Tanjungbalai, InfoMu.co – Tingginya intensitas hujan beberapa hari terakhir di Kota Tanjungbalai serta tergerusnya bibir tanggul air yg ada di Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Asahan mengakibatkan banjir dibeberapa titik wilayah Kota Tanjungbalai.
HIMPIPSOS (Himpunan Pemuda Islam Peduli Sosial)menilai pemerintah kota Tanjungbalai gagal dalam mengatasi banjir yang ada saat ini dan sebelumnya, pasalnya banjir ini sudah sering terjadi dan terakhir menjadi Musiman disetiap penghujung tahun, ironis nya Pemerintah Kota Tanjungbalai tidak ada upaya melakukan pencegahan apapun. Seakan membiarkan bencana itu terjadi daripada mencegah nya.
Banjir ini tentu saja sangat berimbas pada berbagai sektor, baik sektor perekonomian maupun sektor Peternakan dan Pertanian masyarakat banyak yang memgalami kerugian akibat banjir.
Kejadian banjir yang langganan setiap tahunnya menunjukkan bahwa kajian resiko bencana tidak ada, atau memang Pemerintah salah dalam merumuskan kanjian Risiko bencana dimaksud. Semestinya setelah dilakukan kajian dapat dirumuskan sehingga dapat mengurangi dampak dari risiko sewaktu bencana itu terjadi dan Pemerintah kota Tanjungbalai dapat memberikan infomasi yg akurat kepada Masyarakat Kota Tanjungbalai sebelum bencana itu terjadi.
Hingga saat ini Senin 6 September 2021 dari hasil pemantauan TGC HIMPIPSOS, banjir sudah berlangsung dari hari Rabu Tanggal 1 September 2021 diawali dengan menggenangi Halaman Rumah Warga beberapa Lingkungan di Kelurahan Pahang dan Hingga saat ini air terus bertambah sedikit demi sedikit lebih kurang 1 cm setiap harinya mengisi daratan yg lebih rendah dan terus meluas menuju dataran yang lebih tinggi. Hingga meluas di beberapa Lingkungan di Kelurahan Bunga Tanjung dan Kelurahan Gading.
Banjir uda datang setiap tahun. Hujan tdk bisa dibendung, air yang bisa dialirkan. Seharusnya pemko Tanjungbalai punya solusi untuk banjir tersebut. Kalau belum ketemu, silakan berbincang dan meminta solusi pada ahli-ahli lingkungan, ahli tata kelola air atau perkotaan agar ada solusi. Daripada setiap tahun menyiapkan anggaran untuk membantu korban banjir dan hanya diberi mie instan, lebih baik pemko menggunakan uangnya untuk memperbaiki keadaan.
Memikirkan solusi bukan tugas masyarakat. Itu tugas pemerintah. (Yuha Syufat)

