• Beranda
  • Kabar
    • Persyarikatan
    • Peristiwa
    • Ekonomi
    • Info LazisMu
    • InfoMU tv
  • Literasi
    • Kampus
    • Tarjih
    • Taman Pustaka
    • Jelajah Bumi Para Rasul
    • Majelis Pustaka & Informasi
    • Taman Pustaka
  • Kolom
    • Khutbah
    • Opini
  • Kesehatan
    • Lingkungan
    • Halal Center
  • Muktamar
    • Muktamar 48
    • Road To Muktamar 49
  • Pendidikan
    • umsu
    • Sekolah
  • Redaksi
Infomu
  • Beranda
  • Kabar
    • Persyarikatan
    • Peristiwa
    • Ekonomi
    • Info LazisMu
    • InfoMU tv
  • Literasi
    • Kampus
    • Tarjih
    • Taman Pustaka
    • Jelajah Bumi Para Rasul
    • Majelis Pustaka & Informasi
    • Taman Pustaka
  • Kolom
    • Khutbah
    • Opini
  • Kesehatan
    • Lingkungan
    • Halal Center
  • Muktamar
    • Muktamar 48
    • Road To Muktamar 49
  • Pendidikan
    • umsu
    • Sekolah
  • Redaksi
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Kabar
    • Persyarikatan
    • Peristiwa
    • Ekonomi
    • Info LazisMu
    • InfoMU tv
  • Literasi
    • Kampus
    • Tarjih
    • Taman Pustaka
    • Jelajah Bumi Para Rasul
    • Majelis Pustaka & Informasi
    • Taman Pustaka
  • Kolom
    • Khutbah
    • Opini
  • Kesehatan
    • Lingkungan
    • Halal Center
  • Muktamar
    • Muktamar 48
    • Road To Muktamar 49
  • Pendidikan
    • umsu
    • Sekolah
  • Redaksi
No Result
View All Result
Infomu
No Result
View All Result
Dakwah Berbasis Masjid Harus Menjawab Masalah Jamaah

Dakwah Berbasis Masjid Harus Menjawab Masalah Jamaah

Syaiful Hadi by Syaiful Hadi
25 November 2025
in Persyarikatan
0

Dakwah Berbasis Masjid Harus Menjawab Masalah Jamaah

INFOMU.CO | Yogyakarta  – Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Daerah Istimewa Yogyakarta, Riduwan, menegaskan bahwa masjid memiliki peran strategis sebagai pusat pemberdayaan umat dan ruang penyelesaian masalah sosial.

Hal itu disampaikannya dalam pengajian Ahad Pagi di Masjid Islamic Center Universitas Ahmad Dahlan (UAD), Ahad (23/11).

Dalam pemaparannya, Riduwan mengingatkan bahwa dakwah masa kini menuntut pendekatan yang lebih kreatif dan solutif. “Harusnya dari masjid umat bangkit. Banyak narasi bisa dibangun, baik dakwah bil-lisan, bil-hal, maupun bil-iqtishadi. Intinya, masjid harus berperan optimal dalam menyelesaikan problem keumatan,” ujarnya.

Sebelum memasuki tema utama, Riduwan menceritakan pengalamannya saat menjadi bagian dari tim PWM DIY yang ditugaskan oleh Pimpinan Pusat Muhammadiyah untuk mendampingi pendirian PWM Papua Pegunungan.

Ia menjelaskan bahwa perjalanan menuju Wamena memakan waktu lebih dari 12 jam dan harus ditempuh dengan tiga kali penerbangan. Kondisi harga kebutuhan pokok di sana juga jauh lebih tinggi. “Beras itu Rp30 ribu per kilo. Pecel lele harganya Rp50 ribu, kalau nila Rp75 ribu,” ungkapnya.

Di tengah jumlah umat Islam yang kurang dari dua persen, masjid dan fasilitas pendidikan Islam pun terbatas. PWM DIY, katanya, telah menerima wakaf tanah sekitar 5.000 meter persegi di kawasan pereng gunung serta menyiapkan pembelian tanah seluas 900 meter persegi di kota Wamena untuk pendirian Klinik Utama Muhammadiyah.

Riduwan juga menyoroti keterbatasan sarana ibadah. “Di Wamena hanya ada delapan masjid. Masjid besar hanya dua. Bahkan dari hotel ke masjid terdekat kami harus berjalan 1,5 kilometer, dan dilarang berjalan kaki pada waktu subuh karena alasan keamanan,” tuturnya.

Meski demikian, ia mengaku terpanggil untuk kembali mengabdi di Papua Pegunungan. “Saya malah penasaran, ingin mengajukan proposal pengabdian masyarakat ke sana. Kita jatuh hati dengan kondisi saudara-saudara kita di sana,” ucapnya.

Riduwan menekankan bahwa dakwah berbasis masjid harus berangkat dari persoalan nyata jamaah, bukan sekadar rutinitas kajian. Ia mencontohkan diskusinya dengan para takmir di kediamannya yang mencari format dakwah mencerahkan menjelang Ramadan.

“Dakwah itu jangan hanya berbasis ustaz atau karpet. Dakwah harus berbasis masalah jamaah. Tema Ramadan pun jangan hanya ‘kutiba’ terus. Ambil peran berbeda agar masjid memberi solusi,” tegasnya.

Ia mengaitkan hal ini dengan pemaknaan Surah Ali Imran ayat 104 dan 110 yang menegaskan perlunya organisasi dakwah yang tertata dan memberi manfaat bagi manusia.

“Wal takum minkum itu bicara tentang tata kelola. Masjid harus terorganisir dengan baik, termasuk dalam pengelolaan keuangan,” ujarnya. (muhammadiyah.or.id)

Bagikan ini:

  • Klik untuk membagikan di Facebook(Membuka di jendela yang baru) Facebook
  • Klik untuk berbagi di WhatsApp(Membuka di jendela yang baru) WhatsApp
  • Klik untuk berbagi di Telegram(Membuka di jendela yang baru) Telegram
  • Klik untuk mengirimkan email tautan ke teman(Membuka di jendela yang baru) Surat elektronik
  • Klik untuk berbagi di Linkedln(Membuka di jendela yang baru) LinkedIn
  • Klik untuk mencetak(Membuka di jendela yang baru) Cetak
Tags: dakwah berbasis masjidmuhammadiyah
Previous Post

SKM Ranting Pematang Cengal Cetak Double Success: Gelar Dua Turnamen Futsal Tingkat SD/MI dan SMP/MTs Se-Kabupaten Langkat dalam Sebulan

Next Post

Fatwa Pajak Berkeadilan: Cermin Retak Sistem Fiskal

Next Post
Farid Wajdi

Fatwa Pajak Berkeadilan: Cermin Retak Sistem Fiskal

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  • Beranda
  • Kabar
  • Literasi
  • Kolom
  • Kesehatan
  • Muktamar
  • Pendidikan
  • Redaksi
Call us: +1 234 JEG THEME

© 2025 JNews - Premium WordPress news & magazine theme by Jegtheme.

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Kabar
    • Persyarikatan
    • Peristiwa
    • Ekonomi
    • Info LazisMu
    • InfoMU tv
  • Literasi
    • Kampus
    • Tarjih
    • Taman Pustaka
    • Jelajah Bumi Para Rasul
    • Majelis Pustaka & Informasi
    • Taman Pustaka
  • Kolom
    • Khutbah
    • Opini
  • Kesehatan
    • Lingkungan
    • Halal Center
  • Muktamar
    • Muktamar 48
    • Road To Muktamar 49
  • Pendidikan
    • umsu
    • Sekolah
  • Redaksi

© 2025 JNews - Premium WordPress news & magazine theme by Jegtheme.