panjang.

PPKM level, kata Dicky, juga dianggapnya suatu strategi yang tepat. Saat ini, WHO pun sedang membuat strategi yang mirip dengan PPKM level. Menurutnya, PPKM menjadi penjaga gawang selama masih merebaknya Covid-19. Hal itu harus dipahami oleh semua pihak dan kewajiban pemerintah menjelaskan kepada masyarakat.

“PPKM ini tidak mematikan ekonomi, kecuali kalau level empat. Inilah yang harus disampaikan kepada publik,” katanya.

Sementara itu, Kepala Seksi Surveilans Epidemiologi dan Imunisasi Dinas Kesehatan DKI Jakarta Ngabila Salama menyebutkan tidak ada satu pun epidemilog yang bisa memastikan kapan pandemi berakhir. Makanya, Pemprov DKI akan memastikan 14 juta orang yang beraktivitas di Jakarta telah mendapatkan vaksinasi.

Vaksin masih menjadi upaya terbaikkendati belum bisa mencegah penularan Covid-19. Akan tetapi, bisa mengurangi dampak negatif ketika terpapar Covid-19. “Tidak ada orang yang kami tinggalkan selama pandemi ini. Jadi, harapannyatidak hanya 11 juta jiwa penduduk DKI, tetapi 14 juta jiwa penduduk yang beraktivitas di DKI pada siang hari sudah lengkap vaksinasi dua dosis sehingga herd immunity dapat tercapai,” ucapnya.

Pemberian vaksinasi anak di bawah umur 12 tahun, menurut dia, perlu dilakukan. Apalagi, Tiongkok sudah memberikan vaksinasi untuk anak usia 3 tahun dengan menggunakan vaksin Sinovac, sementara Chile untuk anak usia 6 tahun.

Ia mengingatkan masyarakat yang telah mendapatkan vaksinasi tetap harus mendisiplinkan diri dan memperketat protokol kesehatan. “Jangan menjadi lengah dan kendor karena Covid-19 masih mengancam,” katanya. (rep)

Bagikan ini:

  • Klik untuk membagikan di Facebook(Membuka di jendela yang baru) Facebook
  • Klik untuk berbagi di WhatsApp(Membuka di jendela yang baru) WhatsApp
  • Klik untuk berbagi di Telegram(Membuka di jendela yang baru) Telegram
  • Klik untuk mengirimkan email tautan ke teman(Membuka di jendela yang baru) Surat elektronik
  • Klik untuk berbagi di Linkedln(Membuka di jendela yang baru) LinkedIn
  • Klik untuk mencetak(Membuka di jendela yang baru) Cetak
Tags: Epidemiologijangan lengahvarian baru
Previous Post

Tiga Amal Usaha Muhammadiyah Biruen Terima Bantuan Al-qur’an

Next Post

Wisata ke Borobudur Disebut Haram, Berikut Pandangan Majelis Tarjih PP Muhammadiyah

Next Post
Wisata ke Borobudur Disebut Haram, Berikut Pandangan Majelis Tarjih PP Muhammadiyah

Wisata ke Borobudur Disebut Haram, Berikut Pandangan Majelis Tarjih PP Muhammadiyah

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  • Beranda
  • Kabar
  • Literasi
  • Kolom
  • Kesehatan
  • Muktamar
  • Pendidikan
  • Redaksi
Call us: +1 234 JEG THEME

© 2025 JNews - Premium WordPress news & magazine theme by Jegtheme.

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Kabar
    • Persyarikatan
    • Peristiwa
    • Ekonomi
    • Info LazisMu
    • InfoMU tv
  • Literasi
    • Kampus
    • Tarjih
    • Taman Pustaka
    • Jelajah Bumi Para Rasul
    • Majelis Pustaka & Informasi
    • Taman Pustaka
  • Kolom
    • Khutbah
    • Opini
  • Kesehatan
    • Lingkungan
    • Halal Center
  • Muktamar
    • Muktamar 48
    • Road To Muktamar 49
  • Pendidikan
    • umsu
    • Sekolah
  • Redaksi

© 2025 JNews - Premium WordPress news & magazine theme by Jegtheme.