Usai menghadiri forum ramah tamah bersama masyarakat Pulau Simeulue, Doni meminta apa yang dimiliki dan dirawat masyarakat Pulau Simeulue tentang kearifan lokal dalam menghadapi ‘smong’ (tsunami dalam bahasa daerah setempat) dapat ditiru oleh daerah lain.
Menurut Doni, hal itu penting mengingat fenomena alam seperti gempabumi dan tsunami adalah peristiwa yang pasti berulang. Sehingga, dengan kearifan lokal maka informasi mengenai tanda-tanda alam yang dapat memicu bencana dapat diketahui oleh seluruh lapisan masyarakat dan risiko dapat diminimalisir.
“Agar seluruh daerah itu harus menggali potensi kearifan lokalnya. Karena gempabumi dan tsunami adalah peristiwa yang berulang,” ujar Doni.
Hingga dewasa ini, waktu pengulangan gempabumi belum dapat diketahui. Teknologi modern pun juga belum mampu mendeteksi kapan peristiwa itu akan terjadi.
Akan tetapi, tanda-tanda kehadiran ‘smong’ seperti yang terjadi di Aceh pada 2004 ternyata mudah dikenali oleh masyarakat Simeulue karena mereka memiliki literasi kearifan lokal yang terus disampaikan melalui budaya tutur dari generasi ke generasi.

Dalam hal ini, Doni mengatakan bahwa hakekat kearifan lokal dengan fungsi yang sama sebagai early warning system juga dapat dipakai untuk menghadapi berbagai jenis bencana lainnya yang berpotensi terjadi di seluruh daerah di Tanah Air seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor, angin puting beliung dan sebagainya.
Dengan adanya kearifan lokal tersebut, maka hal itu kemudian dapat dijadikan sebagai ujung tombak dalam membangun kesiapsiagaan dan melakukan upaya mitigasi sebagai pencegahan.
“Sebagian besar wilayah nasional kita memiliki risiko yang tinggi dari ancaman bencana, sehingga kearifan lokal salah satu menjadi ujung tombak kita membangun kesiapsiagaan dan ketangguhan masyarakat,” jelas Doni.
Dalam hal ini, upaya mengurangi risiko dan penanggulangan bencana tidak dapat hanya dilakukan oleh pemerintah saja. Namun harus ada dukungan nyata dari peran serta masyarakatnya.
“Tidak cukup Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah, tetapi warga diminta untuk selalu menggali dan meningkatkan kemampuan kesiapsiagaan,” pungkasnya. (Agusnaidi B)

