Manusia adalah makhluk yang mulia maka dakwah kemanusiaan menjadi penting (urgen) untuk mempertahankan harkat dan marbat kemuliaan manusia. Dakwah kemanusiaan merupakan misi Islam yang rahmatan lil ‘aalamiin; yaitu kasih sayang bagi sesama tanpa memandang agama, jenis kelamin, suku, golongan dan bangsa.
Misi dakwah kemanusiaan pertama yang dilakukan Rasulullah adalah mengangkat harkat dan martabat kaum perempuan. Bayangkan pada zaman dimana orang merendahkan perempuan, Rasul bahkan mengajarkan untuk menghormati dan memberi perempuan kedudukan yang tinggi. Inilah dakwah kemanusiaan yang berkemajuan melampaui zamannya.
Di samping berkemajuan, dakwah kemanusiaan Rasul bersifat inklusif (terbuka); tidak fanatik golongan atau agama. Maka teringatlah kita bagaimana Nabi menyuapkan makanan ke mulut seorang pengemis buta yang tak lain adalah seorang Yahudi.
Para sahabat pada gilirannya juga memberi contoh dakwah kemanusiaan yang sangat elegan. Tersebutlah kisah tentang Amirul Mukminin Umar bin Khattab didatangi seorang Yahudi yang kehilangan tanah Qdan rumahnya sebab digusur oleh Gubernur Mesir bernama Amr bin ‘Ash. Umar dengan tegas berpihak kepada Yahudi tersebut. Ia menulis surat dan meminta gubernurnya menyerahkan kembali rumah dan tanah milik Yahudi tersebut.
Umar juga menginspirasi kita lewat kemanusiaan yang menafikan kasta atau golongan. Dia menolong keluarga miskin yang anak-anaknya menangis sepanjang malam karena lapar. Ia bahkan menggendong sendiri karung gandum yang akan diberikannya dan yang lebih menakjubkan ia memasakkannya untuk mereka!. Sementara Abu Bakar ra. sahabat utama Rasul menyelamatkan kemanusiaan para budak dengan menebus kemerdekaan mereka dan adapun dakwah kemanusiaan Usman bin Affan salah satunya adalah wakaf sumur yang ia serahkan untuk kebutuhan penduduk Madinah.
Dakwah kemanusiaan selama ini mungkin lebih identik dengan filantropi atau donasi, namun sesungguhnya dakwah kemanusiaan lebih luas lagi meliputi perlindungan terhadap hak-hak manusia, bahkan lingkungan alam sehingga terjaga martabat kemanusiaan dan lestari kehidupan di alam.
Rasul bahkan pernah berpesan:
اِنَّمَا بُعِثْتُ لٍاٌتَمِّمَ مَكَارِمَ الأَخْلاَق
“Dan hanya sanya aku diutus untuk untuk menyempurnakan akhlak”.
Di sisi lain, akhlak adalah tema central dalam pembahasan kemanusiaan. Maka secara tidak langsung misi utama pengutusan Rasul adalah menyelamatkan kemanusiaan.
Dakwah terhadap kemanusiaan adalah dakwah yang inklusif dan berkemajuan. Oleh karena itu, isu ini sangat sesuai dengan Islam berkemajuan yang digagas oleh Muhammadiyah.
Menyahuti tema Milad ‘Aisyiyah ke-107 untuk memperkokoh dan memperluas dakwah kemanusiaan semesta, Majelis Tabligh dan ketarjihan beserta Majelis PAUD Dasmen akan mengadakan seminar sex education pada Sabtu, 18 Mei 2024 di Aula Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sumut, jl. Sisingamangaraja no. 136, lantai 3 dengan judul: *Onani dan pornografi dalam tijauan Islam, ilmu kedokteran dan kesehatan jiwa*. Majelis Tabligh peduli akan kemanusiaan yang bisa tergerus bahkan semakin menipis seiring dampak negatif digitalisasi informasi. Manusia sudah seperti hewan, menjatuhkan harkat dan martabat kemanusiaannya bila memperturutkan hawa napsunya. Dan pornografi dengan dampak buruknya benar-benar menjatuhkan harkat dan martabat manusia.
Pada Gebyar milad kali ini, Majelis Tabligh juga turut menyemarakkan kegiatan dengan mengadakan perlombaan berpidato tingkat MTK se-Sumatera Utara. Semoga dengan kegiatan gebyar milad ini, kita semua mendapat hikmah yang banyak .. (mtt)