• Beranda
  • Kabar
    • Persyarikatan
    • Peristiwa
    • Ekonomi
    • Info LazisMu
    • InfoMU tv
  • Literasi
    • Kampus
    • Tarjih
    • Taman Pustaka
    • Jelajah Bumi Para Rasul
    • Majelis Pustaka & Informasi
    • Taman Pustaka
  • Kolom
    • Khutbah
    • Opini
  • Kesehatan
    • Lingkungan
    • Halal Center
  • Muktamar
    • Muktamar 48
    • Road To Muktamar 49
  • Pendidikan
    • umsu
    • Sekolah
  • Redaksi
Infomu
  • Beranda
  • Kabar
    • Persyarikatan
    • Peristiwa
    • Ekonomi
    • Info LazisMu
    • InfoMU tv
  • Literasi
    • Kampus
    • Tarjih
    • Taman Pustaka
    • Jelajah Bumi Para Rasul
    • Majelis Pustaka & Informasi
    • Taman Pustaka
  • Kolom
    • Khutbah
    • Opini
  • Kesehatan
    • Lingkungan
    • Halal Center
  • Muktamar
    • Muktamar 48
    • Road To Muktamar 49
  • Pendidikan
    • umsu
    • Sekolah
  • Redaksi
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Kabar
    • Persyarikatan
    • Peristiwa
    • Ekonomi
    • Info LazisMu
    • InfoMU tv
  • Literasi
    • Kampus
    • Tarjih
    • Taman Pustaka
    • Jelajah Bumi Para Rasul
    • Majelis Pustaka & Informasi
    • Taman Pustaka
  • Kolom
    • Khutbah
    • Opini
  • Kesehatan
    • Lingkungan
    • Halal Center
  • Muktamar
    • Muktamar 48
    • Road To Muktamar 49
  • Pendidikan
    • umsu
    • Sekolah
  • Redaksi
No Result
View All Result
Infomu
No Result
View All Result
Dadang Khahmad: Islam Melarang Keras Intoleransi

Dadang Khahmad: Islam Melarang Keras Intoleransi

Syaiful Hadi by Syaiful Hadi
14 April 2023
in Literasi
0

Jakarta, InfoMu.co – Meskipun Allah Mampu dan Maha Kuasa, namun Dia tidak berkehendak menjadikan seluruh umat manusia menjadi satu jenis saja, baik satu jenis suku, jenis kelamin, termasuk iman dan kepercayaan agama. Allah menegaskan lewat Alquran Surat Yunus ayat ke-99 yang artinya,

“Dan jikalau Tuhanmu menghendaki, tentulah beriman semua orang yang di muka bumi seluruhnya. Maka apakah kamu (hendak) memaksa manusia supaya mereka menjadi orang-orang yang beriman semuanya?”.

Keniscayaan pada perbedaan ini menurut Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Dadang Kahmad merupakan ujian dari Allah Swt untuk menyaring hamba-hamba terbaik. Termasuk di negara yang majemuk seperti Indonesia, panduan untuk bersaing secara Islami adalah dengan berfastabiqul khairat (berlomba-lomba dalam kebaikan).

“Jadi di sini yang harus kita tonjolkan ketika kita hidup di masyarakat plural, multikultural seperti di Indonesia ini sikap kita adalah sikap toleransi, sikap moderasi, sikap wasatiyah. Tidak bermaksud menghalangi orang beribadah, tidak mengusir orang, tidak menghasut untuk merusak orang,” ujarnya sambil mengutip ayat ke-52 Surat Al-An’am yang artinya,

“Dan janganlah kamu mengusir orang-orang yang menyeru Tuhannya di pagi dan petang hari, sedang mereka menghendaki keridhaan-Nya. Kamu tidak memikul tanggung jawab sedikitpun terhadap perbuatan mereka dan merekapun tidak memikul tanggung jawab sedikitpun terhadap perbuatanmu, yang menyebabkan kamu (berhak) mengusir mereka, (sehingga kamu termasuk orang-orang yang zalim).”

“Oleh mereka itu beragama itu ringan, senang banget boleh ada bersama-sama dengan mereka. Jangan menyalahkan mereka, pokoknya kita meyakini bahwa agama yang kita yakini benar, alirannya yang kita yakini benar itu saja. Tapi kita punya kasih sayang pada orang lain. Apalagi pada sesama kaum muslimin, mereka beda Manhaj, beda cara ya biarkan,” pesannya.

Dalam program Nasihat Ayahanda di kanal youtube tvmu, Selasa (11/4), Dadang menegaskan jika agama Islam toleran terhadap keyakinan yang berbeda, meski memiliki akidah yang tegas untuk kaum muslimin sendiri. Di Surat Al-Baqarah ayat 256, hal ini ditegaskan lewat frasa la ikraha fiddin yang artinya “tidak ada paksaan dalam beragama”.

“Oleh karena itu sekali lagi marilah kita beragama dengan baik, saling menghormati satu sama lain, fastabiqul Khairat berlomba-lombalah dalam berbuat kebaikan. Silahkan. Jadi kalau konflik, perang saling mengusir, tidak boleh! Tapi kalau kita bersaing dalam kebaikan saling memberikan pengabdian pada masyarakat, pengabdian pada bangsa, pengabdian pada keumatan ya silahkan. Fastabiqul khairat, berlomba-lombalah dalam berbuat kebaikan,” tegasnya. (afn/muhammadiyah.or.id)

Bagikan ini:

  • Klik untuk membagikan di Facebook(Membuka di jendela yang baru) Facebook
  • Klik untuk berbagi di WhatsApp(Membuka di jendela yang baru) WhatsApp
  • Klik untuk berbagi di Telegram(Membuka di jendela yang baru) Telegram
  • Klik untuk mengirimkan email tautan ke teman(Membuka di jendela yang baru) Surat elektronik
  • Klik untuk berbagi di Linkedln(Membuka di jendela yang baru) LinkedIn
  • Klik untuk mencetak(Membuka di jendela yang baru) Cetak
Tags: dadang kahmadintoleransi
Previous Post

Lazismu dan BPKH Serahkan Bantuan Ambulans untuk 2 Nagari

Next Post

Membayar Zakat Fitri Secara Digital, Sahkah?

Next Post
Membayar Zakat Fitri Secara Digital, Sahkah?

Membayar Zakat Fitri Secara Digital, Sahkah?

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  • Beranda
  • Kabar
  • Literasi
  • Kolom
  • Kesehatan
  • Muktamar
  • Pendidikan
  • Redaksi
Call us: +1 234 JEG THEME

© 2025 JNews - Premium WordPress news & magazine theme by Jegtheme.

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Kabar
    • Persyarikatan
    • Peristiwa
    • Ekonomi
    • Info LazisMu
    • InfoMU tv
  • Literasi
    • Kampus
    • Tarjih
    • Taman Pustaka
    • Jelajah Bumi Para Rasul
    • Majelis Pustaka & Informasi
    • Taman Pustaka
  • Kolom
    • Khutbah
    • Opini
  • Kesehatan
    • Lingkungan
    • Halal Center
  • Muktamar
    • Muktamar 48
    • Road To Muktamar 49
  • Pendidikan
    • umsu
    • Sekolah
  • Redaksi

© 2025 JNews - Premium WordPress news & magazine theme by Jegtheme.