Dari Kawasan Minoritas LPCR Tumbuhkan Kekuatan Dakwah
INFOMU.CO | Sidikalang — Di tengah wilayah mayoritas non-Muslim, semangat dakwah Muhammadiyah justru menemukan makna yang lebih mendalam. Lembaga Pengembangan Cabang, Ranting, dan Pembinaan Masjid (LPCR-PM) Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sumatera Utara memulai perjalanan penting ke tiga Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM): Kabupaten Karo, Pakpak Barat, dan Dairi. Perjalanan ini bukan sekadar kunjungan, melainkan langkah strategis untuk memperkuat cabang, ranting, dan masjid yang menjadi garda terdepan dakwah di daerah minoritas.
Dalam sambutannya, Ketua PDM Dairi, Amry Al-anshari Situngkir, S.Pd., M.Pd., menyampaikan ucapan terima kasih yang mendalam kepada tim LPCR-PM PWM Sumatera Utara atas perhatian, kepedulian, dan kehadirannya di wilayah minoritas. “Kami merasa sangat terhormat dengan kedatangan tim LPCR. Kehadiran ini bukan hanya memberikan semangat baru bagi cabang dan ranting, tetapi juga menjadi peneguh keyakinan kami bahwa meski berada di wilayah minoritas, kami tidak pernah sendiri dalam perjuangan dakwah,” ujarnya penuh haru.
Kegiatan pembinaan ini turut dihadiri Sekretaris PDM Karo, Marel Chaniago, S.Ag., M.Pd., serta Ketua PDM Pakpak Barat, Syawaluddin Pasi, S.H., S.Pd beserta tamu yang di undang. Kehadiran mereka semakin memperkuat semangat kebersamaan dalam membangun jaringan dakwah di daerah-daerah minoritas. Rangkaian acara dipusatkan di Aula MAN Dairi, Jalan Sisingamangaraja Bawah, pada Sabtu (23/8).
Bagi warga Muhammadiyah di wilayah tersebut, masjid bukan hanya rumah ibadah, melainkan juga benteng identitas, pusat kaderisasi, sekaligus ruang pemberdayaan sosial-ekonomi. Namun, realitas di lapangan menunjukkan banyak masjid masih sederhana, dengan fasilitas terbatas, bahkan sebagian belum mampu menunjang program pendidikan anak-anak maupun pemberdayaan jamaah. Kunjungan LPCR-PM ke wilayah minoritas ini memberi pesan mendalam bahwa dakwah bukan hanya soal ceramah dan kajian, melainkan juga tentang ketahanan ekonomi, penguatan organisasi, serta pengelolaan sumber daya secara mandiri. Masjid diposisikan sebagai pusat gravitasi umat, dengan peran yang mencakup ibadah, pendidikan, sosial, hingga pemberdayaan ekonomi.
Meski umat Islam di Karo, Pakpak Barat, dan Dairi adalah minoritas, tekad dan kesungguhan mereka justru melahirkan kekuatan dakwah yang tahan uji. Hal ini ditegaskan Ketua LPCR-PM PWM Sumatera Utara, Dr. Anang Anas Azhar, M.A., yang menegaskan bahwa dengan dukungan berkelanjutan, cabang dan ranting di daerah minoritas akan mampu berkembang serta menjadi teladan tentang bagaimana dakwah dijalankan dengan sabar, tegar, dan penuh pengabdian. “Dari wilayah minoritas inilah kita belajar arti keteguhan. Bahwa dakwah tidak pernah mengenal kata menyerah, meski dengan segala keterbatasan,” ungkapnya.
Kunjungan ini sekaligus menjadi pengingat bahwa dari titik-titik kecil di daerah minoritas akan lahir cahaya dakwah yang menerangi jalan umat. Dari minoritas, tumbuhlah kekuatan yang justru menjadi teladan bagi mayoritas. Kegiatan yang dilaksanakan meliputi pemetaan potensi masjid, strategi penguatan cabang dan ranting, serta pelatihan aplikasi Sistem Informasi Cabang dan Ranting (SICARA) yang disampaikan oleh Partaonan Harahap, S.T., M.T., baik secara online maupun offline. Selain itu, penguatan peran generasi muda dalam proses kaderisasi juga menjadi fokus penting.
Pendekatan dilakukan tidak hanya melalui penyampaian materi pembinaan, tetapi juga dengan menghadirkan penguatan langsung bagi jamaah, ranting, dan masjid. Kehadiran LPCR-PM menjadi bukti nyata bahwa dakwah Muhammadiyah di daerah minoritas tidak berjalan sendiri, melainkan mendapat dukungan struktural dari tingkat wilayah. (PH)
