Dua Konsep Eksistensialisme Kader IMM
Oleh : Safa Anggrina, Immawati IMM FAI UMSU
Sebagai organisasi kader yang memangku nilai-nilai pokok pikiran dan prinsip-prinsip pergerakan. Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) hadir untuk mencerdaskan gerakan keummatan dalam segi bidang dakwah dan kemasyarakatan. Eksistensialisme dalam konteks ini merupakan sebagai pendekatan yang menekankan
pada kebebasan individu anggotanya, tanggung jawab pribadi, dan pencarian makna dalam partisipasi mereka. Dengan mengadopsi bahasa eksistensialisme, IMM dapat menciptakan lingkuangan dimana anggotanya merasa dihargai sebgai individu yang bebas dan bertanggung jawab, yang mencari makna dalam setiap tindakan dan keputusan mereka dalam organisasi. Ini dapat membantu meningkatkan dedikasi dan komitmen anggota dengan cara yang lebih mendalam dan autentik. Tapi bukan cara yang mengkekang junior atau bawahan dengan doktrin dan iming-iming yang kuno dengan janji itu dan ini.
Kebebasan
Anggota IMM memiliki hak kebebesan berekperesi untuk menemukan sejauh mana mereka ingin terlibat dalam kegiatan organisasi. Mereka tidak dipaksa untuk mengikuti norma-norma atau aturan-aturan tertentu tanpa pertimbangan pribadi., tetapi didorong untuk membuat pilihan yang sesuai dengan nilai-nilai dan keyakinan mereka sendiri.
Bukan yang dimana seluruh dibatasi dan dilarang oleh para senior dan pimpinan. Dengan pilihan sepihak kepentingan, mereka dalam aturan atau norma yang dijadikan acuan landasan menentukan jalan pergerakan berorganisasi.
Tanggung Jawab Pribadi
Dalam konteks ini, setiap anggota bertanggung jawab atas tindakan dan keputusan mereka dalam berorganisasi. Ini berarti mereka harus bertanggung jawab atas kontribusi mereka terhadapa tujuan dan visi IMM, serta terhadap dampak dari tindakan mereka pada komunitas. Sebaliknya, faktanya sering dilihat tanggung jawab itu dilemparkan pada orang yang menurutnya bisa menuntaskan dengan keadaan lepas tangan. Inilah yang sering membuat kegaduhan dalam internal organisasi dengan melimpahakan amanah tanpa tahu posisi dan ahli dalam misi.
Dua Konsep Eksistensialisme Kader IMM
Pencarian Makna
Menekankan pentingnya pencarian makna dalam setiap aspek kehidupan, termasuk beroranisasi. Anggota IMM mungkin mencari makna pribadi dalam keterlibatan mereka, baik itu melalui pengembangan diri, kontribusi sosial dan pencapaian tujuan bersama.
Kenyataannya bukan seperti dalam buku yang disusun rapi dan ditulis dengan kata indah sehingga pembaca ikut dalam menghayati dengan seksama. Tapi pribadi junior yang dipangkas oleh senior dalam keterlibatan tujuan yang di raihnya, melibatkan kita junior tanpa kontribusi apa yang diberi.
Kehidupan
Anggota IMM didorong untuk hidup secara mandiri, yaitu dengan menjadi diri sendiri dan menjalani hidup sesuai nilai-nilai dan keyakinan pribadi. Dalam berorganisasi, ini berarti mereka berpartisipasi dengan integritas dan kejujuran, serta tidak hanya mengikuti arus atau tekanan dari luar. Tapi disini dikatakan hidup bersama dengan rajut numpang kehidupan dalam kepentingan pribadi. Bukan yang autentik yang dimaksud justru bisa di katakan indentik, mereka hanya mengikuti arus dan tidak menerima tekanan saja tapi lepas kendali.
Keterlibatan
Dalam pendekatan ekstensialisme, keterlibatan dalam IMM haruslah berdasarkan keinginan dan kesadaran diri yang sejati, bukan sekedar formalitas atau kewajiban. Anggota didorong untuk menemukan alasan pribadi yang mendalam untuk berpartisipasi dan berkontribusi secara aktif. Kenyataan tidak sesuai ekspektasi kadang itu membuat dogma muncul, dikarenakan kurangnya kesadaran dan partisipasi. Untuk itu juga pergerakan pun menjadi hanya unsur formalitas saja dengan pola pikir “ya sudah setidaknya berjalan”.
Manusia dihukum untuk bebas; karena begitu terlempar ke dalam dunia, ia bertanggung jawab atas segala yang dilakukannya.
(Jean Paul Sartre)
Become Who You Are! (jadilah dirimu sendiri!)
*** Penulis, Safa Anggrina, Immawati IMM FAI UMSU