• Beranda
  • Kabar
    • Persyarikatan
    • Peristiwa
    • Ekonomi
    • Info LazisMu
    • InfoMU tv
  • Literasi
    • Kampus
    • Tarjih
    • Taman Pustaka
    • Jelajah Bumi Para Rasul
    • Majelis Pustaka & Informasi
    • Taman Pustaka
  • Kolom
    • Khutbah
    • Opini
  • Kesehatan
    • Lingkungan
    • Halal Center
  • Muktamar
    • Muktamar 48
    • Road To Muktamar 49
  • Pendidikan
    • umsu
    • Sekolah
  • Redaksi
Infomu
  • Beranda
  • Kabar
    • Persyarikatan
    • Peristiwa
    • Ekonomi
    • Info LazisMu
    • InfoMU tv
  • Literasi
    • Kampus
    • Tarjih
    • Taman Pustaka
    • Jelajah Bumi Para Rasul
    • Majelis Pustaka & Informasi
    • Taman Pustaka
  • Kolom
    • Khutbah
    • Opini
  • Kesehatan
    • Lingkungan
    • Halal Center
  • Muktamar
    • Muktamar 48
    • Road To Muktamar 49
  • Pendidikan
    • umsu
    • Sekolah
  • Redaksi
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Kabar
    • Persyarikatan
    • Peristiwa
    • Ekonomi
    • Info LazisMu
    • InfoMU tv
  • Literasi
    • Kampus
    • Tarjih
    • Taman Pustaka
    • Jelajah Bumi Para Rasul
    • Majelis Pustaka & Informasi
    • Taman Pustaka
  • Kolom
    • Khutbah
    • Opini
  • Kesehatan
    • Lingkungan
    • Halal Center
  • Muktamar
    • Muktamar 48
    • Road To Muktamar 49
  • Pendidikan
    • umsu
    • Sekolah
  • Redaksi
No Result
View All Result
Infomu
No Result
View All Result
Dalam Kenangan : Prof. Bismar Nasution SH, MH

Dalam Kenangan : Prof. Bismar Nasution SH, MH

Sahabat Yang Selalu Tampil “Dandy” Namun Ilmunya Berisi

Syaiful Hadi by Syaiful Hadi
26 Juli 2021
in Kabar
86

Dalam Kenangan : Prof. Bismar Nasution SH, MH
Sahabat Yang Selalu Tampil “Dandy” Namun Ilmunya Berisi

Oleh : Safrin Octora

Tahun tahun awal jadi staf pengajar di USU tepatnya pada tahun 1987, itulah awal pertama kali aku melihat sosok Bismar Nasution. Dikatakan melihat, karena saat itu aku belum mengenal laki laki ini. Aku selalu menjumpai ketika ada seminar di seputaran USU atau di kantor Rektor yang biasa disebut Biro Rektor.

Orangnya rapi dan “dandy”. Dikatakan dandy, karena dia suka berpakaian dengan warna-warna yang menarik seperti merah hati yang sekarang disebut maroon, hijau tua, ataupun biru tua. Jarang-jarang dia memakai pakaian dengan warna biasa dan kebanyakan. Kalau menggunakan dasi, warnanya dikontraskan dengan warna baju. Baju putih, dasinya berwarna merah. Baju merah menggunakan dasi berwarna kuning.  Sehingga enak dilihat.

Kebiasaan berpakaian seperti itu terus berlanjut ketika dia menjadi Ketua Program Studi S2 dan S3 Pascasarjana Ilmu Hukum USU bahkan ketika telah menjadi professor. Sekali waktu, ketika telah akrab dengan Bismar, aku menanyakan kenapa dia suka berpakaian dengan warna-warna ngejreng seperti itu. Bismar menjawab bahwa dia mengidolakan Bang Buyung (Nasution) seorang pengacara eksentrik dan pendiri Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI). Tampilan Bang Buyung yang “dandy” dan enak dilihat, mempengaruhi Bismar muda untuk mengikuti idolanya itu. “Lagi pula”, lanjutnya “orang pasti berkeinginan memakai pakaian-pakaian dengan warna seperti itu, namun tidak semua berani memakainya”.

Aku mengiyakan pernyataannya itu. Karena beberapa helai pakaian ku ada yang memiliki warna-warna yang senada dengan baju  almarhum. Artinya secara naluriah, aku juga tertarik dengan warna-warna tidak biasa itu dan sering memakainya dengan rasa percaya diri yang lebih.

Perkenalan ku sama Bismar secara intens, dimulai pada tahun 1989, ketika sedang duduk mengantre dana beasiswa kuliah S2 di lt. 2, Gedung adminsitrasi UI Salemba. Awal-awal bulan merupakan saatnya kami penerima beasiswa S2 dari pemerintah,  mengantre untuk mendapatkan duit untuk biaya hidup, transportasi dan beli buku untuk sebulan.

Dia menyapa ku terlebih dahulu. “Dari USU ya ?” tanyanya sambil menuju ke kursi di sebelah ku yang kebetulan kosong. Aku mengiyakan. Lalu dia mengingatkan aku, bahwa berkas-berkas dia mendaftar di UI (Universitas Indonesia), aku yang mengirimkan. Aku ingat. Siang itu setelah mendapatkan tanda tangan persetujuan melanjutkan S2 dari Rektor aku berniat untuk mengirimkan segera berkas-berkas tersebut via Kantor Pos USU.   Bismar yang kebetulan disitu, minta tolong aku untuk mengirimkan berkas-berkasnya juga sekaligus melampirkan beberapa lembar rupiah lima ribuan yang berlebih untuk biaya pos Kilat Khusus.

Lalu sebagai tanda terima kasih, siang itu Bismar mengajak ku makan  di kantin FKG (Fakultas Kedokteran Gigi) UI, setelah uang beasiswa keluar. Ketika ku tanya, kenapa pilihannya kantin FKG, Bismar menjawab dengan enteng “ceweknya cantik-cantik”. Hm, maklum Kedokteran Gigi, banyak calon dokter yang bening-bening. Lagi pula kami masih bujangan waktu itu. Wajarkan, kalau kami suka memperhatikan yang bening-bening dan cantik.

Pertemuan aku dengan Bismar biasanya berlangsung sebulan sekali. Soalnya kampus tempat kami berkuliah berbeda, meskipun sama sama di Universitas Indonesia. Bismar kuliah di kampus Rawamangun, sedangkan aku di Salemba. Namun pertemuan itu mulai intens setelah kami membentuk organisasi Forum Komunikasi staf pengajar USU yang sedang sekolah di Pasacasarjana UI.

Melalui organisasi itu aku melihat kemampuannya membangun jaringan. Pimpinan pimpinan USU khususnya Rektor Prof. Jusuf Hanafiah bila kebetulan rapat di Jakarta, selalu menyempatkan bertemu dengan kami. Bahkan tidak jarang, kami dosen dosen USU yang sedang melanjutkan pendidikan di Uiniversitas Indonesia – diundang makan malam. Pada pertemuan pertemuan itu, kulihat Bismar sangat akrab dengan Pak Jusuf Hanafiah. Bahkan melalui kedekatannya itu, Bismar berhasil melobby pimpinan USU untuk mengalokasikan biaya hidup untuk beberapa dosen yang belum mendapatkan beasiswa dari pemerintah.

Setelah menyelesaikan pendidikan S2 dan kembali ke USU, Bismar ditawarkan jabatan sebagai kepala PJK (Pusat Jasa Ketenagakerjaan) oleh Rektor. Aku ikut di lembaga ini dengan menjadi sekretaris. Lembaga ini merupakan inisiasi dari kedutaan besar Amerika Serikat di Jakarta, melalui USAID. Tujuan adanya PJK ialah untuk mensinergikan  lembaga pendidikan dengan dunia kerja. Sehingga lulusan lulusan dari setiap perguruan tinggi dapat terserap oleh dunia industri.

Untuk memuluskan saling pengertian bersama antara perguruan tinggi dengan dunia industri, beberapa kali PJK USU yang didukung USAID mengatakan seminar-seminar yang diikuti oleh dosen-dosen dari perguruan tinggi negeri dan swasta di wilayah Sumatera dan Kalimantan Barat. Bahkan beberapa orang ketua PJK bersama dengan Rektor masing-masing universitas mengadakan studi banding ke Amerika Serikat.  Bismar berangkat dengan Rektor USU Jusuf Hanafiah ke beberapa universitas di Amerika Serikat yang memiliki lembaga seperti PJK, selama dua minggu.

Pusat Jasa Ketenagakerjaan (PJK) ini berjalan dengan baik di bawah kepemimpinan Bismar. Penerimaan pegawai dari beberapa instansi pemerintah, seperti Kementerian Luar Negeri misalnya, menggunakan PJK sebagai media. Bahkan Bappenas menggunakan PJK untuk merekrut sarjana masuk desa. Program ini bertujuan untuk membantu pembangunan di wilayah pedesaan melalui kehadiran sarjana sebagai motivator.
Untuk memperkuat mental para sarjana tersebut ketika berada di desa, mereka terlebih dahulu harus ikut pelatihan di Rindam Bukit Barisan selama  1  (satu) bulan. Kegiatan rekruitment sarjana masuk desa, dan pelatihan di Rindam Bukit Barisan Siantar merupakan kegiatan terakhir Bismar di PJK USU. Setelah itu dia melanjutkan pendidikan S3, tetap di Universitas Indonesia, Jakarta.

Setelah menyelesaikan pendidikan S3, Bismar diminta Rektor Chairuddin P. Lubis (alm) untuk menjadi Ketua Prodi Pascasarjana S2 Ilmu Hukum, meski banyak pihak yang sempat meragukannya.  Disini kemampuan manajerial dan inovasi tertempa dengan baik. Salah satu inovasinya adalah membuka Program S2 Hukum Ekonomi yang belajar pada Jumat dan Sabtu. Untuk menguatkan kemampuan mahasiswa Hukum Ekonomi yang kebanyak berasal dari kalangan praktisi, Bismar mendatangkan staf pengajar dari Universitas Indonesia dan Universitas Gadjah Mada (UGM). Sehingga pada hari Jumat dan Sabtu, hal yang lumrah bila kita melihat pengajar dari UI dan UGM hadir di USU seperti Prof Erman Rajagukguk yang juga Wakil Sekretaris Kabinet, Prof. Hikmahanto Djuwana, Dr. Rifial Ka’bah ahli hukum Islam, Dr. Yunus Husein kepala  PPATK (Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan) dan beberapa yang lain. Sehingga tidak jarang mahasiswa mahasiswa yang berkuliah pada Jumat dan Sabtu mendapatkan ilmu-ilmu lain diluar ilmu normatif tentang hukum. Dari Dr Yunus Husein misalnya, banyak informasi menarik tentang kelembagaan PPATK yang bisa di dapat mahasiswa. Sehingga seminar-seminar tentang pencucian uang (money laundering) yang merupakan “core business” PPATK, sering diadakan di beberapa instansi pemerintah seperti Polda Sumut, Bea Cukai, Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara dan beberapa instansi lainnya.

Selain itu, sebelum menyelesaikan program Dr, Bismar juga merintis pembukaan Pogram S3 Ilmu Hukum di USU dengan dukungan penuh dari Rektor USU Chairuddin P. Lubis melalui kerjasama dengan Program Pascasarjana Ilmu Hukum UI yang dipimpin oleh Prof. Erman Rajagukguk. Kerjasama itu berjalan dengan baik. Sehingga beberapa Prof dan Dr yang sekarang menjadi tulang punggung Fakultas Hukum dan Pascasarjana Ilmu Hukum USU saat ini adalah jebolan program S3 kerjasama USU dan UI tersebut.

Jadi dibalik tampilannnya yang parlente dan “dandy”, Prof. Bismar Nasution, SH, MH, telah menorehkan banyak hal di Universitas Sumatera Utara. Kemampuan manajerial, jaringan yang luas, dan ilmu yang mumpuni merupakan tiga hal yang utama yang dimiliki oleh almarhum, dan memberikan kontribusi yang tidak kecil untuk perkembangan Universitas Sumatera Utara.

Saya sangat dekat dengan dia. Dibalik tampilannya yang parlente dan dandy, dia tetap menghargai orang lain dan bisa diberi pengertian. Beberapa kali hal-hal yang harusnya tidak terselesaikan, setelah saya kasi pengertian, dia bisa mengerti dan mengikuti saran saya tersebut.

Hal ini misalnya terjadi ketika dia menjadi Ketua Panitia Dies Natalis USU ke 54. Salah satu pembicara kunci untuk kegiatan itu adalah Menko Ekuin Dorojatun Kuncoro Jakti. Untuk meminta kesediaan Pak Menko, saya dan Bismar berangkat ke Jakarta. Di Jakarta, Bismar meminta kawan-kawannya yang ada di kementerian Ekuin agar bisa menerima rombongan dari Medan, untuk meminta menteri menjadi pembicara. Sudah dua hari permintaan itu dimasukkan. Namun belum juga ada jawaban yang menggembirakan dari kementerian.

Di hari ketiga, setelah selesai sarapan di hotel Acacya Jakarta, saya meminta Bismar untuk menghubungi Prof . Erman Rajagukguk yang waktu itu menjabat Wakil Sekretaris Kabinet (Wasekab). Saya tahu menteri menteri pasti sering berhubungan dengan wasekab. Bismar agak enggan menerima saran itu, karena ada sedikit “korsletiting” antara dia dengan Prof Erman. Namun terus ku desak, dengan ancaman “lebih baik kita pulang saja ke Medan”.

Setelah selesai shalat Duha dengan agak terpaksa Bismar menghubungi Prof. Erman Rajagukguk. Pada kesempatan pertama, telepon dari Bismar langsung diangkat Prof Erman. Setelah menjelaskan maksudnya, kami segera diminta datang ke Bina Graha, kantor Prof Erman, sore hari setelah Ashar.

Wajah cerah mewarnai muka Prof. Bismar sepanjang hari itu. Siang itu kami habiskan dengan makan siang  di Rumah Makan Simpang Raya, yang terletak tidak jauh dari  hotel Acacya. Bismar ku lihat makan dengan lahap, sepotong kakap gulai plus perkedel kesukaannya dan sepiring nasi tambuh.

Ketika sampai di kantor Prof. Erman, Bismar dan Prof Erman berpelukan mesra. Sepertinya ada kerinduan diantara keduanya. Lalu Bismar menceritakan tujuannya mengundang Menko Ekuin. Prof Erman yang jabatannya sebagai Wakil Sekretaris Kabinet langsung menelepon Menko Ekuin untuk meminta kesediaan menjadi pembicara dalam seminar di USU dalam rangka Dies Natalis ke 54. Menko Ekuin menyatakan setuju dan siap datang ke Medan.

Untuk merayakan hasil pertemuan itu, Prof Erman Rajagukguk mentraktis kami – aku dan Bismar – makan lontong malam di Satay House Senayan.

***

23 Juli 2021 tepat jam 23.30, Prof. Bismar Nasution, SH, MH, menghembuskan nafas terakhir di RSPAD Jakarta, setelah hampir dua bulan mengalami sakit pada paru-paru. Usianya pada saat menghembuskan nafas terakhir adalah 65 tahun lebih. Innalillahi wa inna ilaihi rojiun. Sesungguhnya milik Allah itu akan kembali kepada Allah jua.

Berjalanlah dengan gagah  sahabat ku,  – seperti selama ini kau berjalan masuk kelas – untuk menghadap Allah tuhan semesta alam. Amal ibadah dan karya untuk ummat yang kau kerjakan selama ini, merupakan kartu pas yang ampuh untuk menghadapi Yang Maha Kuasa.

Kami akan menyertai mu, dengan doa-doa yang panjang.

Semoga husnul khotimah

Bagikan ini:

  • Klik untuk membagikan di Facebook(Membuka di jendela yang baru) Facebook
  • Klik untuk berbagi di WhatsApp(Membuka di jendela yang baru) WhatsApp
  • Klik untuk berbagi di Telegram(Membuka di jendela yang baru) Telegram
  • Klik untuk mengirimkan email tautan ke teman(Membuka di jendela yang baru) Surat elektronik
  • Klik untuk berbagi di Linkedln(Membuka di jendela yang baru) LinkedIn
  • Klik untuk mencetak(Membuka di jendela yang baru) Cetak
Tags: bismar nasutionsafrin octora
Previous Post

Pemkot Medan Salurkan 139.000 Paket Bahan Pokok untuk Warga Terdampak PPKM

Next Post

PPKM di Medan diperpanjang sampai 2 Agustus 2021

Next Post
PPKM di Medan diperpanjang sampai 2 Agustus 2021

PPKM di Medan diperpanjang sampai 2 Agustus 2021

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  • Beranda
  • Kabar
  • Literasi
  • Kolom
  • Kesehatan
  • Muktamar
  • Pendidikan
  • Redaksi
Call us: +1 234 JEG THEME

© 2025 JNews - Premium WordPress news & magazine theme by Jegtheme.

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Kabar
    • Persyarikatan
    • Peristiwa
    • Ekonomi
    • Info LazisMu
    • InfoMU tv
  • Literasi
    • Kampus
    • Tarjih
    • Taman Pustaka
    • Jelajah Bumi Para Rasul
    • Majelis Pustaka & Informasi
    • Taman Pustaka
  • Kolom
    • Khutbah
    • Opini
  • Kesehatan
    • Lingkungan
    • Halal Center
  • Muktamar
    • Muktamar 48
    • Road To Muktamar 49
  • Pendidikan
    • umsu
    • Sekolah
  • Redaksi

© 2025 JNews - Premium WordPress news & magazine theme by Jegtheme.