• Beranda
  • Kabar
    • Persyarikatan
    • Peristiwa
    • Ekonomi
    • Info LazisMu
    • InfoMU tv
  • Literasi
    • Kampus
    • Tarjih
    • Taman Pustaka
    • Jelajah Bumi Para Rasul
    • Majelis Pustaka & Informasi
    • Taman Pustaka
  • Kolom
    • Khutbah
    • Opini
  • Kesehatan
    • Lingkungan
    • Halal Center
  • Muktamar
    • Muktamar 48
    • Road To Muktamar 49
  • Pendidikan
    • umsu
    • Sekolah
  • Redaksi
Infomu
  • Beranda
  • Kabar
    • Persyarikatan
    • Peristiwa
    • Ekonomi
    • Info LazisMu
    • InfoMU tv
  • Literasi
    • Kampus
    • Tarjih
    • Taman Pustaka
    • Jelajah Bumi Para Rasul
    • Majelis Pustaka & Informasi
    • Taman Pustaka
  • Kolom
    • Khutbah
    • Opini
  • Kesehatan
    • Lingkungan
    • Halal Center
  • Muktamar
    • Muktamar 48
    • Road To Muktamar 49
  • Pendidikan
    • umsu
    • Sekolah
  • Redaksi
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Kabar
    • Persyarikatan
    • Peristiwa
    • Ekonomi
    • Info LazisMu
    • InfoMU tv
  • Literasi
    • Kampus
    • Tarjih
    • Taman Pustaka
    • Jelajah Bumi Para Rasul
    • Majelis Pustaka & Informasi
    • Taman Pustaka
  • Kolom
    • Khutbah
    • Opini
  • Kesehatan
    • Lingkungan
    • Halal Center
  • Muktamar
    • Muktamar 48
    • Road To Muktamar 49
  • Pendidikan
    • umsu
    • Sekolah
  • Redaksi
No Result
View All Result
Infomu
No Result
View All Result
Empat Tanda Jahiliyah di dalam Alquran, Apakah Terjadi di Dekat Kita?

Empat Tanda Jahiliyah di dalam Alquran, Apakah Terjadi di Dekat Kita?

Syaiful Hadi by Syaiful Hadi
6 Februari 2023
in Tarjih
0

Pontianak, InfoMu.co – Dalam tradisi Islam, istilah Jahiliyah didefinisikan pada keadaan masyarakat Arab sebelum diutusnya Nabi Muhammad Saw. Di masa Jahiliyah itu, kebodohan dan berbagai hal buruk yang jauh dari pedoman moral ketuhanan dan menodai nilai kemanusiaan tersebar.

Setelah Nabi Muhammad datang, Allah mewahyukan di dalam Alquran tentang empat ciri/tanda Jahiliyah. Menurut Ketua Majelis Tabligh Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Fathurrahman Kamal, empat ciri ini mungkin terjadi pasca diutusnya Rasul Muhammad Saw.

“Hanya empat makna di dalam Alquran, tidak ada yang kelima,” ujarnya dalam Tabligh Akbar Musywil Muhammadiyah Kalimantan Barat ke-15, bertempat di aula Universitas Muhammadiyah Pontianak, Jumat (3/2).

Ciri pertama, adalah distorsi epistemologis atau kerancuan cara berpikir. Hal ini disebutkan Allah dalam Surat Ali Imran ayat 154, terkait makna ẓannal-jāhiliyyah (prasangka Jahiliyah).

“Cara berpikir yang salah, itulah yang melahirkan suatu sistem yang menyengsarakan masyarakat kita. Yang membuat dekadensi moral karena salah cara berpikir cara mengambil kebijakan di negeri kita,” ujar Fathurrahman.

Contoh dari prasangka Jahiliyah ini, kata dia juga merebak dalam berbagai sikap permisif di masyarakat Islam seperti menganggap kalau seks bebas itu boleh asal suka sama suka, homoseks perlu dilegalkan demi menjaga hak asasi manusia, hingga agama apapun hakikatnya sama demi menjaga koeksistensi.

“Itu semua kekacauan epistemologis,” tegasnya.

Ciri kedua, adalah jahiliyah dalam tradisi dan hukum (hukmul Jahiliyah). Alquran menjelaskan dalam Surat Al-Maidah ayat 50. Menurut Fathurrahman, ciri ini dicontohkan pada kehidupan oligarkis.

“Masyarakat yang kuat memakan yang lemah, yang kaya mengeksploitasi yang papa. Itu tradisi masyarakat Arab Jahiliyah. Hukum tidak lagi melahirkan kemaslahatan bagi masyarakat. Tapi hukum dipermainkan. Tajam ke bawah, tumpul ke atas. Itu tradisi jahiliyah, di politik juga sama,” jelasnya.

Ciri ketiga, adalah jahiliyah dalam aspek kebudayaan (tabbarujal jahiliyah). Alquran menegaskan dalam Surat Al-Ahzab ayat 33.

Ciri keempat, adalah jahiliyah dalam psikologis dan kepribadian manusia yang arogan (hammiyatal jahiliyah). Alquran menjelaskan dalam Surat Al-Fath ayat 26.

“Ini masalah psikologis kepribadian manusia yang sudah terdistorsi, rusak. Bangunan kepribadian ini rusak. Ada yang disebut dengan rasialisme, fanatisme, dan lain-lain, orang bisa saling merendahkan hanya karena berbeda kelompok, orientasi politik dan perbedaan apapun,” ujarnya.

Untuk mengatasi empat ciri Muhammadiyah ini, Muhammadiyah menurut Fathurrahman telah memiliki pedoman, yakni Pedoman Hidup Islami Warga Muhammadiyah (PHIWM).

“Maka kalau kita Muhammadiyah ingin memajukan Kalimantan ini, kita harus siap hijrah, move on dari tradisi jahiliyah epistemologis dan cara berpikir menuju tradisi ilmu dan tauhid. Dari tradisi hukum yg anti kemanusiaan dan anti Tuhan, kita harus berani menegakkan al hukmul ilahi. Hukum manusia sehebat apapun, dia tetap produk manusia, kalau tidak dibimbing wahyu dia akan menyengsarakan kehidupan kita. Dan kejahiliyahan budaya, kita harus berani menggantinya dengan al akhlak Islamiyah,” tutupnya. (afn)

Bagikan ini:

  • Klik untuk membagikan di Facebook(Membuka di jendela yang baru) Facebook
  • Klik untuk berbagi di WhatsApp(Membuka di jendela yang baru) WhatsApp
  • Klik untuk berbagi di Telegram(Membuka di jendela yang baru) Telegram
  • Klik untuk mengirimkan email tautan ke teman(Membuka di jendela yang baru) Surat elektronik
  • Klik untuk berbagi di Linkedln(Membuka di jendela yang baru) LinkedIn
  • Klik untuk mencetak(Membuka di jendela yang baru) Cetak
Previous Post

Risalah Islam Berkemajuan dan Risalah Perempuan Berkemajuan Harus Menjadi Acuan Gerak Persyarikatan

Next Post

Siti Baroroh Baried, Profesor Perempuan Pertama di Indonesia

Next Post
Siti Baroroh Baried, Profesor Perempuan Pertama di Indonesia

Siti Baroroh Baried, Profesor Perempuan Pertama di Indonesia

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  • Beranda
  • Kabar
  • Literasi
  • Kolom
  • Kesehatan
  • Muktamar
  • Pendidikan
  • Redaksi
Call us: +1 234 JEG THEME

© 2025 JNews - Premium WordPress news & magazine theme by Jegtheme.

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Kabar
    • Persyarikatan
    • Peristiwa
    • Ekonomi
    • Info LazisMu
    • InfoMU tv
  • Literasi
    • Kampus
    • Tarjih
    • Taman Pustaka
    • Jelajah Bumi Para Rasul
    • Majelis Pustaka & Informasi
    • Taman Pustaka
  • Kolom
    • Khutbah
    • Opini
  • Kesehatan
    • Lingkungan
    • Halal Center
  • Muktamar
    • Muktamar 48
    • Road To Muktamar 49
  • Pendidikan
    • umsu
    • Sekolah
  • Redaksi

© 2025 JNews - Premium WordPress news & magazine theme by Jegtheme.