Dosen UMM Hadirkan Deep Learning Rasa Nusantara untuk Guru Muhammadiyah Malang
INFOMU.CO | Malang – Program Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) Skema Pemberdayaan Masyarakat kembali digelar oleh tim dosen Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Mengusung tema “Transformasi Desain Pembelajaran Berbasis Deep Learning: Integrasi Kearifan Lokal dan Teknologi Digital”, kegiatan ini berlangsung selama enam kali pertemuan, mulai September hingga 3 Oktober 2025 di Aula SMP Muhammadiyah 4 Kota Malang.
Sebanyak 26 guru dari berbagai latar belakang hadir sebagai peserta. Mereka mendapatkan pelatihan intensif mengenai konsep deep learning yang dipadukan dengan kearifan lokal serta pemanfaatan teknologi digital dalam desain pembelajaran. Melalui pelatihan ini, guru tidak hanya diajak memahami teori, tetapi juga dilatih untuk mengembangkan keterampilan praktis dalam merancang pembelajaran yang inovatif, kontekstual, dan relevan dengan tantangan abad 21.
Ketua tim peneliti sekaligus pelaksana program, Zulfikar Yusuf, bersama dua anggota tim yaitu Fahrudin Mukhlis dan Yufiz Azhar, menyampaikan bahwa tujuan utama kegiatan ini adalah membekali guru dengan kemampuan mengintegrasikan nilai-nilai kearifan lokal ke
dalam desain pembelajaran modern berbasis teknologi. “Kami ingin para guru memiliki kompetensi yang adaptif, sehingga pembelajaran tidak tercerabut dari akar budaya, namun tetap selaras dengan perkembangan teknologi digital,” ungkap Zulfikar.
Kepala SMP Muhammadiyah 4 Malang, Sahran, menyambut baik inisiatif ini. Menurutnya, pelatihan semacam ini sangat penting untuk meningkatkan kapasitas guru dalam menghadapi perubahan cepat di dunia pendidikan. “Integrasi teknologi dan kearifan lokal akan membuat pembelajaran lebih bermakna sekaligus membentuk karakter siswa yang berakar pada budaya sendiri,” tuturnya.
Kegiatan yang merupakan bagian dari pendanaan Pengabdian BIMA Kemdiktisaintek Tahun 2025 yang difasilitasi oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) UMM. Capaian kegiatan ini diharapkan dapat memberikan dampak jangka panjang bagi guru maupun sekolah. Dengan keterampilan desain pembelajaran berbasis deep learning, guru diharapkan mampu menciptakan suasana belajar yang kritis, kreatif, serta kontekstual sesuai dengan kebutuhan siswa dan tantangan era digital. (***)
