Medan, InfoMu.co – Sebanyak 73 orang yang berasal dari kalangan cendikiawan, tokoh masyarakat, kaum muda dan milenial dikukuhkan sebagai pengurus Kordinator Wilayah (Korwil) MU Perubahan Provinsi Sumatera Utara untuk memenangkan pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN).
Pengukuhan yang dilaksanakan dengan sederhana itu dilaksanakan pada Ahad (31/12/2023) di Seulawah Kupie, komplek MMTC, Jalan Pancing Medan itu ditandai pembacaan janji yang dipandu Ketua Dewan Pembina MU Perubahan Korwil Sumut, Shohibul Anshor Siregar.
Sementara tokoh masyarakat lain seperti Riwayat Pakpahan (Ketua Forum Masyarakat Sari Rejo-FORMAS) juga duduk sebagai Wakil Ketua mendampingi Abyadi Siregar.
Sementara Sekretaris Muhammad Yusuf Sani dan Bendahara Muhammad Hasyim Yahya.
Hadir dalam acara pengukuhan itu mantan Walikota Medan Rahudman Harahap yang juga Caleg DPR RI dari Partai Nasdem. Kemudian, mantan DPRD Sumut Muhammad Faisal, Penasihat Hukum Irfan.
Dalam pidato politiknya, Abyadi Siregar menjelaskan, MU Perubahan merupakan organisasi masyarakat yang dibentuk khusus untuk mendukung dan memenangkan pasangan calon presiden AMIN.
“Pembentukan Korda di 33 kabupaten kota ini menjadi agenda kegiatan yang harus segera direalisasikan,” ujar Abyadi Siregar.
Selanjutnya, Abyadi Siregar meminta agar seluruh pengurus dan simpatisan MU Perubahan Korwil Sumut, mulai sekarang secara masif melakukan sosialisasi. Mulai dari keluarga, tetangga hingga ke orang lain.
“Bahkan, satu orang pengurus MU Perubahan maupun simpatisannya, harus bisa menyampaikan kata AMIN kepada 15 orang setiap hari,” pinta Abyadi.
Bila sudah populer, diharap akan melahirkan rasa suka. Nah, setelah rasa suka semakin kuat, maka akan semakin meningkat saya pilih (elektabilitas).
“Bila elektabilitas AMIN sudah semakin kuat, maka dipastikan akan menang di Pemilu 2014,” kata Abyadi.
Namun begitu, Abyadi mengingatkan, bahwa pengurus Korwil MU Perubahan dan simpatisannya, harus siap menyerahkan dirinya sebagai pengawas untuk menekan terjadinya aksi kecurangan Pemilu.
“Harus kita pahami, potensi kecurangan Pemilu 2024 ini sangat tinggi. Karena itu, kita harus siaap jadi pengawas jalannya pesta demokrasi itu,” tegas Abyadi Siregar mengingatkan. (tajdid)
